Monday, January 20, 2025

Materi Kelas IV Kurikulum Merdeka

Hari/Tanggal: Senin 20 Januari 2025

Mata Pelajaran :

1. Pendidikan Pancasila : NKRI

2. Bahasa Indonesia : Bertukar dan Berbayar

3. Matematika : Luas bangun datar 

4. Seni Musik : Birama

Capaian pembelajaran :

1. Pendidikan Pancasila 

Peserta didik dapat mengenal lingkungan rumah, sekolah, lingkungan (RT/RW/desa/kelurahan dan kecamatan) sebagai bagian tidak terpisahkan dari wilayah NKRI.

2. Bahasa Indonesia 

1.       Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu pesan lisan, informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.

2.       Peserta didik mampu memahami dan memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari media audio.

3.       Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk cetak atau elektronik.

4.       Peserta didik mampu membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf yang telah dikenalinya dengan fasih.

5.       Peserta didik mampu memahami ide pokok dan ide pendukung pada teks informatif.

6.       Peserta didik mampu menjelaskan hal-hal yang dihadapi oleh tokoh cerita pada teks narasi.

7.       Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik.

8.       Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata dan sikap tubuh/gestur yang santun, menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks.

9.       Peserta didik mengajukan dan menanggapi pertanyaan, jawaban, pernyataan, penjelasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan aktif.

10.   Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan mematuhi tata caranya.

11.   Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar dari teks narasi dengan topik yang beraneka ragam.

12. Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks prosedur, dan teks eksposisi dengan rangkaian kalimat yang beragam, informasi yang rinci dan akurat dengan topik yang beragam. 

Capaian Pembelajaran Matematika

Fase B Berdasarkan Elemen :

ELEMEN

CAPAIAN PEMBELAJARAN

Bilangan

Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 10.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, menggunakan nilai tempat, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan uang menggunakan ribuan sebagai satuan. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai 1.000. Mereka dapat melakukan operasi perkalian dan pembagian bilangan cacah sampai 100 menggunakan benda-benda konkret, gambar, dan simbol matematika. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan kelipatan dan faktor.

Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan antar-pecahan dengan pembilang satu dan antarpecahan dengan penyebut yang sama. Mereka dapat mengenali pecahan senilai menggunakan gambar dan simbol matematika.

Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan desimal.  Mereka dapat menyatakan pecahan desimal persepuluhan dan perseratusan, serta menghubungkan pecahan desimal perseratusan dengan konsep persen.

Aljabar

Peserta didik dapat mengisi nilai yang belum diketahui dalam sebuah kalimat matematika yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100. Peserta didik dapat mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola gambar atau objek sederhana dan pola bilangan membesar dan mengecil yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100.

Pengukuran

Peserta didik dapat mengukur panjang dan berat benda menggunakan satuan baku.  Mereka dapat menentukan hubungan antar-satuan baku panjang (cm, m). Mereka dapat mengukur dan mengestimasi luas dan volume menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku berupa bilangan cacah.

Geometri

Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun datar (segiempat, segitiga, segibanyak). Mereka dapat menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar dengan lebih dari satu cara jika memungkinkan.

Analisis Data Dan Peluang

Pada akhir fase B, peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan, menyajikan, menganalisis dan menginterpretasi data dalam bentuk tabel, diagram gambar, piktogram, dan diagram batang (skala satu satuan).

 TP:  Peserta didik mampu menganalisis luas dan volum bangun datar menggunakan satuan baku

4. Seni Musik 

Elemen

Capaian Pembelajaran

Mengalami

(Experiencing)

Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengimitasi damenata bunyi-musik sederhana   dengan   menunjukkan   kepekaaakan unsur-unsur bunyi-musik baiintrinsimaupun ekstrinsik.

Menciptakan

(Making/Creating)

Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengembangkan, mengimitasi, damenata bunyi-musisederhana menjadi polbaru denga mempertimbangkan  unsur-unsur bunyi-musiintrinsimaupun ekstrinsik.

Merefleksikan

(Reflecting)

Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengenali diri sendiri, sesama, dan lingkungan yang beraga(berkebhinekaan), serta mampu memberi kesan atas praktik bermusik lewat bernyanyi atau bermain alat/medimusibaik sendiri maupun bersama-sama dalam beragam bentuk: lisan, tulisan/gambaratau referenslainnya.

Berpikir dan BekerjArtisti(Thinking and Working Artistically)

Pada  akhi fase  ini peserta  didi mampu menyimak,       mendokumentasikan       secara sederhana, dan menjalani kebiasaan bermusik yang baik darutin dalam berpraktimusik sejak dari persiapan, saat bermusik, maupuusai berpraktik musik, serta memilih secaraktif dan memainkan karya musik sederhana secara artistik, yanmengandung nilai-nilai positif dan membangun.

