Hari/Tanggal: Senin 20 Januari 2025
Mata Pelajaran :
1. Pendidikan Pancasila : NKRI
2. Bahasa Indonesia : Bertukar dan Berbayar
3. Matematika : Luas bangun datar
4. Seni Musik : Birama
Capaian pembelajaran :
1. Pendidikan Pancasila
Peserta didik dapat mengenal lingkungan rumah, sekolah, lingkungan (RT/RW/desa/kelurahan dan kecamatan) sebagai bagian tidak terpisahkan dari wilayah NKRI.
2. Bahasa Indonesia
1. Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu pesan lisan, informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.
2. Peserta didik mampu memahami dan memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari media audio.
3. Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk cetak atau elektronik.
4. Peserta didik mampu membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf yang telah dikenalinya dengan fasih.
5. Peserta didik mampu memahami ide pokok dan ide pendukung pada teks informatif.
6. Peserta didik mampu menjelaskan hal-hal yang dihadapi oleh tokoh cerita pada teks narasi.
7. Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik.
8. Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata dan sikap tubuh/gestur yang santun, menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks.
9. Peserta didik mengajukan dan menanggapi pertanyaan, jawaban, pernyataan, penjelasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan aktif.
10. Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan mematuhi tata caranya.
11. Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar dari teks narasi dengan topik yang beraneka ragam.
12. Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks prosedur, dan teks eksposisi dengan rangkaian kalimat yang beragam, informasi yang rinci dan akurat dengan topik yang beragam.
Capaian Pembelajaran Matematika
ELEMEN | CAPAIAN PEMBELAJARAN |
Bilangan | Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 10.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, menggunakan nilai tempat, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan uang menggunakan ribuan sebagai satuan. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai 1.000. Mereka dapat melakukan operasi perkalian dan pembagian bilangan cacah sampai 100 menggunakan benda-benda konkret, gambar, dan simbol matematika. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan kelipatan dan faktor. Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan antar-pecahan dengan pembilang satu dan antarpecahan dengan penyebut yang sama. Mereka dapat mengenali pecahan senilai menggunakan gambar dan simbol matematika. Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan desimal. Mereka dapat menyatakan pecahan desimal persepuluhan dan perseratusan, serta menghubungkan pecahan desimal perseratusan dengan konsep persen. |
Aljabar | Peserta didik dapat mengisi nilai yang belum diketahui dalam sebuah kalimat matematika yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100. Peserta didik dapat mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola gambar atau objek sederhana dan pola bilangan membesar dan mengecil yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100. |
Pengukuran | Peserta didik dapat mengukur panjang dan berat benda menggunakan satuan baku. Mereka dapat menentukan hubungan antar-satuan baku panjang (cm, m). Mereka dapat mengukur dan mengestimasi luas dan volume menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku berupa bilangan cacah. |
Geometri | Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun datar (segiempat, segitiga, segibanyak). Mereka dapat menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar dengan lebih dari satu cara jika memungkinkan. |
Analisis Data Dan Peluang | Pada akhir fase B, peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan, menyajikan, menganalisis dan menginterpretasi data dalam bentuk tabel, diagram gambar, piktogram, dan diagram batang (skala satu satuan). |
TP: Peserta didik mampu menganalisis luas dan volum bangun datar menggunakan satuan baku
4. Seni Musik
Elemen | Capaian Pembelajaran |
Mengalami (Experiencing) | Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengimitasi dan menata bunyi-musik sederhana dengan menunjukkan kepekaan akan unsur-unsur bunyi-musik baik intrinsik maupun ekstrinsik. |
Menciptakan (Making/Creating) | Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengembangkan, mengimitasi, dan menata bunyi-musik sederhana menjadi pola baru dengan mempertimbangkan unsur-unsur bunyi-musik intrinsik maupun ekstrinsik. |
Merefleksikan (Reflecting) | Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengenali diri sendiri, sesama, dan lingkungan yang beragam (berkebhinekaan), serta mampu memberi kesan atas praktik bermusik lewat bernyanyi atau bermain alat/media musik baik sendiri maupun bersama-sama dalam beragam bentuk: lisan, tulisan/gambar, atau referensi lainnya. |
Berpikir dan Bekerja Artistik (Thinking and Working Artistically) | Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menyimak, mendokumentasikan secara sederhana, dan menjalani kebiasaan bermusik yang baik dan rutin dalam berpraktik musik sejak dari persiapan, saat bermusik, maupun usai berpraktik musik, serta memilih secara aktif dan memainkan karya musik sederhana secara artistik, yang mengandung nilai-nilai positif dan membangun. |
Berdampak (Impacting) | Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menjalani, mendokumentasikan kebiasaan bermusik yang baik dan rutin dalam berpraktik musik dan aktif dalam kegiatan-kegiatan bermusik lewat bernyanyi dan memainkan media bunyi-musik sederhana serta mendapatkan pengalaman dan kesan baik bagi diri sendiri, sesama, dan lingkungan. |
