Sunday, April 13, 2025

Materi Kelas IV Kurikulum Merdeka

 Hari/Tanggal : Senin, 14 April 2025

Mata Pelajaran :

Pendidikan Pancasila : 

Bahasa Indonesia : Asal Usul

Matematika : Komposisi dan dekomposisi bagun datar 

Seni Musik : Dinamika 

Capaian Pembelajaran : 

Capaian Pembelajaran Pendidikan Pancasila:

Peserta didik dapat mengenal lingkungan rumah, sekolah, lingkungan (RT/RW/desa/kelurahan dan kecamatan) sebagai bagian tidak terpisahkan dari wilayah NKRI.

Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia

1. Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu pesan lisan, informasi dari media audio, teks   aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.

2. Peserta didik mampu memahami dan memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari media audio.

3. Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk cetak atau elektronik.

4. Peserta didik mampu membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf yang telah dikenalinya dengan fasih.

5. Peserta didik mampu memahami ide pokok dan ide pendukung pada teks informatif.

6. Peserta didik mampu menjelaskan hal-hal yang dihadapi oleh tokoh cerita pada teks narasi.

7. Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik.

8. Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata dan sikap tubuh/gestur yang santun, menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks.

9. Peserta didik mengajukan dan menanggapi pertanyaan, jawaban, pernyataan, penjelasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan aktif.

10.Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan mematuhi tata caranya.

11.Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar dari teks narasi dengan topik yang beraneka ragam.

 12.Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks prosedur, dan teks eksposisi dengan rangkaian kalimat yang beragam, informasi yang rinci dan akurat dengan topik yang beragam.

CP: 

Fase B Berdasarkan Elemen :

ELEMEN

CAPAIAN PEMBELAJARAN

Bilangan

Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 10.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, menggunakan nilai tempat, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan uang menggunakan ribuan sebagai satuan. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai 1.000. Mereka dapat melakukan operasi perkalian dan pembagian bilangan cacah sampai 100 menggunakan benda-benda konkret, gambar, dan simbol matematika. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan kelipatan dan faktor.

Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan antar-pecahan dengan pembilang satu dan antarpecahan dengan penyebut yang sama. Mereka dapat mengenali pecahan senilai menggunakan gambar dan simbol matematika.

Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan desimal.  Mereka dapat menyatakan pecahan desimal persepuluhan dan perseratusan, serta menghubungkan pecahan desimal perseratusan dengan konsep persen.

Aljabar

Peserta didik dapat mengisi nilai yang belum diketahui dalam sebuah kalimat matematika yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100. Peserta didik dapat mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola gambar atau objek sederhana dan pola bilangan membesar dan mengecil yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100.

Pengukuran

Peserta didik dapat mengukur panjang dan berat benda menggunakan satuan baku.  Mereka dapat menentukan hubungan antar-satuan baku panjang (cm, m). Mereka dapat mengukur dan mengestimasi luas dan volume menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku berupa bilangan cacah.

Geometri

Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun datar (segiempat, segitiga, segibanyak). Mereka dapat menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar dengan lebih dari satu cara jika memungkinkan.

Analisis Data Dan Peluang

Pada akhir fase B, peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan, menyajikan, menganalisis dan menginterpretasi data dalam bentuk tabel, diagram gambar, piktogram, dan diagram batang (skala satu satuan).

Capaian Pembelajaran Seni Budaya:

Elemen

Capaian Pembelajaran

Mengalami

(Experiencing)

Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengimitasi dan menata bunyi-musik sederhana   dengan   menunjukkan   kepekaan akan unsur-unsur bunyi-musik baik intrinsik maupun ekstrinsik.

Menciptakan

(Making/Creating)

Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengembangkan, mengimitasi, dan menata bunyi-musik sederhana menjadi pola baru dengan  mempertimbangkan  unsur-unsur bunyi-musik intrinsik maupun ekstrinsik.

Merefleksikan

(Reflecting)

Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengenali diri sendiri, sesama, dan lingkungan yang beragam (berkebhinekaan), serta mampu memberi kesan atas praktik bermusik lewat bernyanyi atau bermain alat/media musik baik sendiri maupun bersama-sama dalam beragam bentuk: lisan, tulisan/gambar, atau referensi lainnya.

Berpikir dan Bekerja Artistik (Thinking and Working Artistically)

Pada  akhir  fase  ini,  peserta  didik  mampu menyimak,       mendokumentasikan       secara sederhana, dan menjalani kebiasaan bermusik yang baik dan rutin dalam berpraktik musik sejak dari persiapan, saat bermusik, maupun usai berpraktik musik, serta memilih secara aktif dan memainkan karya musik sederhana secara artistik, yang mengandung nilai-nilai positif dan membangun.

Berdampak (Impacting)

Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menjalani, mendokumentasikan kebiasaan bermusik yang baik dan rutin dalam berpraktik musik dan aktif dalam kegiatan-kegiatan bermusik lewat bernyanyi dan memainkan media bunyi-musik sederhana serta mendapatkan pengalaman dan kesan baik bagi diri sendiri, sesama, dan lingkungan.


Pentingnya Kerukunan Hidup, Saling Berbagi, dan Tolong-menolong

Kerja sama yang dilakukan oleh masyarakat biasanya disebut dengan istilah gotong royong. Gotong royong dilakukan dengan tujuan untuk meringankan pekerjaan, sehingga pekerjaan yang seberat apapun akan terasa ringan dikerjakannya. Kegiatan gotong royong mengandung nilai kerukunan, saling berbagi, dan tolong-menolong.

Hidup rukun, saling berbagi dan tolong-menolong adalah perbuatan yang mulia dan membuat hidup kita bahagia. Kita dapat mempunyai banyak teman sehingga kita tidak menjadi sedih dan kesepian karena di sekeliling kita banyak teman yang menemani dalam hidup kita. Selain itu, kita menjadi disayangi oleh orang tua, guru, teman, dan anggota masyarakat lainnya. Hidup rukun, saling berbagi dan saling tolong dengan sesama termasuk nilai-nilai gotong royong.

Gotong royong banyak sekali manfaatnya, di antaranya dapat memperingan dan mempercepat pekerjaan selesai, menjalin kerukunan hidup bermasyarakat, dan mempererat rasa persaudaraan. Oleh karena itu, sebagai masyarakat Indonesia kita harus melaksanakan gotong royong dalam seluruh kegiatan yang membutuhkan bantuan orang lain.



Pengertian Gotong Royong

\Sikap bekerja bersama-sama, tolong-menolong,dan saling berbagi dalam menyelesaikan sesuatu hal.


Siapa saja yang harus bergotong royong?

Setiap orang sebagai warga dalam suatu lingkungan masyarakat. Karena manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan bantuan.

Bangsa Indonesia memiliki warisan budaya yang luar biasa, salah satunya adalah gotong royong. Istilah ini mengandung makna bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Gotong royong bukan sekadar tradisi, tetapi menjadi bagian tak terpisahkan dari kepribadian dan budaya Indonesia yang tetap hidup hingga saat ini. 

Nilai-Nilai dalam Gotong Royong 

1. Nilai Persatuan Gotong royong menciptakan persatuan. Dengan bekerja bersama, masyarakat menjadi satu kesatuan utuh, menyadari bahwa saling ketergantungan memperkuat persatuan. 

2. Nilai Kebersamaan Kebersamaan terwujud dalam setiap pekerjaan gotong royong. Contohnya, kegiatan ronda malam yang menciptakan kebersamaan dalam menjaga keamanan lingkungan.
3. Nilai Tolong-Menolong Gotong royong mengajarkan nilai tolong-menolong. Masyarakat belajar saling membantu, membuat pekerjaan cepat selesai, dan meningkatkan rasa kebersamaan. 