Berdampa(Impacting)

Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menjalanimendokumentasikan kebiasaan bermusik yang baidarutin dalam berpraktimusik dan aktif dalam kegiatan-kegiatan bermusilewat bernyanyi dan memainkamedibunyi-musik sederhana serta mendapatkan pengalaman dan kesan baibagi diri sendiri, sesama, dalingkungan.

TP :
1.    Mengenali perbedaan bunyi berdasarkan dinamikanya dan bermacam-macam lagu berdasarkan kategorinya.

2.     Percaya diri dalam menampilkan salah satu lagu dengan dinamika, frasering, dan ekspresi yang baik.

3. Menjadi bagian dari sebuah tim aubade dengan baik      


Assalamu'alaikum wr wb...

  Muslim Waving GIF - Muslim Waving Hi GIFs

  Apa kabar anak-anak Ibu guru hari ini? semoga anak sholih sholihah semua selalu dalam keadaan sehat wal’afiyat dan tetap dalam lindungan Allah SWT ya, amiin ....
 Sebelum memulai pembelajaran kita hari ini ayo kita buka dengan lafadz basmallah, dan berdoa ya..


B. Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

1. Faktor-faktor yang Memperkuat Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ada tiga faktor yang dapat memperkuat keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ketiga faktor tersebut merupakan pemersatu seluruh bangsa Indonesia.

a. Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda merupakan kebulatan tekad para pemuda dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Mereka rela meninggalkan identitas kesukuan diganti dengan identitas kebangsaan Indonesia dengan satu tujuan, yaitu kemerdekaan Indonesia. Sumpah Pemuda diikrarkan oleh para pemuda Indonesia dalam Kongres Pemuda II di Jakarta pada tanggal 28 Oktober 1928.

Berikut isinya. Pertama: Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. Kedua: Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Ketiga: Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Dalam isi rumusan Sumpah Pemuda tersebut terkandung nilai utama, yaitu satu nusa (tanah air), satu bangsa, dan satu bahasa, yaitu Indonesia. Nah, nilai inilah yang dapat memperkokoh keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

b. Pancasila
Pancasila adalah pandangan hidup bangsa Indonesia. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mengandung makna bahwa semua aktivitas kehidupan bangsa Indonesia sehari-hari harus sesuai dengan sila-sila dari Pancasila. Pancasila mengandung bermacam-macam nilai yang menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai Pancasila digali dari akar budaya bangsa Indonesia sehingga Pancasila merupakan cerminan kepribadian bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila tidak digali dari nilai-nilai budaya asing. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa nilainilai Pancasila merupakan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

c. Bhinneka tunggal ika

Bhinneka Tunggal Ika sendiri diambil dari kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular, yang hidup pada masa Kerajaan majapahit di sekitar abad ke-14 M. Secara etimologi kata-kata Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa Jawa Kuno yang jika dipisah menjadi Bhinneka memiliki makna ragam atau beraneka, Tunggal adalah satu, dan Ika adalah itu. Sehingga arti Bhinneka Tunggal Ika adalah berbeda-beda tetap satu jua. Maknanya, dengan jiwa dan semangat bangsa Indonesia mengakui realitas bangsa yang majemuk (suku, bahasa, agama, ras, golongan dll) namun tetap menjunjung tinggi persatuan.  


Bahasa Indonesia 

Teks Prosedur 

Teks prosedur adalah jenis teks yang menjelaskan langkah-langkah atau tahapan untuk mencapai tujuan tertentu. Ia memberikan instruksi yang sistematis dan detail, sehingga pembaca dapat mengikuti proses tersebut dengan mudah dan berhasil. Ketepatan dan urutan langkah sangat penting dalam teks prosedur, karena satu kesalahan langkah bisa berdampak pada hasil akhir. Bayangkan mengikuti resep kue tanpa urutan yang benar, hasilnya tentu akan berbeda, bahkan bisa gagal total.

Teks prosedur hadir dalam berbagai bentuk, mulai dari instruksi merakit furnitur hingga panduan membuat karya seni. Kegunaan teks prosedur sangat luas dan relevan dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh Teks Prosedur Sederhana

Membuat secangkir teh merupakan contoh teks prosedur sederhana. Langkah-langkahnya meliputi: merebus air, memasukkan teh celup ke dalam cangkir, menuangkan air panas ke dalam cangkir, dan membiarkannya terendam beberapa menit hingga aroma dan rasa teh meresap sempurna. Kesederhanaan langkah-langkah ini tidak mengurangi pentingnya urutan yang tepat. Jika kita menuangkan air panas sebelum memasukkan teh celup, maka proses penyeduhan tidak akan berjalan optimal.