2. Percaya diri dalam menampilkan salah satu lagu dengan dinamika, frasering, dan ekspresi yang baik.
3. Menjadi bagian dari sebuah tim aubade dengan baik
Assalamu'alaikum wr wb...
Apa kabar anak-anak Ibu guru hari ini? semoga anak sholih sholihah semua selalu dalam keadaan sehat wal’afiyat dan tetap dalam lindungan Allah SWT ya, amiin ....
Sebelum memulai pembelajaran kita hari ini ayo kita buka dengan lafadz basmallah, dan berdoa ya..
Bhinneka Tunggal Ika sendiri diambil dari kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular, yang hidup pada masa Kerajaan majapahit di sekitar abad ke-14 M. Secara etimologi kata-kata Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa Jawa Kuno yang jika dipisah menjadi Bhinneka memiliki makna ragam atau beraneka, Tunggal adalah satu, dan Ika adalah itu. Sehingga arti Bhinneka Tunggal Ika adalah berbeda-beda tetap satu jua. Maknanya, dengan jiwa dan semangat bangsa Indonesia mengakui realitas bangsa yang majemuk (suku, bahasa, agama, ras, golongan dll) namun tetap menjunjung tinggi persatuan.
Bahasa Indonesia
Teks Prosedur
Teks prosedur adalah jenis teks yang menjelaskan langkah-langkah atau tahapan untuk mencapai tujuan tertentu. Ia memberikan instruksi yang sistematis dan detail, sehingga pembaca dapat mengikuti proses tersebut dengan mudah dan berhasil. Ketepatan dan urutan langkah sangat penting dalam teks prosedur, karena satu kesalahan langkah bisa berdampak pada hasil akhir. Bayangkan mengikuti resep kue tanpa urutan yang benar, hasilnya tentu akan berbeda, bahkan bisa gagal total.
Teks prosedur hadir dalam berbagai bentuk, mulai dari instruksi merakit furnitur hingga panduan membuat karya seni. Kegunaan teks prosedur sangat luas dan relevan dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh Teks Prosedur Sederhana
Membuat secangkir teh merupakan contoh teks prosedur sederhana. Langkah-langkahnya meliputi: merebus air, memasukkan teh celup ke dalam cangkir, menuangkan air panas ke dalam cangkir, dan membiarkannya terendam beberapa menit hingga aroma dan rasa teh meresap sempurna. Kesederhanaan langkah-langkah ini tidak mengurangi pentingnya urutan yang tepat. Jika kita menuangkan air panas sebelum memasukkan teh celup, maka proses penyeduhan tidak akan berjalan optimal.
Teks prosedur, dengan langkah-langkahnya yang sistematis, seringkali melibatkan tindakan fisik. Bayangkan, dalam instruksi merakit meja misalnya, ada tahapan ‘memungut’ sekrup. Nah, kebalikannya? Cari tahu arti dan contohnya di sini: antonim kata memungut. Memahami antonim ini membantu kita lebih jeli dalam menulis teks prosedur yang jelas dan tidak ambigu, menghindari kesalahan interpretasi langkah-langkahnya.
