Hari/Tanggal : Senin, 14 April 2025
Mata Pelajaran :
Pendidikan Pancasila :
Bahasa Indonesia : Asal Usul
Matematika : Komposisi dan dekomposisi bagun datar
Seni Musik : Dinamika
Capaian Pembelajaran :
Capaian Pembelajaran Pendidikan Pancasila:
Peserta didik dapat mengenal lingkungan rumah, sekolah, lingkungan (RT/RW/desa/kelurahan dan kecamatan) sebagai bagian tidak terpisahkan dari wilayah NKRI.
Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia
1. Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu pesan lisan, informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.
2. Peserta didik mampu memahami dan memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari media audio.
3. Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk cetak atau elektronik.
4. Peserta didik mampu membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf yang telah dikenalinya dengan fasih.
5. Peserta didik mampu memahami ide pokok dan ide pendukung pada teks informatif.
6. Peserta didik mampu menjelaskan hal-hal yang dihadapi oleh tokoh cerita pada teks narasi.
7. Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik.
8. Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata dan sikap tubuh/gestur yang santun, menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks.
9. Peserta didik mengajukan dan menanggapi pertanyaan, jawaban, pernyataan, penjelasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan aktif.
10.Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan mematuhi tata caranya.
11.Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar dari teks narasi dengan topik yang beraneka ragam.
12.Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks prosedur, dan teks eksposisi dengan rangkaian kalimat yang beragam, informasi yang rinci dan akurat dengan topik yang beragam.
Fase B Berdasarkan Elemen :
ELEMEN | CAPAIAN PEMBELAJARAN |
Bilangan | Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 10.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, menggunakan nilai tempat, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan uang menggunakan ribuan sebagai satuan. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai 1.000. Mereka dapat melakukan operasi perkalian dan pembagian bilangan cacah sampai 100 menggunakan benda-benda konkret, gambar, dan simbol matematika. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan kelipatan dan faktor. Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan antar-pecahan dengan pembilang satu dan antarpecahan dengan penyebut yang sama. Mereka dapat mengenali pecahan senilai menggunakan gambar dan simbol matematika. Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan desimal. Mereka dapat menyatakan pecahan desimal persepuluhan dan perseratusan, serta menghubungkan pecahan desimal perseratusan dengan konsep persen. |
Aljabar | Peserta didik dapat mengisi nilai yang belum diketahui dalam sebuah kalimat matematika yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100. Peserta didik dapat mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola gambar atau objek sederhana dan pola bilangan membesar dan mengecil yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100. |
Pengukuran | Peserta didik dapat mengukur panjang dan berat benda menggunakan satuan baku. Mereka dapat menentukan hubungan antar-satuan baku panjang (cm, m). Mereka dapat mengukur dan mengestimasi luas dan volume menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku berupa bilangan cacah. |
Geometri | Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun datar (segiempat, segitiga, segibanyak). Mereka dapat menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar dengan lebih dari satu cara jika memungkinkan. |
Analisis Data Dan Peluang | Pada akhir fase B, peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan, menyajikan, menganalisis dan menginterpretasi data dalam bentuk tabel, diagram gambar, piktogram, dan diagram batang (skala satu satuan). |
Capaian Pembelajaran Seni Budaya:
Elemen | Capaian Pembelajaran |
Mengalami (Experiencing) | Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengimitasi dan menata bunyi-musik sederhana dengan menunjukkan kepekaan akan unsur-unsur bunyi-musik baik intrinsik maupun ekstrinsik. |
Menciptakan (Making/Creating) | Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengembangkan, mengimitasi, dan menata bunyi-musik sederhana menjadi pola baru dengan mempertimbangkan unsur-unsur bunyi-musik intrinsik maupun ekstrinsik. |
Merefleksikan (Reflecting) | Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengenali diri sendiri, sesama, dan lingkungan yang beragam (berkebhinekaan), serta mampu memberi kesan atas praktik bermusik lewat bernyanyi atau bermain alat/media musik baik sendiri maupun bersama-sama dalam beragam bentuk: lisan, tulisan/gambar, atau referensi lainnya. |
Berpikir dan Bekerja Artistik (Thinking and Working Artistically) | Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menyimak, mendokumentasikan secara sederhana, dan menjalani kebiasaan bermusik yang baik dan rutin dalam berpraktik musik sejak dari persiapan, saat bermusik, maupun usai berpraktik musik, serta memilih secara aktif dan memainkan karya musik sederhana secara artistik, yang mengandung nilai-nilai positif dan membangun. |
Berdampak (Impacting) | Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menjalani, mendokumentasikan kebiasaan bermusik yang baik dan rutin dalam berpraktik musik dan aktif dalam kegiatan-kegiatan bermusik lewat bernyanyi dan memainkan media bunyi-musik sederhana serta mendapatkan pengalaman dan kesan baik bagi diri sendiri, sesama, dan lingkungan. |
Pentingnya Kerukunan Hidup, Saling Berbagi, dan Tolong-menolong
Kerja sama yang dilakukan oleh masyarakat biasanya disebut dengan istilah gotong royong. Gotong royong dilakukan dengan tujuan untuk meringankan pekerjaan, sehingga pekerjaan yang seberat apapun akan terasa ringan dikerjakannya. Kegiatan gotong royong mengandung nilai kerukunan, saling berbagi, dan tolong-menolong.