Teks prosedur, dengan langkah-langkahnya yang sistematis, seringkali melibatkan tindakan fisik. Bayangkan, dalam instruksi merakit meja misalnya, ada tahapan ‘memungut’ sekrup. Nah, kebalikannya? Cari tahu arti dan contohnya di sini: antonim kata memungut. Memahami antonim ini membantu kita lebih jeli dalam menulis teks prosedur yang jelas dan tidak ambigu, menghindari kesalahan interpretasi langkah-langkahnya.

Ketelitian dalam pemilihan kata kunci sangat penting untuk menghasilkan teks prosedur yang efektif.

Contoh lain yang tak kalah sederhana adalah cara mencuci tangan yang benar, sebuah prosedur penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan.

Ciri-Ciri Teks Prosedur

Teks prosedur memiliki ciri-ciri khas yang membedakannya dari jenis teks lain. Ciri-ciri tersebut meliputi penggunaan kata kerja aktif, kalimat perintah atau larangan, langkah-langkah yang disusun secara urut dan logis, serta penggunaan konjungsi temporal (kata penghubung yang menunjukkan urutan waktu, seperti kemudian, selanjutnya, setelah itu) untuk menunjukkan alur langkah-langkah. Kejelasan dan detail dalam setiap langkah juga menjadi ciri khas teks prosedur yang efektif.

Ketiadaan unsur subjektivitas atau opini penulis juga menjadi pembeda. Berbeda dengan teks opini yang penuh dengan pendapat pribadi, teks prosedur fokus pada fakta dan langkah-langkah objektif.

Perbandingan Teks Prosedur dengan Teks Lain

Berikut tabel perbandingan teks prosedur dengan teks deskripsi dan teks narasi:

Jenis Teks
Ciri Khas
Tujuan
Contoh
Teks Prosedur
Langkah-langkah terurut, kata kerja aktif, kalimat perintah, detail
Menginstruksikan pembaca untuk melakukan sesuatu
Cara membuat kopi
Teks Deskripsi
Penggambaran detail suatu objek, subjektif atau objektif
Memberikan gambaran detail suatu objek atau subjek
Deskripsi keindahan pantai
Teks Narasi
Alur cerita, tokoh, setting, konflik
Menceritakan suatu peristiwa atau kejadian
Kisah perjuangan seorang pahlawan

Teks prosedur, dengan langkah-langkahnya yang sistematis, sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Bayangkan, membuat kue misalnya, memerlukan prosedur yang tepat. Namun, tak hanya hal positif yang terstruktur, kita juga perlu memahami hal-hal negatif yang perlu dihindari, seperti apa itu bullying , supaya kita bisa membuat prosedur pencegahannya. Memahami bullying sangat penting, karena mencegahnya juga membutuhkan langkah-langkah yang terstruktur dan sistematis, seperti halnya teks prosedur yang baik.

Dengan begitu, kita bisa menciptakan lingkungan yang aman dan positif.

Contoh Teks Prosedur Kompleks: Cara Membuat Kue Lapis Legit, Jenis teks prosedur

Membuat kue lapis legit membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Prosesnya cukup kompleks dan terdiri dari beberapa tahapan. Pertama, siapkan bahan-bahan yang dibutuhkan, seperti telur, gula, tepung terigu, mentega, susu, dan rempah-rempah. Pastikan semua bahan terukur dengan tepat sesuai resep. Kedua, kocok telur dan gula hingga mengembang dan kaku.

Proses ini membutuhkan waktu dan tenaga, namun hasilnya akan mempengaruhi tekstur kue. Ketiga, masukkan bahan-bahan lainnya secara bertahap sambil terus mengocok hingga tercampur rata. Keempat, olesi loyang dengan mentega dan taburi sedikit tepung agar kue tidak lengket. Kelima, tuang adonan ke dalam loyang sedikit demi sedikit, lalu panggang dalam oven dengan suhu dan waktu tertentu. Proses memanggang membutuhkan pengawasan agar kue matang sempurna dan tidak gosong.