4. Nilai Rela Berkorban Kegiatan gotong royong menumbuhkan sikap rela berkorban. Masyarakat belajar untuk berkorban demi kebaikan bersama dan menyelesaikan tugas dengan sukarela.

 5. Nilai Sosial Gotong royong mencerminkan sifat sosial bangsa Indonesia. Interaksi yang saling membutuhkan memperkuat kehidupan bermasyarakat.

Karakteristik Gotong Royong 

1. Sifat Dasar Bangsa Indonesia Gotong royong menjadi identitas unik bangsa Indonesia yang membedakannya dari bangsa lain.
 2. Rasa Kebersamaan Dalam setiap pekerjaan gotong royong, tercipta kebersamaan yang menguatkan hubungan sosial. 
3. Nilai Luhur Turun-Temurun Gotonng royong bukan sekadar kebiasaan, melainkan nilai luhur yang diwariskan dari generasi ke generasi.
 4. Saling Membantu untuk Kebahagiaan Bersama Gotong royong mengajarkan bahwa dengan saling membantu, kita dapat mencapai kebahagiaan dan kerukunan hidup bersama.

Pelaksanaan Gotong Royong Lingkungan Keluarga 

1. Membersihkan Rumah Bersama Gotong royong dimulai dari lingkungan keluarga dengan membersihkan rumah bersama.

 2. Membantu Ibunda di Dapur Bantuan di dapur menjadi contoh nyata gotong royong di keluarga.

3. Mencuci Peralatan Makan Bersama Saling membantu dalam pekerjaan rumah tangga adalah bentuk gotong royong.

Lingkungan Sekolah 
1. Melaksanakan Piket Kelas Piket kelas menjadi wujud gotong royong di lingkungan sekolah. 
2. Melaksanakan Diskusi Kelas Diskusi kelas membantu memecahkan masalah bersama. 
3. Berbagi Makanan dan Minuman Berbagi bekal menciptakan kebersamaan di antara teman.
 4. Kerja Bakti Bersama Gotong royong dalam kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah.


Manfaat gotong royong:

1..meringankan pekerjaan

2. pekerjaan akan cepat selesai

3. menjalin kerukunan hidup bermasyarakat

4. mempererat rasa persaudaraan

Lingkungan Masyarakat 

1. Melaksanakan Siskamling Siskamling menjaga keamanan lingkungan setempat, menerapkan gotong royong. 

2. Kerja Bakti di Lingkungan Bersih-bersih dan perawatan lingkungan sebagai bentuk gotong royong di masyarakat. 

3. Membantu Korban Bencana Alam Gotong royong tercermin dalam membantu korban bencana alam.

Manfaat Gotong Royong

 1. Menciptakan Kebersamaan Gotong royong membentuk ikatan kebersamaan di antara masyarakat. 

2. Menumbuhkan Sikap Saling Menolong Kegiatan bersama ini menumbuhkan sikap saling menolong dan kekeluargaan. 

3. Membuat Pekerjaan Lebih Ringan dan Cepat Selesai Kolaborasi dalam gotong royong membuat pekerjaan lebih efisien. 

4. Mempererat Rasa Persatuan dan Kesatuan Gotong royong memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di masyarakat. 

5. Meningkatkan Produktivitas Kerja Dengan gotong royong, produktivitas kerja meningkat karena kolaborasi dan bantuan antarindividu. 

6. Menciptakan Lingkungan yang Tentram dan Damai Gotong royong menciptakan lingkungan masyarakat yang tentram, damai, dan harmonis.


 
Apa kabar anak-anak bu guru? semoga anak sholih sholihah semua selalu dalam keadaan sehat wal’afiyat dan tetap dalam lindungan Allah SWT ya, amiin ....
 
Sebelum memulai pembelajaran kita hari ini ayo kita buka dengan lafadz basmallah, dan berdoa ya.. 

Gotong royong merupakan suatu kegiatan bersama yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia dari zaman daulu kala hingga saat ini. Perilaku gotong royong telah dimiliki bangsa Indonesia sejak dahulu. Gotong royong merupakan keperibadian bangsa dan merupakan budaya yang telah berakar kuat dalam kehidupan masyarakat. Gotong royong tumbuh dari kita sendiri, perilaku dari masyarakat. Rasa kebersamaan ini muncul karena adanya sikap sosial tanpa pamrih dari setiap individu untuk meringankan beban yang sedang dipikul. Hanya di Indonesia, kita bisa menemukan sikap gotong royong ini.


Gotong royong merupakan sikap positif yang harus dilestarikan agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kokoh dan kuat di segala lini. Karena ini merupakan salah satu cermin yang membuat Indonesia bersatu dari Sabang hingga Merauke, walaupun berbeda agama, suku dan warna kulit, kita tetap menjadi kesatuan yang kukuh. Inilah alah satu budaya bangsa yang membuat Indonesia, dipuja dan puji oleh bangsa lain karena budayanya yang unik dan penuh toleransi antarsesama manusia.

Gotong royong adalah sikap hidup, cara kerja, dan kebiasaan yang sudah dikenal bangsa Indonesia. Dengan bergotong royong, banyak hal yang telah dilakukan bangsa kita di masa lalu, mulai dari mendirikan rumah, mengerjakan sawah, membantu tetangga yang sedang berduka hingga saling bahu-membahu berjuang dan memproklamasikan kemerdekaan negara. Dengan bergotong royong, semua tugas berat akan menjadi lebih ringan.

Sebagai warga negara Indonesia, kita hidup bersama suku bangsa yang lain sebagai satu bangsa. Bangsa kita punya tujuan yang sama yaitu memajukan bangsa ini. Untuk meraih tujuan tersebut maka kita seharusnya selalu siap untuk bekerja sama dengan semangat gotong royong. Dengan adanya kesadaran setiap lapisan masyarakat mau melakukan setiap kegiatan dengan cara bergotong royong. Segala sesuatu yang akan dikerjakan dapat lebih mudah dan cepat diselesaikan dan pastinya pembangunan di daerah tersebut akan semakin lancar dan maju.

Kita dapat membandingkan sikap bergotong royong dengan sikap individualisme yang akan memperlambat pembangunan. Sifat gotong royong di daerah perdesaan dapat dilihat pada kegiatan memperbaiki dan membersihkan jalan, atau membangun/memperbaiki rumah. Di daerah perkotaan sikap gotong royong masih dapat dijumpai dalam kegiatan kerja bakti di RT/RW, Dengan semangat gotong royong timbullah rasa kebersamaan, kekeluargaan, tolong menolong sehingga dapat terbina rasa kesatuan dan persatuan nasional.

Semangat gotong royong didorong oleh kesadaran bahwa manusia tidak hidup sendiri, tetapi hidup bersama dengan orang lain atau lingkungan sosial, pada dasarnya manusia itu bergantung pada manusia lainnya, manusia perlu menjaga hubungan baik dengan sesamanya;, dan manusia perlu menyesuaikan dirinya dengan anggota masyarakat yang lain.

Masyarakat Indonesia sebagian besar hidup di daerah pedesaan. Banyak kegiatan yang dilakukan yang membuat aku kagum. Inilah beberapa gambaran kehidupan mereka.

gotong royong

Berikan komentarmu tentang kegiatan-kegiatan yang ada pada setiap gambar.

Kegiatan gotong royong sangat baik untuk membina persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan bergotong royong, semua tugas berat akan menjadi lebih ringan.


