Tuesday, August 13, 2024

Tokoh perumus pancasila

 Hari/Tanggal                   :  Selasa, 13 Agustus 2024

Kelas                                : IV (Empat) A

Mata Pelajaran                : 

1. Bahasa Indonesia         : BAB 1 Aku Sudah Besar


CP: 

Fase Berdasarkan Elemen :

ELEMEN

CAPAIAN PEMBELAJARAN

Menyimak

Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu pesan lisan, informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan hal-hal menarik di lingkungan sekitar. Peserta didik mampu memahami dan memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari media audio.

Membaca Dan Memirsa

Peserta didik mampu membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf yang telah dikenali dengan fasih. Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dan/atau kosakata Bahasa Indonesia serapan dari bahasa daerah dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa mengenai hal-hal menarik di lingkungan sekitar. Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk cetak atau elektronik. Peserta didik mampu memahami ide pokok dan ide pendukung pada teks informatif dan teks narasi. 

Berbicara Dan Mempresentasikan

Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata dan sikap tubuh/gestur yang santun, menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks. Peserta didik mampu terlibat secara aktif dalam suatu percakapan dan diskusi sesuai tata cara. Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar dari teks narasi mengenai hal-hal menarik di lingkungan sekitar.

Menulis

Peserta didik mampu menulis berbagai teks sederhana dengan rangkaian kalimat yang beragam dan informasi mengenai hal-hal menarik di lingkungan sekitar.  Peserta didik mampu menggunakan kaidah sederhana kebahasaan dan kosakata baru yang memiliki makna denotatif untuk menulis teks sesuai dengan konteks. Peserta didik terampil menulis kalimat dalam tulisan Latin dan tegak bersambung.


2. Matematika                     :  Operasi Penjumlahan Bilangan Cacah Sampai 1.000

CP: 

Fase B Berdasarkan Elemen :

ELEMEN

CAPAIAN PEMBELAJARAN

Bilangan

Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 10.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, menggunakan nilai tempat, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan uang menggunakan ribuan sebagai satuan. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai 1.000. Mereka dapat melakukan operasi perkalian dan pembagian bilangan cacah sampai 100 menggunakan benda-benda konkret, gambar, dan simbol matematika. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan kelipatan dan faktor.

Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan antar-pecahan dengan pembilang satu dan antarpecahan dengan penyebut yang sama. Mereka dapat mengenali pecahan senilai menggunakan gambar dan simbol matematika.

Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan desimal.  Mereka dapat menyatakan pecahan desimal persepuluhan dan perseratusan, serta menghubungkan pecahan desimal perseratusan dengan konsep persen.

Aljabar

Peserta didik dapat mengisi nilai yang belum diketahui dalam sebuah kalimat matematika yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100. Peserta didik dapat mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola gambar atau objek sederhana dan pola bilangan membesar dan mengecil yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100.

Pengukuran

Peserta didik dapat mengukur panjang dan berat benda menggunakan satuan baku.  Mereka dapat menentukan hubungan antar-satuan baku panjang (cm, m). Mereka dapat mengukur dan mengestimasi luas dan volume menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku berupa bilangan cacah.

Geometri

Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun datar (segiempat, segitiga, segibanyak). Mereka dapat menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar dengan lebih dari satu cara jika memungkinkan.

Analisis Data Dan Peluang

Pada akhir fase B, peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan, menyajikan, menganalisis dan menginterpretasi data dalam bentuk tabel, diagram gambar, piktogram, dan diagram batang (skala satu satuan).

 


3. IPAS   :  Bagian- Bagian Tumbuhan dan Fungsinya
CP : 

 

ELEMEN

CAPAIAN PEMBELAJARAN

Pemahaman IPAS (sains dan sosial)

Peserta didik memahami bentuk dan fungsi pancaindra; siklus hidup makhluk hidup dan upaya pelestariannya; masalah yang berkaitan dengan pelestarian sumber daya alam sebagai upaya mitigasi perubahan iklim; proses perubahan wujud zat dan perubahan bentuk energi; sumber dan bentuk energi serta proses perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari hari; gejala kemagnetan dalam kehidupan sehari-hari, jenis gaya dan pengaruhnya terhadap arah, gerak, dan bentuk benda; peran, tugas, dan tanggung jawab serta interaksi sosial yang terjadi di sekitar tempat tinggal dan sekolah; mengenal letak kota/kabupaten dan provinsi tempat tinggalnya melalui peta konvensional/digital; ragam bentang alam serta keterkaitannya dengan profesi masyarakat; keanekaragaman hayati, keragaman budaya, kearifan lokal, sejarah keluarga dan masyarakat tempat tinggalnya, dan upaya pelestariannya; serta perbedaan kebutuhan dan keinginan, nilai mata uang dan fungsinya