Terakhir, setelah kue dingin, keluarkan dari loyang dan sajikan. Setiap langkah membutuhkan ketelitian, karena sedikit kesalahan bisa mempengaruhi hasil akhir kue lapis legit yang terkenal dengan lapisan-lapisannya yang indah dan rasa yang lezat. Proses ini menunjukkan bagaimana teks prosedur yang kompleks membutuhkan detail dan ketelitian yang tinggi untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Teks prosedur, dengan langkah-langkahnya yang sistematis, seringkali melibatkan tindakan fisik. Bayangkan, dalam instruksi merakit meja misalnya, ada tahapan ‘memungut’ sekrup. Nah, kebalikannya? Cari tahu arti dan contohnya di sini: antonim kata memungut. Memahami antonim ini membantu kita lebih jeli dalam menulis teks prosedur yang jelas dan tidak ambigu, menghindari kesalahan interpretasi langkah-langkahnya.

Ketelitian dalam pemilihan kata kunci sangat penting untuk menghasilkan teks prosedur yang efektif.

Struktur Teks Prosedur

Teks prosedur, panduan langkah demi langkah untuk mencapai hasil tertentu, memiliki struktur yang sistematis dan mudah dipahami. Kejelasan dan detail dalam setiap bagian sangat krusial agar pembaca dapat mengikuti instruksi dengan sukses, baik itu merakit furnitur IKEA atau membuat kue lapis legit. Struktur yang baik memastikan efisiensi dan meminimalisir kesalahan.

Bagian-Bagian Struktur Teks Prosedur

Secara umum, teks prosedur terdiri dari beberapa bagian penting yang saling berkaitan. Urutan dan detail dari setiap bagian dapat bervariasi tergantung pada kompleksitas prosedur yang dijelaskan. Namun, inti utamanya tetap sama: memberikan instruksi yang jelas dan terarah.

  • Tujuan: Bagian ini menjelaskan secara ringkas apa yang akan dicapai melalui prosedur tersebut. Contoh: “Tujuan prosedur ini adalah untuk menjelaskan cara membuat kopi susu latte dengan mesin espresso.” Elemen pentingnya adalah kejelasan dan kekhasan tujuan.
  • Bahan/Alat: Daftar lengkap bahan dan alat yang dibutuhkan. Contoh: “Bahan: 2 shot espresso, 100ml susu dingin, 1 sendok teh gula pasir. Alat: Mesin espresso, milk frother, cangkir.” Detail dan kuantitas yang tepat sangat penting di sini.
  • Langkah-Langkah: Ini adalah inti dari teks prosedur, berisi urutan langkah yang harus diikuti secara sistematis. Contoh: “Langkah 1: Siapkan mesin espresso. Langkah 2: Buat 2 shot espresso. Langkah 3: Panaskan susu menggunakan milk frother hingga berbusa. Langkah 4: Tuang espresso ke dalam cangkir.

    Langkah 5: Tambahkan susu dan gula, aduk rata.” Kejelasan, urutan yang logis, dan penggunaan kata kerja aktif adalah kunci keberhasilan bagian ini.

  • (Opsional) Ilustrasi/Gambar: Gambar atau ilustrasi dapat memperjelas langkah-langkah yang rumit. Misalnya, gambar yang menunjukkan cara yang benar untuk memegang milk frother atau posisi yang tepat saat menuang espresso. Detail visual seperti sudut pandang dan kejelasan objek yang digambarkan menjadi sangat penting.

Jenis-jenis Teks Prosedur

Jenis Teks Prosedur Panduan Lengkap

Teks prosedur, panduan langkah demi langkah untuk mencapai tujuan tertentu, hadir dalam berbagai bentuk dan fungsi. Memahami perbedaan jenis-jenisnya krusial, baik untuk menciptakan instruksi yang efektif maupun untuk menavigasi berbagai jenis panduan yang kita temui sehari-hari. Dari memasak kue hingga merakit furnitur, ketepatan dan kejelasan teks prosedur menentukan keberhasilan proses. Mari kita telusuri beragam jenis teks prosedur dan karakteristiknya.

Klasifikasi Teks Prosedur Berdasarkan Tujuan dan Cakupan

Pengelompokan teks prosedur didasarkan pada tujuan dan cakupan yang ingin dicapai. Tujuan menentukan jenis tindakan yang ingin dihasilkan, sementara cakupan menentukan tingkat detail dan kompleksitas instruksi. Perbedaan ini menciptakan variasi jenis teks prosedur yang sangat beragam, mulai dari yang sederhana hingga yang sangat spesifik dan teknis.

Teks prosedur, dengan langkah-langkahnya yang sistematis, seringkali melibatkan tindakan fisik. Bayangkan, dalam instruksi merakit meja misalnya, ada tahapan ‘memungut’ sekrup. Nah, kebalikannya? Cari tahu arti dan contohnya di sini: antonim kata memungut. Memahami antonim ini membantu kita lebih jeli dalam menulis teks prosedur yang jelas dan tidak ambigu, menghindari kesalahan interpretasi langkah-langkahnya.