Hidup rukun, saling berbagi dan tolong-menolong adalah perbuatan yang mulia dan membuat hidup kita bahagia. Kita dapat mempunyai banyak teman sehingga kita tidak menjadi sedih dan kesepian karena di sekeliling kita banyak teman yang menemani dalam hidup kita. Selain itu, kita menjadi disayangi oleh orang tua, guru, teman, dan anggota masyarakat lainnya. Hidup rukun, saling berbagi dan saling tolong dengan sesama termasuk nilai-nilai gotong royong.
Gotong royong banyak sekali manfaatnya, di antaranya dapat memperingan dan mempercepat pekerjaan selesai, menjalin kerukunan hidup bermasyarakat, dan mempererat rasa persaudaraan. Oleh karena itu, sebagai masyarakat Indonesia kita harus melaksanakan gotong royong dalam seluruh kegiatan yang membutuhkan bantuan orang lain.
Pengertian Gotong Royong
\Sikap bekerja bersama-sama, tolong-menolong,dan saling berbagi dalam menyelesaikan sesuatu hal.
Siapa saja yang harus bergotong royong?
Setiap orang sebagai warga dalam suatu lingkungan masyarakat. Karena manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan bantuan.
Bangsa Indonesia memiliki warisan budaya yang luar biasa, salah satunya adalah gotong royong. Istilah ini mengandung makna bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Gotong royong bukan sekadar tradisi, tetapi menjadi bagian tak terpisahkan dari kepribadian dan budaya Indonesia yang tetap hidup hingga saat ini.
Nilai-Nilai dalam Gotong Royong
1. Nilai Persatuan Gotong royong menciptakan persatuan. Dengan bekerja bersama, masyarakat menjadi satu kesatuan utuh, menyadari bahwa saling ketergantungan memperkuat persatuan.
2. Nilai Kebersamaan Kebersamaan terwujud dalam setiap pekerjaan gotong royong. Contohnya, kegiatan ronda malam yang menciptakan kebersamaan dalam menjaga keamanan lingkungan.
3. Nilai Tolong-Menolong Gotong royong mengajarkan nilai tolong-menolong. Masyarakat belajar saling membantu, membuat pekerjaan cepat selesai, dan meningkatkan rasa kebersamaan.
4. Nilai Rela Berkorban Kegiatan gotong royong menumbuhkan sikap rela berkorban. Masyarakat belajar untuk berkorban demi kebaikan bersama dan menyelesaikan tugas dengan sukarela.
5. Nilai Sosial Gotong royong mencerminkan sifat sosial bangsa Indonesia. Interaksi yang saling membutuhkan memperkuat kehidupan bermasyarakat.
Karakteristik Gotong Royong
Pelaksanaan Gotong Royong Lingkungan Keluarga
1. Membersihkan Rumah Bersama Gotong royong dimulai dari lingkungan keluarga dengan membersihkan rumah bersama.
2. Membantu Ibunda di Dapur Bantuan di dapur menjadi contoh nyata gotong royong di keluarga.
Lingkungan Sekolah
Manfaat gotong royong:
1..meringankan pekerjaan
2. pekerjaan akan cepat selesai
3. menjalin kerukunan hidup bermasyarakat
4. mempererat rasa persaudaraan
Lingkungan Masyarakat
1. Melaksanakan Siskamling Siskamling menjaga keamanan lingkungan setempat, menerapkan gotong royong.
2. Kerja Bakti di Lingkungan Bersih-bersih dan perawatan lingkungan sebagai bentuk gotong royong di masyarakat.
3. Membantu Korban Bencana Alam Gotong royong tercermin dalam membantu korban bencana alam.
Manfaat Gotong Royong
1. Menciptakan Kebersamaan Gotong royong membentuk ikatan kebersamaan di antara masyarakat.
2. Menumbuhkan Sikap Saling Menolong Kegiatan bersama ini menumbuhkan sikap saling menolong dan kekeluargaan.
3. Membuat Pekerjaan Lebih Ringan dan Cepat Selesai Kolaborasi dalam gotong royong membuat pekerjaan lebih efisien.
4. Mempererat Rasa Persatuan dan Kesatuan Gotong royong memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di masyarakat.