Ketelitian dalam pemilihan kata kunci sangat penting untuk menghasilkan teks prosedur yang efektif.
Contoh lain yang tak kalah sederhana adalah cara mencuci tangan yang benar, sebuah prosedur penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan.
Ciri-Ciri Teks Prosedur
Teks prosedur memiliki ciri-ciri khas yang membedakannya dari jenis teks lain. Ciri-ciri tersebut meliputi penggunaan kata kerja aktif, kalimat perintah atau larangan, langkah-langkah yang disusun secara urut dan logis, serta penggunaan konjungsi temporal (kata penghubung yang menunjukkan urutan waktu, seperti kemudian, selanjutnya, setelah itu) untuk menunjukkan alur langkah-langkah. Kejelasan dan detail dalam setiap langkah juga menjadi ciri khas teks prosedur yang efektif.
Ketiadaan unsur subjektivitas atau opini penulis juga menjadi pembeda. Berbeda dengan teks opini yang penuh dengan pendapat pribadi, teks prosedur fokus pada fakta dan langkah-langkah objektif.
Perbandingan Teks Prosedur dengan Teks Lain
Berikut tabel perbandingan teks prosedur dengan teks deskripsi dan teks narasi:
Jenis Teks | Ciri Khas | Tujuan | Contoh |
---|---|---|---|
Teks Prosedur | Langkah-langkah terurut, kata kerja aktif, kalimat perintah, detail | Menginstruksikan pembaca untuk melakukan sesuatu | Cara membuat kopi |
Teks Deskripsi | Penggambaran detail suatu objek, subjektif atau objektif | Memberikan gambaran detail suatu objek atau subjek | Deskripsi keindahan pantai |
Teks Narasi | Alur cerita, tokoh, setting, konflik | Menceritakan suatu peristiwa atau kejadian | Kisah perjuangan seorang pahlawan |
Teks prosedur, dengan langkah-langkahnya yang sistematis, sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Bayangkan, membuat kue misalnya, memerlukan prosedur yang tepat. Namun, tak hanya hal positif yang terstruktur, kita juga perlu memahami hal-hal negatif yang perlu dihindari, seperti apa itu bullying , supaya kita bisa membuat prosedur pencegahannya. Memahami bullying sangat penting, karena mencegahnya juga membutuhkan langkah-langkah yang terstruktur dan sistematis, seperti halnya teks prosedur yang baik.
Dengan begitu, kita bisa menciptakan lingkungan yang aman dan positif.
Contoh Teks Prosedur Kompleks: Cara Membuat Kue Lapis Legit, Jenis teks prosedur
Membuat kue lapis legit membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Prosesnya cukup kompleks dan terdiri dari beberapa tahapan. Pertama, siapkan bahan-bahan yang dibutuhkan, seperti telur, gula, tepung terigu, mentega, susu, dan rempah-rempah. Pastikan semua bahan terukur dengan tepat sesuai resep. Kedua, kocok telur dan gula hingga mengembang dan kaku.
Proses ini membutuhkan waktu dan tenaga, namun hasilnya akan mempengaruhi tekstur kue. Ketiga, masukkan bahan-bahan lainnya secara bertahap sambil terus mengocok hingga tercampur rata. Keempat, olesi loyang dengan mentega dan taburi sedikit tepung agar kue tidak lengket. Kelima, tuang adonan ke dalam loyang sedikit demi sedikit, lalu panggang dalam oven dengan suhu dan waktu tertentu. Proses memanggang membutuhkan pengawasan agar kue matang sempurna dan tidak gosong.