Hal baik apa yang dapat kamu pelajari dari kegiatan yang ada pada gambar?

Budaya gotong royong dapat memberikan manfaat bagi kehidupan bermasyarakat dan berwarga negara, diantaranya adalah sbagai berikut : Meringankan beban pekerjaan yang harus ditanggung Menumbuhkan sikap sukarela, tolong-menolong, kebersamaan, dan kekeluargaan antar sesame anggota masyarakat.Menjalin dan membina hubungan sosial yang baik dan harmonis antarwarga masyarakat. Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan nasional


Berikan contoh kegiatan kerjasama yang biasa dilakukan bersama-sama di daerahmu.

Kegiatan kerjasama yang sering dilakukan warga masyarakat antara lain kegiatan mendirikan rumah, mengerjakan sawah, membantu tetangga yang sedang berduka, menjaga keamanan lingkungan membersihkan lingkungan dan sebagainya.


Hal baik apa yang dapat kamu pelajari dari kegiatan itu?

Dengan gotong royong pekerjaan berat menjadi ringan, dan dengan gotong royong persatuan dan kesatuan bangsa semakin kokoh.


Siapa saja yang berperan dalam kegiatan itu?

Biasanya kegiatan gotong royong dilakukan oleh sema anggota masyarakat, tua muda, pria wanita. Selain warga masyarakat biasanya tokoh masyarakat (Ketua RT/RW) sebagai penggerak kegiatan gotong royong.


Bagaimana peranmu dalam kegiatan itu?

Sebagai warga negara dan warga masyarakat kita harus ikut berperan aktif dalam kegiatan gotong-royong di lingkungan tempat tinggal. Tentunya sesuai dengan kemampuan yang kita miliki.


Bagaimana sikap yang ditunjukkan oleh setiap orang dalam kegiatan itu?

Ada beberapa sikap yang ditunjukkan dalam kegiatan gotong royong yaitu antara lain sikap sukarela sikap tolong menolong, dan sikap kebersamaan


Apa yang mungkin terjadi bila tiap anggota tidak terlibat secara aktif dalam kegiatan itu?

Gotong royong tidak dapat berjalan dengan baik apabila warga masyarakat tidak aktif terlibat karena dalam gotong royong dibutuhkan kebersamaan dan tolong menolong.

Berikut adalah rangkuman materi Pendidikan Pancasila Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka beserta 25 contoh soal dan pembahasannya.


Rangkuman Materi Pendidikan Pancasila Kelas 4 SD

1. Semboyan Negara Indonesia

  • Bhinneka Tunggal Ika berarti berbeda-beda tetapi tetap satu.
  • Semboyan ini menunjukkan bahwa Indonesia terdiri dari berbagai suku, budaya, dan agama, tetapi tetap bersatu sebagai bangsa.

2. Keragaman Agama di Indonesia

  • Indonesia memiliki 6 agama resmi: Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
  • Setiap warga negara wajib menghormati agama orang lain.

3. Keragaman dalam Keluarga

  • Setiap anggota keluarga memiliki sifat yang berbeda, seperti rajin, sabar, disiplin, dan penyayang.
  • Saling memahami dan menghargai perbedaan dalam keluarga adalah sikap yang baik.

4. Sikap Menghadapi Perbedaan

  • Menghormati pendapat orang lain.
  • Tidak membeda-bedakan teman berdasarkan suku, agama, atau budaya.
  • Hidup rukun dan saling membantu.

5. Keragaman Karakteristik dan Kegemaran

  • Setiap orang memiliki hobi yang berbeda, seperti membaca, bermain bola, melukis, atau bermain musik.
  • Perbedaan ini harus dihargai dan tidak menjadi alasan untuk bertengkar.

6. Sikap Menghargai dalam Keluarga dan Lingkungan

  • Menghormati orang yang lebih tua.
  • Saling membantu dalam pekerjaan rumah.
  • Tidak membeda-bedakan anggota keluarga.

7. Keragaman Fisik

  • Setiap manusia memiliki ciri fisik yang berbeda, seperti warna kulit, bentuk rambut, dan tinggi badan.
  • Semua perbedaan ini harus dihargai tanpa membeda-bedakan.

8. Penyebab Keragaman Budaya

  • Letak geografis yang luas.
  • Sejarah yang berbeda di setiap daerah.
  • Pengaruh lingkungan dan kebiasaan masyarakat setempat.

9. Sikap Toleransi dalam Keragaman

  • Tidak mengejek teman yang berbeda suku atau agama.
  • Menghormati cara beribadah orang lain.
  • Ikut serta dalam kegiatan sosial tanpa membedakan latar belakang.

10. Contoh Sikap Menghargai Perbedaan

  • Menghormati berbagai bahasa daerah.
  • Saling membantu tanpa membedakan suku dan agama.
  • Tidak memaksakan pendapat kepada orang lain.

11. Pakaian, Rumah, dan Makanan Khas Daerah

  • Setiap daerah memiliki pakaian adat, rumah adat, dan makanan khas.
  • Contoh:
    • Pakaian adat: Kebaya (Jawa), Baju Bodo (Sulawesi Selatan).
    • Rumah adat: Rumah Gadang (Sumatra Barat), Rumah Joglo (Jawa Tengah).
    • Makanan khas: Rendang (Sumatra Barat), Papeda (Papua).

Contoh Soal Pilihan Ganda dan Pembahasannya

1. Apa semboyan Negara Indonesia?

a) Merdeka atau Mati
b) Bhinneka Tunggal Ika
c) Bersatu Kita Teguh
d) Indonesia Maju
Jawaban: b) Bhinneka Tunggal Ika

2. Agama yang dianut mayoritas penduduk Indonesia adalah…

a) Hindu
b) Buddha
c) Islam
d) Konghucu
Jawaban: c) Islam

3. Contoh perbedaan sifat dalam keluarga adalah…

a) Semua anggota keluarga suka membaca
b) Ayah suka olahraga, ibu suka memasak
c) Semua anggota keluarga bangun di waktu yang sama
d) Semua suka makanan yang sama
Jawaban: b) Ayah suka olahraga, ibu suka memasak

4. Jika ada teman yang berbeda suku, sikap yang benar adalah…

a) Tidak berteman dengannya
b) Mengejek bahasanya
c) Menghargai dan berteman dengannya
d) Memaksa dia berbicara dengan bahasa kita
Jawaban: c) Menghargai dan berteman dengannya

5. Keragaman budaya di Indonesia terjadi karena…

a) Semua orang berasal dari suku yang sama
b) Indonesia memiliki banyak pulau dan suku
c) Semua orang tinggal di satu daerah
d) Tidak ada perbedaan budaya di Indonesia
Jawaban: b) Indonesia memiliki banyak pulau dan suku


6. Berikut yang bukan sikap toleransi adalah…

a) Menghormati perbedaan
b) Mengejek budaya lain
c) Berteman dengan siapa saja
d) Tidak membeda-bedakan teman
Jawaban: b) Mengejek budaya lain

7. Pakaian adat Ulos berasal dari daerah…

a) Jawa
b) Sumatra Utara
c) Kalimantan
d) Sulawesi
Jawaban: b) Sumatra Utara

8. Makanan khas dari Sumatra Barat adalah…

a) Papeda
b) Rendang
c) Gudeg
d) Pempek
Jawaban: b) Rendang

9. Contoh rumah adat dari Jawa Tengah adalah…

a) Rumah Gadang
b) Rumah Joglo
c) Rumah Panggung
d) Rumah Lamin
Jawaban: b) Rumah Joglo

10. Lagu daerah dari Jawa Barat adalah…

a) Ampar-Ampar Pisang
b) Bubuy Bulan
c) Apuse
d) Rasa Sayange
Jawaban: b) Bubuy Bulan


11. Menghargai perbedaan agama dapat dilakukan dengan…
Jawaban: Tidak mengganggu teman yang sedang beribadah.

12. Contoh sikap menghargai bahasa daerah adalah…
Jawaban: Tidak mengejek cara berbicara teman dari daerah lain.

13. Pakaian adat dari Papua adalah…
Jawaban: Koteka.

14. Apa rumah adat dari Sulawesi Selatan?
Jawaban: Rumah Tongkonan.

15. Contoh alat musik dari Bali adalah…
Jawaban: Gamelan.

16. Sikap yang benar saat ada teman dengan makanan khas berbeda adalah…
Jawaban: Menghormati dan tidak mengejek makanannya.