Ketelitian dalam pemilihan kata kunci sangat penting untuk menghasilkan teks prosedur yang efektif.

Contoh Berbagai Jenis Teks Prosedur

Untuk memahami perbedaannya, mari kita lihat beberapa contoh nyata. Setiap jenis memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari yang lain. Contoh-contoh ini akan membantu kita memahami penerapan praktis dari setiap kategori.

  • Teks Prosedur Operasional: Instruksi merakit sebuah lemari IKEA. Panduan ini sangat detail, memberikan petunjuk langkah demi langkah dengan gambar yang jelas. Fokusnya pada pelaksanaan tugas secara tepat dan efisien.
  • Teks Prosedur Perencanaan: Rencana bisnis untuk memulai usaha kuliner. Dokumen ini menjabarkan langkah-langkah strategis untuk mencapai tujuan bisnis, termasuk analisis pasar, strategi pemasaran, dan proyeksi keuangan. Fokusnya pada perencanaan jangka panjang dan pencapaian tujuan besar.
  • Teks Prosedur Umum: Cara membuat kopi. Instruksi ini bersifat umum, tidak terlalu spesifik, dan dapat diadaptasi sesuai preferensi individu. Fokusnya pada penyampaian informasi dasar dan langkah-langkah utama.
  • Teks Prosedur Khusus: Prosedur operasi standar (SOP) di rumah sakit untuk menangani pasien dengan penyakit tertentu. Instruksi ini sangat spesifik, detail, dan mengikuti standar ketat. Fokusnya pada keamanan, efisiensi, dan konsistensi dalam lingkungan profesional.

Perbedaan Teks Prosedur Operasional dan Perencanaan

Perbedaan mendasar terletak pada orientasi waktu dan tujuan. Teks prosedur operasional berfokus pada tindakan langsung dan menghasilkan output segera, seperti merakit sesuatu atau menjalankan mesin. Sementara itu, teks prosedur perencanaan berfokus pada pencapaian tujuan jangka panjang, melibatkan strategi dan perencanaan yang komprehensif, seperti rencana bisnis atau strategi pemasaran. Salah satu membimbing tindakan, yang lain membimbing strategi.

Teks prosedur, panduan langkah demi langkah yang sering kita temui, misalnya dalam resep masakan atau tutorial online. Nah, bayangkan kamu sedang membuat panduan untuk rapat ASEAN, kamu perlu menjelaskan apa itu ASEAN, kan? Untuk itu, cek dulu di sini asean singkatan dari agar pemahamanmu lebih komprehensif. Setelah memahami singkatan tersebut, kembali ke teks prosedurmu, pastikan setiap langkah jelas dan mudah diikuti, seperti halnya menyusun struktur teks prosedur yang efektif dan efisien.

Dengan begitu, panduanmu akan mudah dipahami dan bermanfaat bagi pembaca.

Perbandingan Teks Prosedur Umum dan Khusus

Teks prosedur umum bersifat fleksibel dan dapat diadaptasi, sementara teks prosedur khusus sangat spesifik dan kaku, mengikuti aturan dan standar yang telah ditetapkan. Teks prosedur umum cocok untuk tugas sehari-hari, sedangkan teks prosedur khusus dibutuhkan untuk situasi yang membutuhkan ketepatan dan konsistensi tinggi, seperti prosedur medis atau industri.

Tabel Perbandingan Tiga Jenis Teks Prosedur

Jenis Teks Prosedur
Contoh
Karakteristik
Teks Prosedur Operasional
Petunjuk penggunaan mesin cuci
Langkah demi langkah, detail, fokus pada eksekusi
Teks Prosedur Perencanaan
Rencana perjalanan liburan
Berorientasi tujuan, melibatkan strategi, jangka waktu panjang
Teks Prosedur Umum
Cara membuat teh
Langkah-langkah sederhana, fleksibel, mudah diadaptasi

Kaidah Kebahasaan Teks Prosedur

Teks prosedur, panduan praktis untuk mencapai tujuan tertentu, memiliki kaidah kebahasaan unik yang membedakannya dari jenis teks lain. Kejelasan dan kepastian menjadi kunci utama. Pemahaman yang tepat atas kaidah ini akan menghasilkan teks prosedur yang efektif, mudah dipahami, dan menghasilkan hasil yang diinginkan. Bayangkan mencoba merakit furnitur IKEA tanpa petunjuk yang jelas – hasilnya mungkin akan berantakan! Begitu pula, teks prosedur yang buruk akan membuat pembaca kebingungan dan gagal mencapai tujuannya.

Oleh karena itu, mari kita telusuri lebih dalam kaidah kebahasaan yang membentuk teks prosedur yang efektif.