Terakhir, setelah kue dingin, keluarkan dari loyang dan sajikan. Setiap langkah membutuhkan ketelitian, karena sedikit kesalahan bisa mempengaruhi hasil akhir kue lapis legit yang terkenal dengan lapisan-lapisannya yang indah dan rasa yang lezat. Proses ini menunjukkan bagaimana teks prosedur yang kompleks membutuhkan detail dan ketelitian yang tinggi untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Teks prosedur, dengan langkah-langkahnya yang sistematis, seringkali melibatkan tindakan fisik. Bayangkan, dalam instruksi merakit meja misalnya, ada tahapan ‘memungut’ sekrup. Nah, kebalikannya? Cari tahu arti dan contohnya di sini: antonim kata memungut. Memahami antonim ini membantu kita lebih jeli dalam menulis teks prosedur yang jelas dan tidak ambigu, menghindari kesalahan interpretasi langkah-langkahnya.
Ketelitian dalam pemilihan kata kunci sangat penting untuk menghasilkan teks prosedur yang efektif.
Struktur Teks Prosedur
Teks prosedur, panduan langkah demi langkah untuk mencapai hasil tertentu, memiliki struktur yang sistematis dan mudah dipahami. Kejelasan dan detail dalam setiap bagian sangat krusial agar pembaca dapat mengikuti instruksi dengan sukses, baik itu merakit furnitur IKEA atau membuat kue lapis legit. Struktur yang baik memastikan efisiensi dan meminimalisir kesalahan.
Bagian-Bagian Struktur Teks Prosedur
Secara umum, teks prosedur terdiri dari beberapa bagian penting yang saling berkaitan. Urutan dan detail dari setiap bagian dapat bervariasi tergantung pada kompleksitas prosedur yang dijelaskan. Namun, inti utamanya tetap sama: memberikan instruksi yang jelas dan terarah.
- Tujuan: Bagian ini menjelaskan secara ringkas apa yang akan dicapai melalui prosedur tersebut. Contoh: “Tujuan prosedur ini adalah untuk menjelaskan cara membuat kopi susu latte dengan mesin espresso.” Elemen pentingnya adalah kejelasan dan kekhasan tujuan.
- Bahan/Alat: Daftar lengkap bahan dan alat yang dibutuhkan. Contoh: “Bahan: 2 shot espresso, 100ml susu dingin, 1 sendok teh gula pasir. Alat: Mesin espresso, milk frother, cangkir.” Detail dan kuantitas yang tepat sangat penting di sini.
- Langkah-Langkah: Ini adalah inti dari teks prosedur, berisi urutan langkah yang harus diikuti secara sistematis. Contoh: “Langkah 1: Siapkan mesin espresso. Langkah 2: Buat 2 shot espresso. Langkah 3: Panaskan susu menggunakan milk frother hingga berbusa. Langkah 4: Tuang espresso ke dalam cangkir.
Langkah 5: Tambahkan susu dan gula, aduk rata.” Kejelasan, urutan yang logis, dan penggunaan kata kerja aktif adalah kunci keberhasilan bagian ini.
- (Opsional) Ilustrasi/Gambar: Gambar atau ilustrasi dapat memperjelas langkah-langkah yang rumit. Misalnya, gambar yang menunjukkan cara yang benar untuk memegang milk frother atau posisi yang tepat saat menuang espresso. Detail visual seperti sudut pandang dan kejelasan objek yang digambarkan menjadi sangat penting.
Jenis-jenis Teks Prosedur

Teks prosedur, panduan langkah demi langkah untuk mencapai tujuan tertentu, hadir dalam berbagai bentuk dan fungsi. Memahami perbedaan jenis-jenisnya krusial, baik untuk menciptakan instruksi yang efektif maupun untuk menavigasi berbagai jenis panduan yang kita temui sehari-hari. Dari memasak kue hingga merakit furnitur, ketepatan dan kejelasan teks prosedur menentukan keberhasilan proses. Mari kita telusuri beragam jenis teks prosedur dan karakteristiknya.
Klasifikasi Teks Prosedur Berdasarkan Tujuan dan Cakupan
Pengelompokan teks prosedur didasarkan pada tujuan dan cakupan yang ingin dicapai. Tujuan menentukan jenis tindakan yang ingin dihasilkan, sementara cakupan menentukan tingkat detail dan kompleksitas instruksi. Perbedaan ini menciptakan variasi jenis teks prosedur yang sangat beragam, mulai dari yang sederhana hingga yang sangat spesifik dan teknis.