5. Meningkatkan Produktivitas Kerja Dengan gotong royong, produktivitas kerja meningkat karena kolaborasi dan bantuan antarindividu.
6. Menciptakan Lingkungan yang Tentram dan Damai Gotong royong menciptakan lingkungan masyarakat yang tentram, damai, dan harmonis.
Gotong royong merupakan suatu kegiatan bersama yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia dari zaman daulu kala hingga saat ini. Perilaku gotong royong telah dimiliki bangsa Indonesia sejak dahulu. Gotong royong merupakan keperibadian bangsa dan merupakan budaya yang telah berakar kuat dalam kehidupan masyarakat. Gotong royong tumbuh dari kita sendiri, perilaku dari masyarakat. Rasa kebersamaan ini muncul karena adanya sikap sosial tanpa pamrih dari setiap individu untuk meringankan beban yang sedang dipikul. Hanya di Indonesia, kita bisa menemukan sikap gotong royong ini.
Gotong royong merupakan sikap positif yang harus dilestarikan agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kokoh dan kuat di segala lini. Karena ini merupakan salah satu cermin yang membuat Indonesia bersatu dari Sabang hingga Merauke, walaupun berbeda agama, suku dan warna kulit, kita tetap menjadi kesatuan yang kukuh. Inilah alah satu budaya bangsa yang membuat Indonesia, dipuja dan puji oleh bangsa lain karena budayanya yang unik dan penuh toleransi antarsesama manusia.
Gotong royong adalah sikap hidup, cara kerja, dan kebiasaan yang sudah dikenal bangsa Indonesia. Dengan bergotong royong, banyak hal yang telah dilakukan bangsa kita di masa lalu, mulai dari mendirikan rumah, mengerjakan sawah, membantu tetangga yang sedang berduka hingga saling bahu-membahu berjuang dan memproklamasikan kemerdekaan negara. Dengan bergotong royong, semua tugas berat akan menjadi lebih ringan.
Sebagai warga negara Indonesia, kita hidup bersama suku bangsa yang lain sebagai satu bangsa. Bangsa kita punya tujuan yang sama yaitu memajukan bangsa ini. Untuk meraih tujuan tersebut maka kita seharusnya selalu siap untuk bekerja sama dengan semangat gotong royong. Dengan adanya kesadaran setiap lapisan masyarakat mau melakukan setiap kegiatan dengan cara bergotong royong. Segala sesuatu yang akan dikerjakan dapat lebih mudah dan cepat diselesaikan dan pastinya pembangunan di daerah tersebut akan semakin lancar dan maju.
Kita dapat membandingkan sikap bergotong royong dengan sikap individualisme yang akan memperlambat pembangunan. Sifat gotong royong di daerah perdesaan dapat dilihat pada kegiatan memperbaiki dan membersihkan jalan, atau membangun/memperbaiki rumah. Di daerah perkotaan sikap gotong royong masih dapat dijumpai dalam kegiatan kerja bakti di RT/RW, Dengan semangat gotong royong timbullah rasa kebersamaan, kekeluargaan, tolong menolong sehingga dapat terbina rasa kesatuan dan persatuan nasional.
Semangat gotong royong didorong oleh kesadaran bahwa manusia tidak hidup sendiri, tetapi hidup bersama dengan orang lain atau lingkungan sosial, pada dasarnya manusia itu bergantung pada manusia lainnya, manusia perlu menjaga hubungan baik dengan sesamanya;, dan manusia perlu menyesuaikan dirinya dengan anggota masyarakat yang lain.
Masyarakat Indonesia sebagian besar hidup di daerah pedesaan. Banyak kegiatan yang dilakukan yang membuat aku kagum. Inilah beberapa gambaran kehidupan mereka.
Berikan komentarmu tentang kegiatan-kegiatan yang ada pada setiap gambar.
Kegiatan gotong royong sangat baik untuk membina persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan bergotong royong, semua tugas berat akan menjadi lebih ringan.
Hal baik apa yang dapat kamu pelajari dari kegiatan yang ada pada gambar?