Penggunaan Kata Kerja Aktif

Kata kerja aktif menjadi tulang punggung teks prosedur. Kata kerja aktif secara langsung menunjukkan tindakan yang harus dilakukan, menciptakan instruksi yang tegas dan tidak ambigu. Hindari penggunaan kata kerja pasif karena dapat menimbulkan kebingungan. Contohnya, alih-alih menulis “meja dirakit,” lebih baik gunakan “rakit meja.” Ketegasan dan kejelasan ini memastikan pembaca mengerti langkah-langkah yang harus diikuti tanpa keraguan.

Perhatikan bagaimana penggunaan kata kerja aktif memberikan arahan yang langsung dan mudah diikuti, menciptakan pengalaman pengguna yang lebih baik dan menghindari interpretasi yang salah. Ini penting, terutama dalam konteks instruksi teknis atau resep masakan.

Contoh dan Analisis Teks Prosedur

Jenis teks prosedur

Teks prosedur, panduan langkah demi langkah untuk menyelesaikan tugas tertentu, merupakan elemen penting dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari meracik kopi hingga menjalankan bisnis, teks prosedur memastikan efisiensi dan keberhasilan. Namun, keberhasilan sebuah teks prosedur bergantung pada kejelasan, ketepatan, dan kemudahan pemahamannya. Berikut analisis beberapa contoh teks prosedur, baik yang baik maupun yang kurang baik, serta pembuatan teks prosedur baru yang lebih rinci.

Contoh Teks Prosedur yang Baik dan Kurang Baik

Teks prosedur yang baik dicirikan oleh penggunaan kata kerja imperatif yang tegas, langkah-langkah yang terurut dan logis, serta bahasa yang mudah dipahami. Sebaliknya, teks prosedur yang kurang baik seringkali ambigu, langkahnya tidak lengkap, atau menggunakan bahasa yang terlalu rumit. Perbedaan ini sangat krusial dalam memastikan keberhasilan pembaca dalam mengikuti prosedur yang diberikan. Misalnya, teks prosedur pembuatan kopi susu yang baik akan menjelaskan secara detail takaran susu, kopi, dan gula, serta suhu air yang ideal.

Sedangkan teks prosedur yang kurang baik mungkin hanya menyebutkan “masukkan kopi dan susu, lalu tambahkan gula secukupnya,” tanpa spesifikasi yang jelas. Hal ini dapat menghasilkan hasil akhir yang berbeda-beda dan kurang memuaskan.

Analisis Teks Prosedur

Analisis kritis terhadap teks prosedur meliputi pemeriksaan urutan langkah, kejelasan instruksi, dan penggunaan bahasa. Sebuah teks prosedur yang efektif harus mudah diikuti oleh siapa pun, tanpa memerlukan keahlian khusus. Setiap langkah harus dijelaskan dengan jelas dan ringkas, menghindari ambiguitas yang dapat menyebabkan kesalahan. Penggunaan kata kerja imperatif, seperti “tuang,” “aduk,” atau “panaskan,” sangat penting untuk memberikan instruksi yang tegas dan lugas.

Selain itu, teks prosedur yang baik juga mempertimbangkan konteks pembaca, sehingga bahasa yang digunakan sesuai dengan tingkat pemahaman mereka. Contoh analisis: jika terdapat langkah yang terlalu kompleks, dapat dipecah menjadi langkah-langkah yang lebih kecil dan sederhana. Jika bahasa yang digunakan terlalu teknis, dapat diganti dengan bahasa yang lebih mudah dipahami.

Teks Prosedur Membuat Teh Jahe Susu

Berikut teks prosedur membuat minuman hangat yang menyehatkan dan nikmat, yaitu teh jahe susu:

  1. Siapkan bahan: 1 ruas jahe ukuran sedang (cukup untuk 2 gelas), 2 sendok teh teh celup, 250 ml air, 100 ml susu cair (sesuai selera, bisa susu sapi, almond, atau oat), dan gula pasir secukupnya.
  2. Kupas dan cuci bersih jahe, lalu parut jahe hingga halus. Visualisasikan: Jahe yang telah dikupas terlihat bersih dan berwarna kekuningan. Parutan jahe menghasilkan tekstur serat yang halus dan berwarna kuning kecoklatan.
  3. Didihkan air dalam panci. Visualisasikan: Air dalam panci mulai mendidih dengan gelembung-gelembung kecil yang muncul ke permukaan.
  4. Masukkan parutan jahe ke dalam air mendidih. Rebus selama 5 menit. Visualisasikan: Parutan jahe berwarna kuning kecoklatan terendam dalam air mendidih yang bening, perlahan berubah menjadi warna kekuningan.
  5. Masukkan teh celup ke dalam air jahe yang mendidih. Seduh selama 3 menit. Visualisasikan: Teh celup berwarna gelap terendam dalam air jahe yang kini berwarna kuning kecoklatan, perlahan melepaskan warna dan aroma teh ke dalam air.
  6. Saring air jahe teh untuk memisahkan ampas jahe dan teh celup. Visualisasikan: Air jahe teh yang telah diseduh dituang melalui saringan, meninggalkan ampas jahe dan teh celup di dalam saringan.
  7. Tambahkan susu cair dan gula pasir secukupnya ke dalam air jahe teh yang telah disaring. Aduk hingga rata. Visualisasikan: Susu cair berwarna putih dituang ke dalam air jahe teh, diikuti dengan gula pasir yang larut dan tercampur rata, menghasilkan minuman berwarna krem kecoklatan.
  8. Tuang ke dalam gelas dan sajikan hangat. Visualisasikan: Minuman teh jahe susu yang hangat dan nikmat dituang ke dalam gelas bening, siap untuk dinikmati.

Matematika 

Luas permukaan sebuah bidang datar merupakan luas dari benda tersebut. Ketika kita menghitung luas dengan menggunakan daun atau buku tulis, maka hasil yang didapat berbeda. Daun dan buku tulis tersebut dinamakan satuan tidak baku.

Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menghitung luas suatu bangun datar adalah dengan menggunakan persegi satuan.
Berapa banyak persegi satuan yang menutupi persegi panjang di atas? Jadi, banyaknya persegi satuan yang menutupi seluruh permukaan persegi panjang dinamakan luas persegi panjang. Luas persegi panjang ditentukan melalui tahap:
a. hitung banyak persegi satuan yang menutupi persegi panjang!
b. hitung banyak persegi satuan yang menutupi lebar persegi panjang!
c. hitung banyak persegi satuan yang menutupi panjang dari persegi panjang
d. kalikan bilangan yang menyatakan panjang dan lebar dari persegi panjang.
e. Jadi luas persegi panjang di atas = (6 x 4) satuan = 24 satuan
Jika L= Luas, p = ukuran panjang, dan l= ukuran lebar, maka L=p x l
luas persegi panjang
Bagaimana dengan luas persegi panjang? Persegi mempunyai sisi yang sama panjang. Jika L = luas persegi dan s = banyak satuan yang menutupi sisi-sisi persegi maka L = s x s.
  • Jumlah ukuran sisi yang membatasi sebuah bangun merupakan keliling dari bangun tersebut. Pada bangun di atas, kelilingnya adalah AB + BC + CD + DA = 6 satuan + 4
  • satuan + 6 satuan + 4 satuan = 20 satuan
  • Jadi keliling persegi panjang 2 x ( ukuran panjang + ukuran lebar)

Kesimpulan :

Alhamdulillah kegiatan pembelajaran hari ini sudah dilaksanakan dengan baik. peserta didik dapat memahami materi dengan mudah. ada 4 orang siswa yang masih belum memahami. pesertada didik tersebut diberikan latihan agar lebih memahami materi 


Ayo simak video berikut ini!

Seni Budaya 

Pada pembelajaran seni musik kelas iv sekolah dasar Kurikulum Merdeka terdapat materi Dinamika. Tujuan kegiatan pembelajaran ini adalah eserta didik dapat mengasah kepekaannya mendengar melalui pengenalan keras dan lembutnya bunyi. Peserta didik dapat berekspresi dalam menyanyikan sebuah lagu. Peserta didik dapat menginterpretasikan materi lagu lebih dalam seiring dengan meningkatnya pengetahuan siswa mengenai dinamika

Dinamika merupakan salah satu unsur musik mengenai keras dan lembutnya bunyi yang memiliki peran penting dalam membantu mengekspresikan suatu ide komposisi musik. Dengan adanya dinamika, suatu karya musik dapatmenjadi lebih hidup dan lebih mudah dinikmati. Menurut Perry Rumengan (2009) terdapat beberapa jenis dinamika musikal yang dapat dikelompokkan seperti berikut :

  1. Dinamika volume yaitu dinamika berdasarkan kuat dan lemahnya bunyi seperti piano (lembut), forte (keras), dan lain-lain.
  2. Dinamika register atau warna bunyi berdasarkan warna suara instrumen, setiap instrumen memiliki warna sekaligus volumenya sendiri seperti Flute yang lembut, terompet yang tajam, tuba yang tebal, dan lain-lain.
  3. Dinamika soundmass yakni dinamika yang terjadi akibat masa bunyi, jika masa bunyi besar maka bunyi akan menjadi kuat, begitu juga sebaliknya, jika masa bunyi sedikit, bunyi yang dihasilkan akan cenderung tipis.