Teks prosedur, dengan langkah-langkahnya yang sistematis, seringkali melibatkan tindakan fisik. Bayangkan, dalam instruksi merakit meja misalnya, ada tahapan ‘memungut’ sekrup. Nah, kebalikannya? Cari tahu arti dan contohnya di sini: antonim kata memungut. Memahami antonim ini membantu kita lebih jeli dalam menulis teks prosedur yang jelas dan tidak ambigu, menghindari kesalahan interpretasi langkah-langkahnya.
Ketelitian dalam pemilihan kata kunci sangat penting untuk menghasilkan teks prosedur yang efektif.
Contoh Berbagai Jenis Teks Prosedur
Untuk memahami perbedaannya, mari kita lihat beberapa contoh nyata. Setiap jenis memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari yang lain. Contoh-contoh ini akan membantu kita memahami penerapan praktis dari setiap kategori.
- Teks Prosedur Operasional: Instruksi merakit sebuah lemari IKEA. Panduan ini sangat detail, memberikan petunjuk langkah demi langkah dengan gambar yang jelas. Fokusnya pada pelaksanaan tugas secara tepat dan efisien.
- Teks Prosedur Perencanaan: Rencana bisnis untuk memulai usaha kuliner. Dokumen ini menjabarkan langkah-langkah strategis untuk mencapai tujuan bisnis, termasuk analisis pasar, strategi pemasaran, dan proyeksi keuangan. Fokusnya pada perencanaan jangka panjang dan pencapaian tujuan besar.
- Teks Prosedur Umum: Cara membuat kopi. Instruksi ini bersifat umum, tidak terlalu spesifik, dan dapat diadaptasi sesuai preferensi individu. Fokusnya pada penyampaian informasi dasar dan langkah-langkah utama.
- Teks Prosedur Khusus: Prosedur operasi standar (SOP) di rumah sakit untuk menangani pasien dengan penyakit tertentu. Instruksi ini sangat spesifik, detail, dan mengikuti standar ketat. Fokusnya pada keamanan, efisiensi, dan konsistensi dalam lingkungan profesional.
Perbedaan Teks Prosedur Operasional dan Perencanaan
Perbedaan mendasar terletak pada orientasi waktu dan tujuan. Teks prosedur operasional berfokus pada tindakan langsung dan menghasilkan output segera, seperti merakit sesuatu atau menjalankan mesin. Sementara itu, teks prosedur perencanaan berfokus pada pencapaian tujuan jangka panjang, melibatkan strategi dan perencanaan yang komprehensif, seperti rencana bisnis atau strategi pemasaran. Salah satu membimbing tindakan, yang lain membimbing strategi.
Teks prosedur, panduan langkah demi langkah yang sering kita temui, misalnya dalam resep masakan atau tutorial online. Nah, bayangkan kamu sedang membuat panduan untuk rapat ASEAN, kamu perlu menjelaskan apa itu ASEAN, kan? Untuk itu, cek dulu di sini asean singkatan dari agar pemahamanmu lebih komprehensif. Setelah memahami singkatan tersebut, kembali ke teks prosedurmu, pastikan setiap langkah jelas dan mudah diikuti, seperti halnya menyusun struktur teks prosedur yang efektif dan efisien.
Dengan begitu, panduanmu akan mudah dipahami dan bermanfaat bagi pembaca.
Perbandingan Teks Prosedur Umum dan Khusus
Teks prosedur umum bersifat fleksibel dan dapat diadaptasi, sementara teks prosedur khusus sangat spesifik dan kaku, mengikuti aturan dan standar yang telah ditetapkan. Teks prosedur umum cocok untuk tugas sehari-hari, sedangkan teks prosedur khusus dibutuhkan untuk situasi yang membutuhkan ketepatan dan konsistensi tinggi, seperti prosedur medis atau industri.