17. Apa nama tarian dari Aceh?
Jawaban: Tari Saman.

18. Sikap menghargai di sekolah dapat dilakukan dengan…
Jawaban: Berteman dengan semua orang tanpa membedakan latar belakang.

19. Contoh suku bangsa di Indonesia adalah…
Jawaban: Jawa, Sunda, Batak, Dayak.

20. Apa manfaat menghargai perbedaan?
Jawaban: Hidup menjadi lebih rukun dan damai.

21. Bagaimana cara mensyukuri keberagaman?
Jawaban: Menghormati perbedaan dan tidak menimbulkan konflik.

22. Keragaman budaya dapat memperkaya…
Jawaban: Identitas nasional Indonesia.

23. Sikap menghormati keberagaman dapat mencegah…
Jawaban: Konflik dan perpecahan.

24. Apa contoh makanan khas dari Palembang?
Jawaban: Pempek.

25. Mengapa kita harus menghargai perbedaan?
Jawaban: Agar tercipta persatuan dan kesatuan di Indonesia.


SENI MUSIK

 Pada pembelajaran Seni Musik Kelas IV Sekolah Dasar Kurikulum Merdeka terdapat pembahasan mengenai Ragam Lagu. Tujuan pembelajaran kegiatan ini adalah peserta didik dapat mengkategorikan lagu anak, lagu daerah, lagu nasional, dan lagu popular berdasarkan lirik dan karakternya.. Peserta didik dapat memaknai lirik dan karakter yang terkandung pada sebuah lagu. Peserta didik dapat mengapresiasi contoh-contoh karya musik berdasarkan kategorinya. Peserta didik dapat menambah referensi musikalnya melalui ragam lagu yang dikenalkan.


Karya musik terbagi menjadi dua, yakni karya musik instrumental dan vokal. Karya musik vokal merupakan karya musik yang disertai dengan lirik yang selaras dengan melodinya. Sedangkan karya musik instrumental merupakan karya musik yang berupa komposisi permainan alat musik saja tanpa nyanyian. Pada pembelajaran ini, ragam lagu yang akan dipelajari merupakan karya musik vokal. Untuk mengetahui karakter setiap jenis lagu, berikut ini merupakan ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh setiap jenisnya:

1. Lagu Anak-Anak
Bentuk lagu anak anak biasanya cenderung sederhana dan temanya sesuai dengan jiwa anak-anak. Ciri-ciri lainnya adalah lirik lagu yang pendek dan penggunaan bahasa yang secara makna mudah dimengerti. Rentang nada yang mampu di jangkau oleh anak-anak masih terbatas.

Seorang anak yang memiliki suara tinggi dapat bernyanyi di antara nada c4 – f5 dan suara anak-anak yang cenderung rendah memiliki jangkauan mulai dari a3–d5. Oleh karena itu, nada-nada yang digunakan dalam melodi lagu tidak disarankan melebihi sepuluh nada.

Semakin sedikit jumlah nada yang dipergunakan untuk menyusun melodi lagu, semakin berbobot lagu anak-anak tersebut. Contoh-contoh lagu: Naik Delman, Naik Becak, Tik –tik Bunyi Hujan, Lihat Kebunku, Kring-kring, Balonku, Pelangi, Bintang Kecil, Naik Kereta Api, dan lain-lain.

2. Lagu Daerah
Ciri-ciri lagu daerah umumnya mengandung lirik lagu yang berisi gambaran tingkah laku masyarakat setempat. Bahasa yang digunakan pada liriknya merupakan bahasa daerah setempat. Teknik ucapan yang dilafalkan juga harus sesuai dengan dialek bahasa daerah setempat. Bentuk dan susunan melodinya juga cenderung sederhana sehingga mudah untuk dinyanyikan oleh masyarakat setempat. Berikut merupakan beberapa contoh lagu daerah beserta asalnya:
No.ProvinsiLagu Daerah
1.AcehBungong Jeumpa, Lembah Alas, Piso Surit, Tawar Sadenge, Aceh Lon Sayang
2.Sumatra UtaraDago Inang Sarge, Sigulempong, Sinanggar Tulo, Madekdek Magambiri, dan Butet
3.Sumatra BaratAyam Den Lapeh, Kambanglah Bungo, Kampuang Nan Jauh Di Mato, Dindin Badindin, Malam Bainai
4.JambiDodoi Si Dodoi, Injit-Injit Semut, TimangTimang Anakku Sayang, Batanghari, Pinang Muda.
5.RiauLancang Kuning, Soleram, Laksmana Raja di Laut, Ocu Maantau, dan Rang Talu
6.Kepulauan RiauPak Ngah Belek, Segantang Lada, Bujang Lagak, Hang Tuah, Kepri Manise
7.Sumatra SelatanCuk Mak Ilang, Dek Sangke, Kabile-Bile, Tari Tanggai, Selayang Pandang
8.Kepulauan BabelYok Miak, Berage, Miakku Sayang, Laug Men Sahang Lah Mirah, Gunung Tajam.
9.BengkuluLalan Belek, Sungai Suci, Umang-umang, Anak Kunang, Yo Botoi-Botoi
10.LampungAdi-adi Laun Lambar, Sang Bumi Ghuwai Jughai, Penyandangan, Cangget Agung, Lipang Lipang Dang, Sang Bumi Ruwai Jurai.
11.BantenDayung Sampan, Jereh Bu Guru, Tong Sarakah, Dayung Sampan, Yu Ragem Belajar
12.DKI JakartaJali-Jali, Keroncong Kemayoran, Ondel-ondel, Kelap-Kelip, Kicir-Kicir, Lenggang Kangkung, Cik Abang, Sirih Kuning.
13.Jawa BaratManuk Dadali, Pileuleuyan, Tokecang, Cing Cangkeling, Bubuy Bulan, Sapu Nyere Pegat Simpay
14.DI YogyakartaPitik Tukung, Suwe Ora Jamu, Te Kate Dipanah, Walang Kekek, Gethuk, Kupu Kuwi
15.Jawa TengahBapak Pucung, Gambang Suling, Gundhul Pacul, Gambang Suling, Padhang Wulan, Gek Kepriye
16.Jawa TimurCublak-cublak Suweng, Rek Ayo Rek, Tanduk Majeng, Gai Bintang, Kembang Malathe, Keraban Sape.
17.BaliJanger, Macepet Cepetan, Meyong-Meyong, Ratu Anom, Ngusak Asik, Dadong Dauh
18.Nusa Tenggara BaratMoree, Pai Mura Rame, Tutu Koda, Kadal Nongak, Gugur Mayang, Tebe O nana
19.Nusa Tenggara TimurAnak Kambing Saya, Bolelebo, Potong Bebek Angsa, Batu Matia, O Nawenni Tana, Lagu Oras Loron Malirin, Oli Gailaru Marada
20.Kalimantan UtaraBebalon, Pinang Sendawar, dan Tuyang, Gunung Incung, Leten Jenai, Dau dau jejo’ de Pujasera
21.Kalimantan BaratCik Cik Periuk, Aek Kapuas, Kapal Belon, Ca Uncang, Dara Muning
22.Kalimantan TengahKalayar, Oh Indang Oh Apang, Tumpi Way, Naluya, Mamangun Mahagu Lewu, Manari Manasai, Malauk Manjala
23.Kalimantan TimurIndung-Indung, Oh Adingkoh, Bulan Haji, Buah Bolok, Burung Enggang Merista, Lamin Talungsur, Yamu Ame Tonge
24.Kalimantan SelatanAmpar-Ampar Pisang, Paris Barantai, Saputangan Bapuncu Ampat, Anak Pipit, Japin Rantauan
25.Sulawesi UtaraO Ina Ni Keke, Si Patokaan, Sitara Tillo, Gadis Taruna, Esa Mokan, Rambadia.
26.Sulawesi TengahTananggu Kaili, Tondok Kadadingku, Rano Poso, Banggai Tano Monondok, Wita Mor, Tape Gugu
27.GorontaloTahuli Li Mama, Moholunga, Binde Biluhuta, Dabu-Dabu, Tilola Malo Wolo Wololo, Ati Olo Ati Mama.
28.Sulawesi TenggaraPeia Tawa-Tawa, Tana Wolio, Peia Tawa-Tawa, Wulele Sanggula, Mekongga, Sope-Sope..
29.Sulawesi SelatanAnging Mamiri, Marencong-rencong, Pakarena, Anak Kukang, Ati Raja, Alosi Ripolo Dua, Pande Tongantu Nene'ta, To Manglaa, Sulawesi Pa'rasanganta.
30.Sulawesi BaratTenggang Tenggang Lopi, Pulo Karampuang, Panawar Saliliu. Tanna ratang sukku'na, Sayang-Sayang
31.MalukuBuka Pintu, Burung Kakatua, Waktu Hujan Sore-sore, Nona Manis Siapa yang Punya, Rasa Sayang Sayange, Naik ke Puncak Gunung
32.Maluku UtaraUna Kapita, Ngofa Se Dano, Moloku Kie Raha, Borero.
33.PapuaE Mambo Simbo, Sajojo sajojo, Sup Mowi Ya, Paik Akori, Rofandu, Akai Bipa Mare
34.Papua BaratApuse, Yamko Rambe Yamko, Diru-diru Nina, Rasine Ma Rasine, Wesupe

