Bahasa Indonesia : BAB 2 Di Bawah Atap
1. Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu pesan lisan, informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.
2. Peserta didik mampu memahami dan memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari media audio.
3. Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk cetak atau elektronik.
4. Peserta didik mampu membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf yang telah dikenalinya dengan fasih.
5. Peserta didik mampu memahami ide pokok dan ide pendukung pada teks informatif.
6. Peserta didik mampu menjelaskan hal-hal yang dihadapi oleh tokoh cerita pada teks narasi.
7. Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik.
8. Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata dan sikap tubuh/gestur yang santun, menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks.
9. Peserta didik mengajukan dan menanggapi pertanyaan, jawaban, pernyataan, penjelasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan aktif.
10. Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan mematuhi tata caranya.
11. Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar dari teks narasi dengan topik yang beraneka ragam.
12. Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks prosedur, dan teks eksposisi dengan rangkaian kalimat yang beragam, informasi yang rinci dan akurat dengan topik yang beragam.
Capaian Pembelajaran
Seni Musik : Bunyi dan Jenis-Jenis Alat Musik
ELEMEN | CAPAIAN PEMBELAJARAN |
Bilangan | Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 10.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, menggunakan nilai tempat, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan uang menggunakan ribuan sebagai satuan. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai 1.000. Mereka dapat melakukan operasi perkalian dan pembagian bilangan cacah sampai 100 menggunakan benda-benda konkret, gambar, dan simbol matematika. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan kelipatan dan faktor. Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan antar-pecahan dengan pembilang satu dan antarpecahan dengan penyebut yang sama. Mereka dapat mengenali pecahan senilai menggunakan gambar dan simbol matematika. Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan desimal. Mereka dapat menyatakan pecahan desimal persepuluhan dan perseratusan, serta menghubungkan pecahan desimal perseratusan dengan konsep persen. |
Aljabar | Peserta didik dapat mengisi nilai yang belum diketahui dalam sebuah kalimat matematika yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100. Peserta didik dapat mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola gambar atau objek sederhana dan pola bilangan membesar dan mengecil yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100. |
Pengukuran | Peserta didik dapat mengukur panjang dan berat benda menggunakan satuan baku. Mereka dapat menentukan hubungan antar-satuan baku panjang (cm, m). Mereka dapat mengukur dan mengestimasi luas dan volume menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku berupa bilangan cacah. |
Geometri | Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun datar (segiempat, segitiga, segibanyak). Mereka dapat menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar dengan lebih dari satu cara jika memungkinkan. |
Analisis Data Dan Peluang | Pada akhir fase B, peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan, menyajikan, menganalisis dan menginterpretasi data dalam bentuk tabel, diagram gambar, piktogram, dan diagram batang (skala satu satuan) |
Apakah kamu sudah bisa membuat kalimat yang panjang?
Kita mengenal kalimat sebagai satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, biasanya terbuat dari penggabungan beberapa kata, frasa, klausa, dan ketiganya sekaligus.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kalimat bertujuan untuk mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan.
Nah, kalimat dapat dibuat secara sederhana maupun panjang, asalkan bentuknya utuh.
Kalimat utuh yaitu kalimat yang mengandung beberapa komponen, seperti subjek, predikat, objek, keterangan.
Berdasarkan bentuknya, kalimat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu kalimat tunggal dan kalimat majemuk.
Pada pelajaran Bahasa Indonesia kelas 4 SD kali ini, kita akan belajar tentang ciri-ciri dan contoh kalimat majemuk.
Yuk, temukan kunci jawaban pertanyaan di atas dari penjelasan berikut ini!
Ciri-Ciri Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk yaitu kalimat yang terdiri dari dua klausa utama atau lebih, yang setiap klausanya bisa dipisah dan berdiri sendiri.
Berikut ini beberapa ciri utama dari kalimat majemuk.
- Terdiri dari dua klausa.
- Penggabungan kalimat akan menghasilkan kalimat baru.
- Kalimat terdiri dari unsur penyusun kalimat yang utuh.
- Ada lebih dari satu kalimat penjelas.
- Terdiri dari 4 jenis, yakni kalimat majemuk setara, kalimat majemuk rapatan, kalimat majemuk bertingkat, dan kalimat majemuk campuran.