Tabel Perbandingan Tiga Jenis Teks Prosedur
Jenis Teks Prosedur | Contoh | Karakteristik |
---|---|---|
Teks Prosedur Operasional | Petunjuk penggunaan mesin cuci | Langkah demi langkah, detail, fokus pada eksekusi |
Teks Prosedur Perencanaan | Rencana perjalanan liburan | Berorientasi tujuan, melibatkan strategi, jangka waktu panjang |
Teks Prosedur Umum | Cara membuat teh | Langkah-langkah sederhana, fleksibel, mudah diadaptasi |
Kaidah Kebahasaan Teks Prosedur
Teks prosedur, panduan praktis untuk mencapai tujuan tertentu, memiliki kaidah kebahasaan unik yang membedakannya dari jenis teks lain. Kejelasan dan kepastian menjadi kunci utama. Pemahaman yang tepat atas kaidah ini akan menghasilkan teks prosedur yang efektif, mudah dipahami, dan menghasilkan hasil yang diinginkan. Bayangkan mencoba merakit furnitur IKEA tanpa petunjuk yang jelas – hasilnya mungkin akan berantakan! Begitu pula, teks prosedur yang buruk akan membuat pembaca kebingungan dan gagal mencapai tujuannya.
Oleh karena itu, mari kita telusuri lebih dalam kaidah kebahasaan yang membentuk teks prosedur yang efektif.
Penggunaan Kata Kerja Aktif
Kata kerja aktif menjadi tulang punggung teks prosedur. Kata kerja aktif secara langsung menunjukkan tindakan yang harus dilakukan, menciptakan instruksi yang tegas dan tidak ambigu. Hindari penggunaan kata kerja pasif karena dapat menimbulkan kebingungan. Contohnya, alih-alih menulis “meja dirakit,” lebih baik gunakan “rakit meja.” Ketegasan dan kejelasan ini memastikan pembaca mengerti langkah-langkah yang harus diikuti tanpa keraguan.
Perhatikan bagaimana penggunaan kata kerja aktif memberikan arahan yang langsung dan mudah diikuti, menciptakan pengalaman pengguna yang lebih baik dan menghindari interpretasi yang salah. Ini penting, terutama dalam konteks instruksi teknis atau resep masakan.
Contoh dan Analisis Teks Prosedur

Teks prosedur, panduan langkah demi langkah untuk menyelesaikan tugas tertentu, merupakan elemen penting dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari meracik kopi hingga menjalankan bisnis, teks prosedur memastikan efisiensi dan keberhasilan. Namun, keberhasilan sebuah teks prosedur bergantung pada kejelasan, ketepatan, dan kemudahan pemahamannya. Berikut analisis beberapa contoh teks prosedur, baik yang baik maupun yang kurang baik, serta pembuatan teks prosedur baru yang lebih rinci.
Contoh Teks Prosedur yang Baik dan Kurang Baik
Teks prosedur yang baik dicirikan oleh penggunaan kata kerja imperatif yang tegas, langkah-langkah yang terurut dan logis, serta bahasa yang mudah dipahami. Sebaliknya, teks prosedur yang kurang baik seringkali ambigu, langkahnya tidak lengkap, atau menggunakan bahasa yang terlalu rumit. Perbedaan ini sangat krusial dalam memastikan keberhasilan pembaca dalam mengikuti prosedur yang diberikan. Misalnya, teks prosedur pembuatan kopi susu yang baik akan menjelaskan secara detail takaran susu, kopi, dan gula, serta suhu air yang ideal.
Sedangkan teks prosedur yang kurang baik mungkin hanya menyebutkan “masukkan kopi dan susu, lalu tambahkan gula secukupnya,” tanpa spesifikasi yang jelas. Hal ini dapat menghasilkan hasil akhir yang berbeda-beda dan kurang memuaskan.