3. Lagu Nasional
Ciri-ciri dari lagu nasional adalah memiliki lirik yang bertemakan nasionalisme, kepahlawanan, dan mengobarkan semangat juang bangsa. Sesuai dengan tujuan tersebut, banyak lirik lagu nasional mengungkapkan semangat perjuangan dan persatuan.Contoh-contoh lagu nasional antara lain seperti Tanah Air, Indonesia Pusaka, Rayuan Pulau Kelapa, Ibu Kartini, Ibu Pertiwi, dan lain-lain. Berikut contoh lagu nasional yang akan dipelajari
Ibu Pertiwi
5. Lagu Wajib Nasional
Di antara banyaknya lagu nasional, terdapat dua belas judul lagu yang dikategorikan ke dalam jenis lagu wajib nasional. Jenis lagu ini wajib diajarkan di sekolah dalam rangka menghidupkan dan menanamkan rasa kebangsaan, persatuan, persaudaraan, serta memupuk semangat proklamasi kepada pemuda, pelajar, dan bangsa Indonesia. Berikut judul-judul lagu kedua belas lagu tersebut:
  1. ”Indonesia Raya” ciptaan W.R. Supratman
  2. ”Garuda Pancasila” ciptaan Prohar/Sudarnoto
  3. ”Merah Putih” ciptaan Ibu Sud
  4. ”Berkibarlah Bendera ku” ciptaan Ibu Sud
  5. ”Dari Sabang Sampai Merauke” ciptaan R. Suraryo
  6. ”Indonesia Tetap Merdeka” ciptaan C. Simanjuntak
  7. ”Halo-halo Bandung” ciptaan Ismail Marzuki 
  8. ”Hari Merdeka” ciptaan H. Mutahar
  9. ”Maju Tak Gentar” ciptaan C. Simanjuntak 
  10. ”Satu Nusa Satu Bangsa” ciptaan L. Mani
  11. ”Bagimu Negeri” ciptaan Kusbini
  12. ”Syukur” ciptaan H. Mutahar

5. Lagu Pop
Lagu pop sangat identik dengan musik-musik yang sedang terkenal pada masa kini. Pada umumnya musik pop merupakan jenis musik yang mudah dicerna dan memiliki lirik yang komersial. Dalam lirik-lirik, apa yang dicuatkan oleh penulis lagu dan dinyanyikan oleh vokalis dalam musik pop adalah sesuatu yang langsung dapat dinikmati, yaitu ihwal cinta atau bahkan yangbernuansa religius Nugraha dalam Didik, 2008:18.

Musik pop dibedakan atas musik pop anak-anak dan musik pop dewasa. Musik pop anak umumnya memiliki bentuk yang lebih sederhana dan memiliki syair yang lebih pendek. Selain itu, komposisi musiknya tidak terlalu kompleks dengan rentang nada yang tidak terlalu tinggi maupun rendah. Tema syair musik pop anak-anak biasanya berkisar pada hal-hal yang mendidik seperti mencintai orang tua, Tuhan, dan tanah air.

Sebaliknya musik pop dewasa memiliki tema syair yang bervariasi seperti tentang percintaan hingga sebuah kritik sosial Musika dalam Fitriana, 2010. Contoh-contoh lagu pop anak misalnya lagu Cinta Untuk Mama yang dipopulerkan oleh Kenny, Laskar Pelangi yang dipopulerkan oleh band Nidji, Andai Aku Besar Nanti yang dipopulerkan oleh Sherina, dan lain-lain

Sumber : Buku Seni Musik Kelas IV Kurikulum Merdeka, Kemendikbud

Berikut adalah rangkuman materi Seni Musik Kelas 4 SD berdasarkan Kurikulum Merdeka beserta contoh soal dan jawabannya.


Rangkuman Materi Seni Musik Kelas 4 SD

1. Unsur-Unsur Musik

Musik terdiri dari beberapa unsur utama, yaitu:

  1. Melodi → Susunan nada yang membentuk suatu lagu.
  2. Irama (Ritme) → Pola ketukan yang teratur dalam musik.
  3. Birama → Pengelompokan ketukan dalam satu ruas lagu (contoh: 2/4, 3/4, 4/4).
  4. Harmoni → Perpaduan beberapa nada yang dimainkan bersamaan.
  5. Tempo → Kecepatan lagu, seperti:
    • Largo (sangat lambat)
    • Andante (sedang)
    • Allegro (cepat)
  6. Dinamika → Keras atau lembutnya nada dalam musik, seperti:
    • Piano (p) → Lembut
    • Forte (f) → Keras
    • Crescendo (membesar)
  7. Timbre → Warna suara yang membedakan alat musik atau penyanyi.

2. Jenis-Jenis Lagu

  1. Lagu Anak-Anak → Lagu sederhana dengan lirik mudah dipahami (contoh: "Pelangi-Pelangi").
  2. Lagu Daerah → Lagu yang mencerminkan budaya suatu daerah (contoh: "Ampar-Ampar Pisang" dari Kalimantan).
  3. Lagu Wajib Nasional → Lagu yang mengandung nilai perjuangan (contoh: "Indonesia Raya").