Keterampilan proses

1.    Mengamati

Di akhir fase ini, peserta didik mengamati fenomena dan peristiwa secara sederhana dengan menggunakan pancaindra dan dapat mencatat hasil pengamatannya.

2.    Mempertanyakan dan memprediksi

Dengan menggunakan panduan, peserta didik mengidentifikasi pertanyaan yang dapat diselidiki secara ilmiah dan membuat prediksi berdasarkan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya.

3.    Merencanakan dan melakukan penyelidikan Dengan panduan, peserta didik membuat rencana dan melakukan langkah-langkah operasional untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Menggunakan alat dan bahan yang sesuai dengan mengutamakan keselamatan. Peserta didik menggunakan alat bantu pengukuran untuk mendapatkan data yang akurat.

4.    Memproses, menganalisis data dan informasi Mengorganisasikan data dalam bentuk tabel dan grafik sederhana untuk menyajikan data dan mengidentifikasi pola. Peserta didik membandingkan antara  hasil  pengamatan dengan prediksi dan memberikan alasan yang bersifat ilmiah.

5.    Mengevaluasi dan refleksi

Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori yang ada. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan.

6.    Mengomunikasikan hasil

Mengomunikasikan         hasil     penyelidikan secara lisan dan tertulis dalam berbagai format.

Assalamu'alaikum wr wb...


Apa kabar anak-anak bu guru? semoga anak sholih sholihah semua selalu dalam keadaan sehat wal’afiyat dan tetap dalam lindungan Allah SWT ya, amiin ....
 
Sebelum memulai pembelajaran kita hari ini ayo kita buka dengan lafadz basmallah, dan berdoa ya.. 
 
Hari ini kita akan melaksanakan kegiatan Sumatif pertama. tetap semangat ya 

Matematika

Penjumlahan bilangan cacah bisa dilakukan dengan memperhatikan nilai tempat dan nilai angka.

Misalnya bilangan 957 memiliki nilai tempat sebagai berikut.

9 = nilai tempat ratusan

5 = nilai tempat puluhan

7 = nilai tempat satuan

Sekarang kita pelajari cara penjumlahan bilangan cacah sampai 1.000, yuk!

"Penjumlahan bilangan cacah sampai 1.000 bisa dilakukan dengan memperhatikan nilai tempat."  

Penjumlahan Bilangan Cacah

Penjumlahan bilangan cacah bisa dilakukan dengan cara susun panjang dan cara susun pendek.

Penjumlahan Cara Susun Panjang

Berikut cara susun panjang pada penjumlahan bilangan cacah.

1. Tulis bilangan secara bersusun sesuai nilai tempatnya.

2. Uraikan (dalam bentuk ratusan, puluhan, dan satuan) masing-masing bilangan yang akan dijumlahkan.

3. Mengelompokkan masing-masing bilangan dengan nilai tempat yang sama pada proses penjumlahan.

"Proses penjumlahan cara susun panjang dilakukan dengan menguraikan masing-masing dan mengelompokkannya dengan nilai tempat."

Contoh penjumlahan bilangan cacah dengan cara susun panjang.  

131 = 100 + 30 + 1

321 = 300 + 20 + 1 

131+321 = (100 + 300) + (30 + 20) + (1 + 1) = 400 + 50 + 2 = 452

Penjumlahan Cara Susun Pendek

1. Tulis bilangan secara bersusun sesuai nilai tempatnya (satuan disusun dengan satuan, puluhan disusun dengan puluhan, dan ratusan disusun dengan ratusan).

2. Operasi penjumlahan dilakukan dari nilai tempat yang terkecil ke nilai tempat yang besar (dari kanan ke kiri).

3. Jumlahkan masing-masing bilangan sesuai dengan nilai tempatnya.

Nah, itulah penjelasan tentang penjumlahan bilangan cacah sampai 1.000 dengan cara susun panjang dan susun pendek.