Analisis Teks Prosedur
Analisis kritis terhadap teks prosedur meliputi pemeriksaan urutan langkah, kejelasan instruksi, dan penggunaan bahasa. Sebuah teks prosedur yang efektif harus mudah diikuti oleh siapa pun, tanpa memerlukan keahlian khusus. Setiap langkah harus dijelaskan dengan jelas dan ringkas, menghindari ambiguitas yang dapat menyebabkan kesalahan. Penggunaan kata kerja imperatif, seperti “tuang,” “aduk,” atau “panaskan,” sangat penting untuk memberikan instruksi yang tegas dan lugas.
Selain itu, teks prosedur yang baik juga mempertimbangkan konteks pembaca, sehingga bahasa yang digunakan sesuai dengan tingkat pemahaman mereka. Contoh analisis: jika terdapat langkah yang terlalu kompleks, dapat dipecah menjadi langkah-langkah yang lebih kecil dan sederhana. Jika bahasa yang digunakan terlalu teknis, dapat diganti dengan bahasa yang lebih mudah dipahami.
Teks Prosedur Membuat Teh Jahe Susu
Berikut teks prosedur membuat minuman hangat yang menyehatkan dan nikmat, yaitu teh jahe susu:
- Siapkan bahan: 1 ruas jahe ukuran sedang (cukup untuk 2 gelas), 2 sendok teh teh celup, 250 ml air, 100 ml susu cair (sesuai selera, bisa susu sapi, almond, atau oat), dan gula pasir secukupnya.
- Kupas dan cuci bersih jahe, lalu parut jahe hingga halus. Visualisasikan: Jahe yang telah dikupas terlihat bersih dan berwarna kekuningan. Parutan jahe menghasilkan tekstur serat yang halus dan berwarna kuning kecoklatan.
- Didihkan air dalam panci. Visualisasikan: Air dalam panci mulai mendidih dengan gelembung-gelembung kecil yang muncul ke permukaan.
- Masukkan parutan jahe ke dalam air mendidih. Rebus selama 5 menit. Visualisasikan: Parutan jahe berwarna kuning kecoklatan terendam dalam air mendidih yang bening, perlahan berubah menjadi warna kekuningan.
- Masukkan teh celup ke dalam air jahe yang mendidih. Seduh selama 3 menit. Visualisasikan: Teh celup berwarna gelap terendam dalam air jahe yang kini berwarna kuning kecoklatan, perlahan melepaskan warna dan aroma teh ke dalam air.
- Saring air jahe teh untuk memisahkan ampas jahe dan teh celup. Visualisasikan: Air jahe teh yang telah diseduh dituang melalui saringan, meninggalkan ampas jahe dan teh celup di dalam saringan.
- Tambahkan susu cair dan gula pasir secukupnya ke dalam air jahe teh yang telah disaring. Aduk hingga rata. Visualisasikan: Susu cair berwarna putih dituang ke dalam air jahe teh, diikuti dengan gula pasir yang larut dan tercampur rata, menghasilkan minuman berwarna krem kecoklatan.
- Tuang ke dalam gelas dan sajikan hangat. Visualisasikan: Minuman teh jahe susu yang hangat dan nikmat dituang ke dalam gelas bening, siap untuk dinikmati.
Matematika
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menghitung luas suatu bangun datar adalah dengan menggunakan persegi satuan.
Berapa banyak persegi satuan yang menutupi persegi panjang di atas? Jadi, banyaknya persegi satuan yang menutupi seluruh permukaan persegi panjang dinamakan luas persegi panjang. Luas persegi panjang ditentukan melalui tahap:
a. hitung banyak persegi satuan yang menutupi persegi panjang!
b. hitung banyak persegi satuan yang menutupi lebar persegi panjang!
c. hitung banyak persegi satuan yang menutupi panjang dari persegi panjang
d. kalikan bilangan yang menyatakan panjang dan lebar dari persegi panjang.
e. Jadi luas persegi panjang di atas = (6 x 4) satuan = 24 satuan
Jika L= Luas, p = ukuran panjang, dan l= ukuran lebar, maka L=p x lBagaimana dengan luas persegi panjang? Persegi mempunyai sisi yang sama panjang. Jika L = luas persegi dan s = banyak satuan yang menutupi sisi-sisi persegi maka L = s x s.