3. Instrumen Musik

  1. Alat Musik Melodis → Menghasilkan nada (contoh: piano, gitar, seruling).
  2. Alat Musik Ritmis → Menghasilkan irama/tidak bernada (contoh: gendang, kendang).
  3. Alat Musik Harmonis → Memainkan melodi dan irama bersamaan (contoh: keyboard, gitar).

4. Teknik Bernyanyi

  1. Artikulasi → Kejelasan dalam mengucapkan lirik lagu.
  2. Intonasi → Ketepatan tinggi rendahnya nada saat menyanyi.
  3. Phrasering → Pengaturan jeda yang baik dalam lagu.
  4. Pernapasan → Teknik mengambil napas agar suara tetap stabil (pernapasan dada dan diafragma).

Contoh Soal Pilihan Ganda dan Jawabannya

Soal 1: Unsur Musik

1. Apa yang dimaksud dengan melodi dalam musik?
a) Kecepatan lagu
b) Susunan nada yang membentuk lagu
c) Keras atau lembutnya lagu
d) Pola ketukan dalam musik
Jawaban: b) Susunan nada yang membentuk lagu


Soal 2: Unsur Musik

2. Jika sebuah lagu dimainkan dengan sangat lambat, maka lagu tersebut menggunakan tempo…
a) Allegro
b) Andante
c) Largo
d) Presto
Jawaban: c) Largo


Soal 3: Unsur Musik

3. Dinamika yang menunjukkan suara keras dalam lagu disebut…
a) Piano
b) Forte
c) Legato
d) Ritme
Jawaban: b) Forte


Soal 4: Jenis Lagu

4. Lagu "Gundul-Gundul Pacul" berasal dari daerah…
a) Jawa Tengah
b) Sumatra Barat
c) Sulawesi Selatan
d) Kalimantan Timur
Jawaban: a) Jawa Tengah


Soal 5: Instrumen Musik

5. Contoh alat musik ritmis adalah…
a) Seruling
b) Gendang
c) Gitar
d) Pianika
Jawaban: b) Gendang


Soal 6: Teknik Bernyanyi

6. Teknik pernapasan yang baik saat bernyanyi adalah…
a) Pernapasan dada
b) Pernapasan bahu
c) Pernapasan diafragma
d) Pernapasan mulut
Jawaban: c) Pernapasan diafragma


Soal 7: Unsur Musik

7. Pola ketukan dalam lagu disebut…
a) Ritme
b) Birama
c) Harmoni
d) Timbre
Jawaban: a) Ritme


Soal 8: Jenis Lagu

8. Lagu "Indonesia Raya" termasuk lagu…
a) Anak-anak
b) Daerah
c) Wajib Nasional
d) Pop
Jawaban: c) Wajib Nasional


Soal 9: Teknik Bernyanyi

9. Artikulasi dalam bernyanyi berhubungan dengan…
a) Kejelasan pengucapan lirik
b) Kecepatan lagu
c) Kekompakan suara
d) Warna suara
Jawaban: a) Kejelasan pengucapan lirik


Soal 10: Alat Musik

10. Gitar termasuk alat musik…
a) Melodis
b) Ritmis
c) Perkusi
d) Elektronik
Jawaban: a) Melodis


11. Jika lagu dinyanyikan dengan kecepatan cepat, berarti memiliki tempo…
a) Largo
b) Adagio
c) Allegro
d) Andante
Jawaban: c) Allegro


12. Yang termasuk alat musik harmonis adalah…
a) Gitar
b) Drum
c) Seruling
d) Kendang
Jawaban: a) Gitar


13. Lagu dengan tempo cepat biasanya memberikan kesan…
a) Sedih
b) Ceria
c) Menyeramkan
d) Syahdu
Jawaban: b) Ceria


14. Lagu daerah biasanya dinyanyikan dengan tujuan…
a) Hiburan
b) Upacara adat
c) Perayaan keagamaan
d) Semua jawaban benar
Jawaban: d) Semua jawaban benar


15. Apa fungsi notasi dalam musik?
a) Mengatur kecepatan lagu
b) Menyusun harmoni
c) Menunjukkan tinggi rendahnya nada
d) Menentukan dinamika lagu
Jawaban: c) Menunjukkan tinggi rendahnya nada


16. Apa yang dimaksud dengan crescendo dalam dinamika musik?
a) Lembut semakin keras
b) Keras semakin lembut
c) Sangat cepat
d) Lambat
Jawaban: a) Lembut semakin keras


17. Apa yang mempengaruhi warna suara dalam musik?
a) Tempo
b) Timbre
c) Ritme
d) Birama
Jawaban: b) Timbre


18. Apa yang harus dilakukan agar lagu terdengar lebih merdu?
a) Bernyanyi dengan nada lebih tinggi
b) Menggunakan teknik intonasi yang baik
c) Mengatur suara lebih keras
d) Menghindari pernapasan
Jawaban: b) Menggunakan teknik intonasi yang baik


19. Kapan dinamika piano digunakan dalam lagu?
a) Ketika ingin terdengar keras
b) Ketika ingin terdengar lembut
c) Ketika ingin mempercepat tempo
d) Ketika ingin mengganti lirik
Jawaban: b) Ketika ingin terdengar lembut


20. Lagu "Yamko Rambe Yamko" berasal dari…
a) Bali
b) Papua
c) Sulawesi
d) Jawa Barat
Jawaban: b) Papua


A. Segi Banyak

Banyak benda di sekitar kita yang berbentuk bangun datar. 

Diantara benda tersebut ada yang termasuk segi banyak dan ada juga yang tidak, berikut beberapa contohnya:

Contoh Segi banyak Hal 142
Contoh Segi banyak Hal 142

Jika diperhatikan, dapat diketahui bangun datar tersebut mempunyai sisi berbentuk garis lurus paling sedikit 3 buah.

Dan antar sisi tersebut membentuk sebuah bentuk kurva yang tertutup.

Contoh Segi banyak Hal 143

Pada contoh tersebut, diketahui bahwa bangun tersebut mempunyai sisi yang berbentuk garis lurus sebanyak dua buah.

Ada juga yang tidak punya sama sekali sedangkan antar sisi membentuk kurva tertutup dan terbuka.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disebutkan bahwa segi banyak adalah suatu kurva tertutup yang dibatasi paling sedikit tiga buah ruas garis.

Pemberian nama pada segi banyak ini disesuaikan dengan banyaknya sisi yang dimiliki oleh bangun datar tersebut.

a. Segitiga

   Jumlah sudut yang dimiliki 3
   Jumlah sisi yang dimiliki 3

b. Segiempat

   Jumlah sudut yang dimiliki 4
   Jumlah sisi yang dimiliki 4


c. Segilima

 Jumlah sudut yang dimiliki 5

   Jumlah sisi yang dimiliki 5

d. Segienam

   Jumlah sudut yang dimiliki 6
   Jumlah sisi yang dimiliki 6


Jenis Bangun Segi Banyak

Berdasarkan besar sudut dan panjang sisinya, bangun segi banyak dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :

1.) Bangun segi banyak beraturan

      Bangun segi banyak beraturan adalah bangun segi banyak yang mempunyai ciri sebagai berikut :

      a. Besarnya sudut-sudut dari segi banyak beraturan adalah sama

      b. Panjangnya sisi-sisi segi banyak beraturan adalah sama

      c. Segi banyak beraturan mempunyai simetri lipat yang sama dengan jumlah sudutnya.

      d. Segi banyak beraturan mempunyai simetri putar yang sama dengan jumlah sudutnya.