IPAS

Setiap bagian tumbuhan, termasuk daun, batang, bunga, dan buah, memiliki strukturnya tersendiri. Secara umum, bunga terdiri dari bagian-bagian berupa tangkai bunga, dasar bunga, kelopak bunga, mahkota bunga, putik, dan benang sari. Banyak bunga yang memiliki semua bagian tersebut, namun ada pula bunga yang hanya memiliki satu organ reproduksi (putik atau benang sari saja). Perbedaan kelengkapan organ reproduksi ini membuat bunga diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yakni bunga sempurna dan bunga tidak sempurna. Perbedaan bunga sempurna dan bunga tidak sempurna Bunga sempurna adalah bunga yang memiliki dua organ reproduksi, yakni putik dan benang sari.

Contoh-contoh bunga sempurna dan bunga tidak Ada banyak sekali contoh bunga sempurna dan bunga tidak sempurna yang mudah ditemui di lingkungan sekitar. Berikut adalah contoh-contoh bunga sempurna: 1. Bunga mawar

2. Bunga anggrek 3. Bunga sepatu 4. Bunga alamanda 5. Bunga tulip 6. Bunga asoka 7. Bunga kertas atau bugenvil
Contoh bunga tidak sempurna:
1. Bunga pepaya 2. Bunga salak 3. Bunga jagung 4. Bunga kelapa 5. Bunga melinjo 6. Bunga kelapa sawit 7. Bunga pakis haji

Bagian-bagian utama dari tumbuhan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Akar

Bagian pertama dan salah satu bagian penting dari tumbuhan adalah akar. Akar merupakan bagian dari tumbuhan yang memiliki fungsi menyerap air, mineral dan zat hara lainnya untuk kebutuhan tumbuhan. Akar juga berfungsi untuk menjaga tumbuhan agar berdiri kokoh.

2. Batang
Bagian dari tumbuhan yang memiliki peran cukup penting adalah batang. Dalam tumbuhan batang berfungsi untuk menghubungkan akar dengan daun serta menyusun struktur dari tumbuhan itu sendiri.

3. Daun

Bagian dari tumbuhan lainnya adalah daun, bagian ini menjadi tempat fotosintesis bagi tumbuhan. Daun juga berfungsi untuk menyerap karbon dioksida maupun oksida untuk keperluan fotosintesis.

4. Bunga

Bunga menjadi bagian tumbuhan lainnya yang memiliki ciri-ciri kelopak, mahkota, benang sari, dan putik. Bunga memiliki bentuk yang sangat variatif dan berwarna-warni, memberikan daya tarik untuk menarik perhatian kupu-kupu dan serangga untuk hinggap dan membantu proses penyerbukan.

5. Buah

Buah merupakan cadangan makanan yang dihasilkan oleh sebuah tanaman yang dapat dinikmati oleh makhluk hidup lainnya. Buah juga memiliki fungsi untuk melindungi biji tanaman serta membantu dalam penyebaran biji-bijian. Buah berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, membungkus dan melindungi biji. Pada bagian putik yang berada di struktur bunga, ada tiga bagian putik, yaitu kepala putik (stigma), tangkai putik (stilus), dan bakal buah (ovarium).  Bakal buah akan berkembang menjadi buah, bakal biji akan berkembang menjadi biji. 

6. Biji

Fungsi dari biji tumbuhan yaitu penyimpan cadangan makanan, alat perkembangbiakan, dan pembentuk tumbuhan baru. 

Biji berasal dari bakal biji. Biji dibedakan menjadi dua, yaitu biji terbuka dan biji tertutup.

Biji terbuka atau disebut juga gymnospermae adalah tumbuhan yang bijinya tidak tertutup bakal buah. 

Sedangkan biji tertutup disebut juga angiospermae adalah tumbuhan yang bijinya tertutup dan memiliki bunga. 

Tonton video ini juga, yuk!

Pancasila 


Pancasila memiliki sejarah yang panjang sebagai dasar negara sekaligus falsafah hidup bangsa Indonesia. Dalam rangkaian proses perumusan Pancasila, terdapat nilai-nilai kebersamaan dari berbagai perbedaan yang muncul sebelum kemerdekaan Republik Indonesia akhirnya bisa diwujudkan. Secara etimologi, Pancasila berakar dari bahasa Sansekerta panca yang artinya "lima" dan sila yang berarti "asas" atau "prinsip".