Contoh Kalimat Majemuk
Berikut ini kita akan belajar membuat contoh kalimat majemuk berdasarkan jenisnya.
1. Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang terdiri dari beberapa kalimat tunggal yang dapat dihubungkan.
Biasanya mengandung konjungsi atau kata penghubung seperti dan, karena, sehingga, tetapi, namun, atau, sedangkan.Contoh kalimat majemuk setara: Ibu membuat sup ikan, sedangkan aku membantu mengulek sambal.
2. Kalimat Majemuk Rapatan
Kalimat majemuk rapatan merupakan kalimat yang memiliki beberapa kalimat tunggal, kemudian digabungkan menjadi satu kalimat utuh.
Contoh kalimat majemuk rapatan: Rina membawa nasi, ayam, sayur, serta kerupuk untuk bekal sekolah.
3. Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat yang saling berhubungan satu sama lain.
Induk kalimat berperan sebagai kalimat inti atau kalimat utama, sementara anak kalimat menjadi pengisi salah satu unsur.
Contoh kalimat majemuk bertingkat: Jika aku jadi juara kelas semester ini, maka Ayah akan membelikanku sepeda.
4. Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat majemuk campuran adalah gabungan dari kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat.
Biasanya kalimat majemuk campuran mengandung kata hubung dan, atau, tetapi, sedangkan, lalu, kemudian, meskipun, walaupun, supaya, agar, sehingga, ketika, maka, apabila, bahwa, dan sebagainya.
Contoh kalimat majemuk campuran: Meski termasuk hewan berukuran besar, paus biru ternyata hanya memakan plankton dan bisa tumbuh besar karena itu.
Matematika
Faktor adalah bilangan-bilangan yang bisa membagi suatu bilangan sampai habis.
Misalnya bilangan A habis dibagi oleh bilangan B, maka bilangan B adalah faktor dari bilangan A.
Sedangkan kelipatan adalah hasil perkalian bilangan dengan bilangan asli secara berurutan.
Bilangan asli adalah bilangan yang dimulai dari angka 1 dan seterusnya.
Lalu, bagaimana cara menentukan faktor dan kelipatan suatu bilangan? Yuk, cari tahu bersama!
"Faktor adalah bilangan yang bisa dibagi sampai habis, sedangkan kelipatan adalah hasil perkalian bilangan secara berurutan."
Cara Menentukan Faktor Bilangan
Misalnya menentukan faktor dari bilangn 12.
Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan.
Bilangan 12 diuraikan menjadi perkalian dua bilangan sebagai berikut.
12 = 1 x 12
12 = 2 x 6
12 = 3 x 4
Jadi, faktor dari bilangan 12 adalah 1, 2, 3, 4, 6, 12.
"Faktor ditentukan dengan melakukan perkalian dua bilangan."
Cara Menentukan Kelipatan Bilangan
Kelipatan bilangan ditentukan dengan cara menambahkan angka kelipatan dari bilangan sebelumnya atau mengalikan angka kelipatan dengan bilangan 1, 2, 3, dan seterusnya.
Contohnya bilangan kelipatan 3 adalah 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 27, 30, 33, 36, 39, dan seterusnya.
Bilangan kelipatan 4 adalah 4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, 32, 36, 40, dan seterusnya.
Kelipatan persekutuan dari 3 dan 4 adalah 12, 24, 36, dan seterusnya.
Nah, itulah cara menentukan faktor dan kelipatan bilangan, AdjariaTonton video ini, yuk!
Mengenal Bunyi dan Sumbernya
Bunyi merupakan salah satu bentuk energi yang ada di dunia ini. Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu mendengarkan beranekaragam suara, mulai dari suara musik, kicauan burung, klakson kendaraan bermotor, suara pesawat, kereta api, dan suara orang yang sedang berbicara. Semua suara itu dapat kita dengar karena adanya sumber suara/bunyi. Alat indra yang berfungsi sebagai alat untuk mendengar bunyi adalah telinga. Bunyi memberikan manfaat yang sangat banyak bagi kita. Dengan adanya bunyi, maka dunia tidak akan sepi.
No comments:
Post a Comment
see you