2.) Bangun segi banyak tak beraturan

    Bangun segi banyak tak beraturan adalah bangun segi banyak yang mempunyai ciri sebagai berikut:

    a. Besarnya sudut-sudut dari segi banyak beraturan adalah tidak sama

b. Panjangnya sisi-sisi segi banyak beraturan adalah tidak sama

    c. Segi banyak tak beraturan mempunyai simetri lipat yang tidak sama dengan jumlah sudutnya.

    d. Segi banyak tidak beraturan mempunyai simetri putar yang tidak sama dengan jumlah sudutnya.

B. Segitiga

Banyak benda di sekitar kita yang berbentuk segitiga seperti penggaris segitiga, rambu lalu lintas dan lain-lain

Bangun segitiga memiliki beberapa jenis yang berbeda bentuk dan ciri-cirinya.

Jika diperhatikan dapat diketahui bahwa dalam segitiga terdapat 3 ruas garis yaitu ruas garis AB, BC, dan AC. 

Selanjutnya 3 ruas garis tersebut masing-masing dinamakan dengan sisi, sehingga segitiga memiliki 3 sisi, yakni sisi AB, sisi BC, dan sisi AC.

Dalam segitiga itu juga terdapat 3 sudut, yakni sudut A, sudut B, dan sudut C.

Maka jelas bahwa dalam segitiga terdapat sifat-sifat (ciri-ciri) memiliki 3 sisi, memiliki 3 sudut, dan memiliki 3 titik sudut.

a. Segitiga Sama Kaki

    Segitiga sama kaki adalah segitiga yang memiliki 2 sisi sama Panjang

b. Segitiga Sama Sisi
    Segitiga sama sisi adalah segitiga yang semua sisinya sama Panjang

c. Segitiga Sembarang
    Segitiga sembarang adalah segitiga yang sisi-sisinya tidak ada yang sama panjang.

d. Pengelompokan segitiga berdasarkan Sudutnya

    1) Segitiga Lancip
    2) Segitiga Siku-siku
    3) Segitiga Tumpul

C. Segiempat

a. Jajargenjang

b. Persegi Panjang

c. Belah Ketupat

d. Persegi

e. Layang-layang

f. Trapesium

g. Segiempat Sembarang

Bahasa Indonesia 
Membaca Cerita
Bacalah teks “Nenek Moyang Kita” di bawah ini secara nyaring.

Nenek Moyang Kita
Sebagian orang akan menjawab dengan tempat kelahirannya. Sebagian lainnya akan menjawab dengan daerah asal atau suku orang tuanya, misalnya Bugis atau Aceh. Ada juga yang menjawab dengan daerah asal kakek-neneknya, atau malah kakek-nenek buyutnya jika mereka tidak berasal dari daerah yang sama, misalnya, kakeknya dari Jawa dan neneknya orang Dayak.

Ada pula yang asal leluhurnya lebih jauh, misalnya Pakistan, Tiongkok, Arab, atau negara lainnya. Tidak jarang kita berjumpa dengan orang yang berdarah campuran. Di darahnya mengalir berbagai suku atau bangsa. Kalau sudah begitu, sebagian orang lebih senang menjawab “Saya orang Indonesia”. Dari suku atau daerah mana pun dia atau orang tua dan leluhurnya, yang penting kita sama-sama orang Indonesia, bukan?
Sejak dahulu orang-orang sudah pergi merantau, berpindah dari daerah asalnya. Di tempat baru mereka menetap dan berkeluarga dengan warga setempat atau pendatang lainnya. Tahukah kamu, migrasi manusia di muka bumi ini sudah terjadi sejak zaman purba.

Menurut para ahli, berjuta-juta tahun lalu pada awalnya belum ada manusia di pertiwi kita ini. Manusia pertama yang datang adalah Homo erectus dari Afrika. Tentu saja mereka tidak datang langsung ke Indonesia begitu saja. Mereka berpencar ke Eropa, Asia, dan sebagiannya. Mereka kemudian beranak pinak dan menyebar ke berbagai daerah. Setelah itu, ada beberapa gelombang kedatangan lagi dalam rentang waktu yang lama.

Sejalan dengan makin berkembangnya peradaban dan kebudayaan manusia, berkembang pula interaksi dan perdagangan antar masyarakat. Oleh karena itu, berdatangan pula orang-orang dari budaya lain ke Nusantara, seperti dari India, Tionghoa, dan Arab.

Semua proses migrasi ini berlangsung dalam rentang waktu yang sangat lama. Dari mana kita tahu tentang proses ini? Untuk itu kita harus berterima kasih kepada para ahli yang terus melakukan penelitian mendalam. Para ahli meneliti barang-barang peninggalan sejarah dan fosil.
Suku Bangsa
2. Memahami Bacaan
Setelah membaca teks “Nenek Moyang Kita” dan memperhatikan gambar dengan saksama, ceritakan hal yang kalian pahami tentang asal-usul nenek moyang kita. Tuliskan jawaban kalian di buku tulis.
Menurut para ahli manusia pertama yang datang adalah Homo erectus dari Afrika. Mereka berpencar ke Eropa, Asia, dan sebagiannya ke Indonesia. Mereka kemudian beranak pinak dan menyebar ke berbagai daerah. Setelah itu, ada beberapa gelombang kedatangan lagi dalam rentang waktu yang lama. Sejalan dengan makin berkembangnya peradaban dan kebudayaan manusia, berkembang pula interaksi dan perdagangan antarmasyarakat. Oleh karena itu, berdatangan pula orang-orang dari budaya lain ke Nusantara, seperti dari India, Tionghoa, dan Arab.

Jelajah Kata
Perhatikan kata-kata yang disorot kuning di dalam teks “Nenek Moyang Kita”.
  1. Berdasarkan pemahaman kalian, perkirakan arti kata-kata tersebut.
  2. Tulislah di buku kalian dalam bentuk tabel seperti contoh di bawah ini.
No.Kata-Kata BaruPerkiraan ArtiArti Sebenarnya
1.cucuanakn anak dari anak; keturunan ketiga;
2.leluhurkakekn nenek moyang (yang diluhurkan)
3.merantaupergi ke kotav berlayar (mencari penghidupan) di sepanjang rantau (dari satu sungai ke sungai lain dan sebagainya); v pergi ke pantai (pesisir); pergi ke negeri lain (untuk mencari penghidupan, ilmu, dan sebagainya)
4.pendatangtamun orang yang muncul; n orang yang datang dari tempat lain untuk menetap di suatu tempat 
5.migrasipindahn perpindahan penduduk dari satu tempat (negara dan sebagainya) ke tempat (negara dan sebagainya) lain untuk menetap; n perpindahan dari satu tempat ke tempat lain bagi burung dan sebagainya karena pergantian musim
6.purbakunoa dahulu (tentang zaman yang ribuan atau jutaan tahun yang lalu)

  1. Berdiskusi
Pada kegiatan diskusi diharapkan siswa berpartisipasi aktif dalam diskusi dengan menanggapi pernyataan teman diskusi, menggunakan kata kunci yang relevan dengan topik bahasan diskusi.