Dengan demikian, Pancasila bisa dimaknai sebagai rumusan dan pedoman dalam kehidupan seluruh rakyat Indonesia. Istilah Pancasila muncul dalam Kitab Negarakertagama karya Mpu Prapanca yang disusun tahun 1365 Masehi atau masa Kerajaan Majapahit. Menurut buku Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara (2012), istilah ini kembali diangkat dalam sidang pertama Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Perjuangan untuk merebut kemerdekaan tidak sekadar bersama-sama melakukan perlawanan terhadap penjajah. Kebersamaan dalam proses musyawarah yang dilakukan oleh para bapak bangsa (the Founding Fathers) dalam merumuskan dasar negara juga merupakan salah satu bentuk perjuangan melepaskan diri dari tangan penjajah. Ketika semangat kemerdekaan rakyat Indonesia sedang memuncak, proses perumusan dasar negara yang dilakukan demi menuju kemerdekaan adalah hal yang tidak bisa ditunda lagi.
Founding Father
Perjuangan yang dilakukan oleh para bapak bangsa dalam proses perumusan dasar negara tidaklah semudah yang dibayangkan. Dalam proses tersebut bermunculan banyak sekali pendapat yang diajukan mengenai rumusan dasar negara. Tiga orang tokoh; Mr. Muhammad Yamin, Mr. Soepomo dan Ir. Soekarno merupakan bagian dari para bapak bangsa yang mengemukakan gagasan dan pendapatnya mengenai rumusan dasar negara Indonesia merdeka.

Namun, dalam menghasilkan suatu keputusan sidang tidak semua pendapat harus diterima. Akhirnya setelah melalui proses sidang musyawarah yang panjang, maka disepakati rumusan dasar negara bernama Pancasila yang dapat kita kenali hingga saat ini.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat dibilang bahwa nilai perjuangan dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara pasti dilandasi dengan kepentingan bangsa dalam semangat kebersamaan yang tinggi. Nilai juang dalam semangat kebersamaan tersebut tertuang sebagai berikut:
  1. Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Semangat anti penjajah dan penjajahan.
  3. Harga diri yang tinggi sebagai bangsa yang merdeka.
  4. Semangat persatuan dan kesatuan.
  5. Setia kawan, senasib sepenanggungan, dan kebersamaan.
  6. Jiwa dan semangat merdeka.
  7. Semangat perjuangan yang tinggi.
  8. Pantang mundur dan tidak kenal menyerah.
  9. Ulet dan tabah menghadapi segala macam, tantangan, hambatan, dan gangguan.
  10. Berani, rela dan ikhlas berkorban untuk tanah air, bangsa dan negara.
  11. Cinta tanah air dan bangsa.
  12. Tanpa pamrih dan banyak bekerja.
  13. Disiplin yang tinggi.
  14. Percaya kepada hari depan yang gemilang dari bangsanya

Landasan perjuangan bangsa Indonesia termaktub dalam nilai-nilai tersebut yang menjadi bagian dalam merumuskan dasar negara kita Pancasila. Selain itu, para bapak bangsa dan rakyat Indonesia pada waktu itu telah mendalami nilai-nilai tersebutsehingga menyatu dalam diri.

Keputusan yang diambil dan disepakati dalam proses perumusan dasar negara pada saat itu merupakan keputusan terbaik yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Berdasarkan nilai-nilai itulah, Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia dapat dipertahankan hingga sekarang.

Jawablah pertanyaan berikut ini!
1. Sebutkan empat macam sikap atau perilaku yang sesuai dengan sila pertama Pancasila!
  1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
  2. Hidup rukun dan dapat bekerja sama antar pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda.
  3. Menghormati setiap orang dalam kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
  4. Yakin terhadap agama atau kepercayaan yang dianutnya tetapi tidak memaksakannya kepada orang lain

Kesimpulan: Alhamdulillah kegiatan pembelajaran hari ini berjalan dengan lancar ananda dapat mengikut pembelajaran dengan baik. dari 25 orang siswa alhamdulillah hanya 3 orang yang masih belum tuntas pada pelajaran pancasila 

No comments:

Post a Comment

see you