- Jumlah ukuran sisi yang membatasi sebuah bangun merupakan keliling dari bangun tersebut. Pada bangun di atas, kelilingnya adalah AB + BC + CD + DA = 6 satuan + 4
- satuan + 6 satuan + 4 satuan = 20 satuan
- Jadi keliling persegi panjang 2 x ( ukuran panjang + ukuran lebar)
Kesimpulan :
Alhamdulillah kegiatan pembelajaran hari ini sudah dilaksanakan dengan baik. peserta didik dapat memahami materi dengan mudah. ada 4 orang siswa yang masih belum memahami. pesertada didik tersebut diberikan latihan agar lebih memahami materi
Seni Budaya
Dinamika merupakan salah satu unsur musik mengenai keras dan lembutnya bunyi yang memiliki peran penting dalam membantu mengekspresikan suatu ide komposisi musik. Dengan adanya dinamika, suatu karya musik dapatmenjadi lebih hidup dan lebih mudah dinikmati. Menurut Perry Rumengan (2009) terdapat beberapa jenis dinamika musikal yang dapat dikelompokkan seperti berikut :
- Dinamika volume yaitu dinamika berdasarkan kuat dan lemahnya bunyi seperti piano (lembut), forte (keras), dan lain-lain.
- Dinamika register atau warna bunyi berdasarkan warna suara instrumen, setiap instrumen memiliki warna sekaligus volumenya sendiri seperti Flute yang lembut, terompet yang tajam, tuba yang tebal, dan lain-lain.
- Dinamika soundmass yakni dinamika yang terjadi akibat masa bunyi, jika masa bunyi besar maka bunyi akan menjadi kuat, begitu juga sebaliknya, jika masa bunyi sedikit, bunyi yang dihasilkan akan cenderung tipis.
- Forte (f) = Keras, nyaring, dan besar.
- Piano (p) = Lembut dan kecil.
- Mezzforte (mf) = Agak keras.
- Mezzopiano (mp) = Agak lembut.
- Pianissimo (pp) = Sangat lembut.
- Fortissimo (ff) = Sangat keras.
- Crescendo (cresc. atau < )= Perlahan-lahan membesar atau menjadi nyaring.
- Diminuendo (dim. atau > ) = Perlahan-lahan mengecil atau menjadi lembut.
- Sfarzando (Sfz) = Tiba-tiba mendadak keras atau nyaring pada salah satu nada.
Berikut ini tabel penerapan dinamika sesuai dengan gerakan melodi, konteks lirik, serta interaksi elemen-elemen musikal sebagai bagian dari aspek kompositoris sebuah lagu.
No. | Dinamika | Bentuk, Gerakan, Status Rangkaian Nada | Konteks Syair |
---|---|---|---|
1. | Piano (p) dan Pianissimo (pp) |
| Doa, Permohonan, Mengharukan, Keluhan, Sedih, Rintihan dalam melodi yang rendah, Belaian, Kerinduan, Kasih, Teks yang perlu diperhatikan untuk mendramatisasikan isi teks, Ratapan, Kata yang diulang, yang dibuat kontras dengan kata yang sama pada bagian sebelumnya atau sesudahnya, yang dinamikanya lebih kuat, Pengasihan dan Hasutan. |
2. | Mezzopiano (mp) | Konteks lembut, tetapi dalam nadanada tinggi. Ini sebagai konsekuensi dari support yang diberikan dalam vokal | |
3. | Mezzoforte (mf), Forte (f), Fortissimo (ff) | Ajakan, Rintihan dalam melodi yang tinggi, Seruan dan Teriakan, Pujian, Gegap-gempita, Kemarahan, Gempar dan mengejutkan, Cerita atau kisah. | |
4. | Sforzando (Sfz) |
| |
5. | Crescendo (cresc.) |
|
|
6. | Diminuendo (dim.) |
|
|
Beberapa contoh lagu yang menggunakan tanda dinamika adalah sebagai berikut.
No comments:
Post a Comment
see you