Sebelum melakukan kegiatan berikut ini, kalian perlu bertanya kepada orang tua kalian. Dengan dipandu guru, diskusikan asal-usul keluarga kalian. Pertanyaan-pertanyaan berikut ini dapat kalian jadikan panduan diskusi.
  1. Dari manakah asal orang tua kalian?(Suku Jawa)
  2. Apakah orang tua kalian berasal dari suku atau daerah yang berbeda?(Tidak)
  3. Bagaimana pengaruh perbedaan tersebut bagi keluarga kalian?(?)
  4. Setujukah kalian jika dikatakan bahwa sebenarnya nenek moyang kita sama?(Setuju)

Ayah dan ibuku berasal dari suku yang sama yaitu suku jawa. Kakek dan nenek dari ayah dan ibu juga berasal dari suku jawa. Ayahku memiliki ayah dan ibu yang kusebut dengan kakek dan nenek. Ayahku juga memiliki seorang adik laki-laki sehingga aku menyebutnya paman, sementara adik perempuan ayah kupanggil bibi. Ibuku juga memiliki ayah dan ibu sehingga mereka saya sebut kakek dan nenek. Ayah dan ibu menikah dan lahirlah aku.
Pohon Keluarga


PAK (Pendidikan Anti Korupsi)
Kerja Keras 


kerja keras adalah upaya yang memperlihatkan rasa sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan untuk menyelesaikan tugas (belajar/pekerjaan) dengan sebaik-baiknya.
Kerja keras juga harus selalu diimbangi dengan rasa tanggung jawab, artinya kesiapan menanggung segenap akibat perbuatan yang menuntut jawab.

Ciri-ciri Kerja Keras

  • Dapat mengelola waktu yang dimiliki dengan baik.
  • Merasa tidak tenang apabila pekerjaannya belum terselesaikan sampai tuntas.
  • Selalu memeriksa apa yang harus dilakukan dan apa yang menjadi tanggung jawabnya.
  • Mampu mengorganisasi sumber daya yang ada untuk menyelesaikan tanggung jawabnya.
  • Dapat menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu.
  • Tidak mudah putus asa
  • Tidak mudah menyerah dalam menghadapi
  • Dapat bekerja sama
  • Memiliki motivasi yang tinggi untuk mencapai tujuan
  • Berusaha mengevaluasi diri agar dapat memperbaiki kekurangan dan terus berkembang.
  • Tekun dalam menghadapi rintangan karena percaya segala sesuatu tidak dapat didapatkan secara instan
  • Memiliki inisiatif untuk terus mengembangkan diri.


Pada Pembelajaran Bab VII asal-usul muatan Bahasa Indonesia Kelas IV kita akan belajar asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia serta pembauran budaya di Indonesia. Pada bab ini, peserta didik akan belajar tentang sejarah singkat asal-usul nenek moyang Indonesia, termasuk perpaduan yang terjadi dalam budaya-misalnya pada makanan, bahasa, dan seni batik. Peserta didik akan belajar bahwa budaya saat ini terbentuk dari berbagai budaya. Aspek bahasa yang akan dieksplorasi dalam bab ini adalah rima dan konjungsi


Tujuan pada kegiatan menyimak adalah memahami instruksi dan ide pokok dalam teks audiovisual dan teks aural. Teks aural adalah teks yang dibacakan atau diperdengarkan.

Keterampilan berbahasa memiliki empat komponen, diantaranya keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keempat komponen Bahasa tersebut saling berhubungan erat satu sama lain yang dilalui secara berurutan.

1. Keterampilan Menyimak
Keterampilan menyimak merupakan keterampilan berbahasa yang pertama kali dipelajari oleh manusia, bahkan saat masih dalam kandungan, bayi sudah belajar menyimak apa yang disampaikan oleh orang disekitarnya. Menyimak merupakan suatu proses mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap pesan, serta memahami makna komunikasi.

Kemampuan menyimak seseorang akan mempengaruhi kemampuanberbahasa seseorang seperti, berbicara, membaca dan menulis. Seorang penyimak yangbaik adalah seorang pembicara yang baik. Seorang penyimak yang baik adalah seorangpenulis yang baik.Seorang penyimak yang baik adalah seorang pembaca yang baik. 

2. Keterampilan Membaca
Membaca merupakan salah satu kemampuan dalam berbahasa yang tidak hanya sekedar membunyikan simbol-simbol tertulis, namum juga merupakan kemamampuan yang menuntut berbagai kerja akal dan pikiran. Kemampuan membaca mengandung dua aspek pengertian yakni yang pertama kemampuan mengubah lambang tulis menjadi bunyi. Kedua, kemampuan memahami pesan atau isi yang dilambangkan dalam lambang tulis (bacaan).

3. Keterampilan Menulis
Keterampilan menulis atau lazim dikenal dengan istilah Maharah Kitabah merupakan keterampilan mendeskripsikan atau mengungkapkan isi pikiran dari aspek sederhana seperti menulis kata-kata hingga kepada aspek yang lebih komplek seperti mengarang.

4. Keterampilan Berbicara
Keterampilan berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan ide, pendapat, keinginan, atau perasaan kepada mitra pembaca. Bicara merupakan bahasa lisan yang merupakan bentuk yang paling efektif untuk berkomunikasi, yang paling penting, serta paling banyak digunakan, bicara tentunya tidak sama dengan bahasa, tapi hubungan tepat antara bicara dengan bahasa bahwa bicara adalah bagian dari bahasa

Menyimak Lagu “Nenek Moyangku”
Teks aural adalah teks yang dibacakan atau diperdengarkan. Simaklah lagu “Nenek Moyangku” yang diputarkan oleh guru. Apakah kalian sudah mengenal lagu ini? Catatlah syairnya di buku kalian. Ayo nyanyikan bersama!

Syair Lagu :
Nenek Moyangku
Ciptaan Ibu Soed

Nenek moyangku orang pelaut
Gemar mengarung luas samudra
Menerjang ombak tiada takut
Menempuh badai sudah biasa

Angin bertiup layar terkembang
Ombak berdebur di tepi pantai
Pemuda b’rani bangkit sekarang
Ke laut kita beramai-ramai

Nenek moyangku, seorang pelaut menunjukkan identitas bangsa Indonesia sebagai salah satu bangsa bahari, bangsa maritim dan negara kepulauan yang ada di jajaran negara-negara Asia. Letak geografinya yang di kelilingi oleh dua samudera besar, ikut memperjelas identitas itu. Sebagai negara yang antar pulaunya dihubungkan oleh samudera dan lautan, sangatlah wajar jika mata pencaharian terbesar warganya berada di lautan. 

KBBI
nenek moyang: orang dulu yang menurunkan kita; leluhur
gemar: a suka sekali (akan)
mengarung: v berjalan menyeberang, menjelajah, berjalan melintas, menempuh
samudra: n lautan

Pada kegiatan ini jika kalian :
  1. Mampu menuliskan semua syair lagu yang disimak atau didiktekan nilai = 4 (sangat baik)
  2. Mampu menuliskan satu bait lebih syair lagu yang disimak atau didiktekan nilai = 3 (baik)
  3. Mampu menuliskan sebagian kecil syair lagu yang disimak atau didiktekan nilai = 2 (cukup)
  4. Belum mampu menuliskan syair lagu yang disimak atau didiktekan Nilai = 1 (kurang)

Dengan mendengarkan lagu dan mencatatnya, kalian berlatih untuk memahami instruksi dan gagasan yang disampaikan secara audio.

Demikian pembahasan mengenai Menyimak Lagu “Nenek Moyangku”. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas IV, Kemendikbud.

Kesimpulan:

Kegiatan belajar di kelas hari ini alhamdulillah berjalan dengan baik dan lancar. Peserta didik dapat mengikuti kegiatan dengan antusias. Alhamdulilah semua peserta didik Tuntas dalam memahami dengan baik materi hari ini .  Demikian pembelajaran hari ini, semoga selalu diberikan pemahaman dalam menuntut ilmu pada hari ini

No comments:

Post a Comment

see you