Pada kegiatan ini, dinamika yang akan dipelajari masih seputar dinamika volume dengan penambahan beberapa istilah seperti :
  1. Forte (f) = Keras, nyaring, dan besar.
  2. Piano (p) = Lembut dan kecil.
  3. Mezzforte (mf) = Agak keras.
  4. Mezzopiano (mp) = Agak lembut.
  5. Pianissimo (pp) = Sangat lembut.
  6. Fortissimo (ff) = Sangat keras.
  7. Crescendo (cresc. atau < )= Perlahan-lahan membesar atau menjadi nyaring.
  8. Diminuendo (dim. atau > ) = Perlahan-lahan mengecil atau menjadi lembut.
  9. Sfarzando (Sfz) = Tiba-tiba mendadak keras atau nyaring pada salah satu nada.

Berikut ini tabel penerapan dinamika sesuai dengan gerakan melodi, konteks lirik, serta interaksi elemen-elemen musikal sebagai bagian dari aspek kompositoris sebuah lagu.

No.DinamikaBentuk, Gerakan, Status Rangkaian NadaKonteks Syair
1.Piano (p) dan Pianissimo (pp)
  1. Nada rendah, terlebih dalam konteks lagu khidmat.
  2. Nada rendah dalam konteks normal dan tidak dalam penekanan khusus.
Doa, Permohonan, Mengharukan, Keluhan, Sedih, Rintihan dalam melodi yang rendah, Belaian, Kerinduan, Kasih, Teks yang perlu diperhatikan untuk mendramatisasikan isi teks, Ratapan, Kata yang diulang, yang dibuat kontras dengan kata yang sama pada bagian sebelumnya atau sesudahnya, yang dinamikanya lebih kuat, Pengasihan dan Hasutan.
2.Mezzopiano (mp)Konteks lembut, tetapi dalam nadanada tinggi. Ini sebagai konsekuensi dari support yang diberikan dalam vokal
3.Mezzoforte (mf), Forte (f), Fortissimo (ff)Ajakan, Rintihan dalam melodi yang tinggi, Seruan dan Teriakan, Pujian, Gegap-gempita, Kemarahan, Gempar dan mengejutkan, Cerita atau kisah.
4.Sforzando (Sfz)
  1. Nada tinggi atau puncak gerakan nada, terlebih apabila terdapat kata yang memiliki arti khusus dan yang memerlukan penekanan. Hal ini berhubungan dengan word painting.
  2. Nada yang ditahan dan diikuti dengan gerakan melodi yang menaik, baik tersirat, maupun tersurat.
5.Crescendo (cresc.)
  1. Melodi naik, baik tersirat, maupun tersurat
  2. Awal kalimat menuju tengah kalimat atau antecedent.
  3. Tiga nada yang sama berturut-turut apalagi yang diikuti dengan nada berikutnya yang lebih tinggi.
  4. Nada yang ditahan dan diikuti dengan nada yang lebih tinggi.
  5. Nada yang ditahan dan diikuti dengan gerakan melodi yang menaik, baik tersirat, maupun tersurat.
  1. Teks berulang-ulang yang diikuti dengan gerakan melodi yang terus menaik.
  2. Kalimat yang mendesak dan mengajak
6.Diminuendo (dim.)
  1. Melodi turun, baik tersirat, maupun tersurat.
  2. Awal kalimat menuju akhir kalimat atau consequent.
  3. Tiga nada yang sama berturut-turut apalagi yang diikuti dengan nada berikutnya yang lebih rendah.
  4. Nada yang ditahan dan diikuti dengan nada yang lebih rendah
  1. Teks berulang dengan gerakan nada yang terusmenerus menurun. 
  2. Teks berulang-ulang diikuti gerakan nada menurun, dan emosi keputusasaan.


Beberapa contoh lagu yang menggunakan tanda dinamika adalah sebagai berikut.

1. Lagu Syukur
Syukur
2. Lagu Hymne Guru
Hymne Guru

Kesimpulan:
Alhamdulillah kegiatan pembelajaran berlangsung dengan baik peserta didik dapat berlatih menyusun teks prosedur dengan baik masih ada 5 orang siswa yang belum urut saat mengurutkan prosedur mencuci piring sehingga dibutuhkan latihan di rumah. Peserta didik juga sudah mulai berlatih mengenal birama pada lagu dan berlatih menggerakkan tangan menjadi dirijen 

No comments:

Post a Comment

see you