Budaya gotong royong dapat memberikan manfaat bagi kehidupan bermasyarakat dan berwarga negara, diantaranya adalah sbagai berikut : Meringankan beban pekerjaan yang harus ditanggung Menumbuhkan sikap sukarela, tolong-menolong, kebersamaan, dan kekeluargaan antar sesame anggota masyarakat.Menjalin dan membina hubungan sosial yang baik dan harmonis antarwarga masyarakat. Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan nasional
Berikan contoh kegiatan kerjasama yang biasa dilakukan bersama-sama di daerahmu.
Kegiatan kerjasama yang sering dilakukan warga masyarakat antara lain kegiatan mendirikan rumah, mengerjakan sawah, membantu tetangga yang sedang berduka, menjaga keamanan lingkungan membersihkan lingkungan dan sebagainya.
Hal baik apa yang dapat kamu pelajari dari kegiatan itu?
Dengan gotong royong pekerjaan berat menjadi ringan, dan dengan gotong royong persatuan dan kesatuan bangsa semakin kokoh.
Siapa saja yang berperan dalam kegiatan itu?
Biasanya kegiatan gotong royong dilakukan oleh sema anggota masyarakat, tua muda, pria wanita. Selain warga masyarakat biasanya tokoh masyarakat (Ketua RT/RW) sebagai penggerak kegiatan gotong royong.
Bagaimana peranmu dalam kegiatan itu?
Sebagai warga negara dan warga masyarakat kita harus ikut berperan aktif dalam kegiatan gotong-royong di lingkungan tempat tinggal. Tentunya sesuai dengan kemampuan yang kita miliki.
Bagaimana sikap yang ditunjukkan oleh setiap orang dalam kegiatan itu?
Ada beberapa sikap yang ditunjukkan dalam kegiatan gotong royong yaitu antara lain sikap sukarela sikap tolong menolong, dan sikap kebersamaan
Apa yang mungkin terjadi bila tiap anggota tidak terlibat secara aktif dalam kegiatan itu?
Gotong royong tidak dapat berjalan dengan baik apabila warga masyarakat tidak aktif terlibat karena dalam gotong royong dibutuhkan kebersamaan dan tolong menolong.
Berikut adalah rangkuman materi Pendidikan Pancasila Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka beserta 25 contoh soal dan pembahasannya.
Rangkuman Materi Pendidikan Pancasila Kelas 4 SD
1. Semboyan Negara Indonesia
- Bhinneka Tunggal Ika berarti berbeda-beda tetapi tetap satu.
- Semboyan ini menunjukkan bahwa Indonesia terdiri dari berbagai suku, budaya, dan agama, tetapi tetap bersatu sebagai bangsa.
2. Keragaman Agama di Indonesia
- Indonesia memiliki 6 agama resmi: Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
- Setiap warga negara wajib menghormati agama orang lain.
3. Keragaman dalam Keluarga
- Setiap anggota keluarga memiliki sifat yang berbeda, seperti rajin, sabar, disiplin, dan penyayang.
- Saling memahami dan menghargai perbedaan dalam keluarga adalah sikap yang baik.
4. Sikap Menghadapi Perbedaan
- Menghormati pendapat orang lain.
- Tidak membeda-bedakan teman berdasarkan suku, agama, atau budaya.
- Hidup rukun dan saling membantu.
5. Keragaman Karakteristik dan Kegemaran
- Setiap orang memiliki hobi yang berbeda, seperti membaca, bermain bola, melukis, atau bermain musik.
- Perbedaan ini harus dihargai dan tidak menjadi alasan untuk bertengkar.
6. Sikap Menghargai dalam Keluarga dan Lingkungan
- Menghormati orang yang lebih tua.
- Saling membantu dalam pekerjaan rumah.
- Tidak membeda-bedakan anggota keluarga.
7. Keragaman Fisik
- Setiap manusia memiliki ciri fisik yang berbeda, seperti warna kulit, bentuk rambut, dan tinggi badan.
- Semua perbedaan ini harus dihargai tanpa membeda-bedakan.
8. Penyebab Keragaman Budaya
- Letak geografis yang luas.
- Sejarah yang berbeda di setiap daerah.
- Pengaruh lingkungan dan kebiasaan masyarakat setempat.
9. Sikap Toleransi dalam Keragaman
- Tidak mengejek teman yang berbeda suku atau agama.
- Menghormati cara beribadah orang lain.
- Ikut serta dalam kegiatan sosial tanpa membedakan latar belakang.
10. Contoh Sikap Menghargai Perbedaan
- Menghormati berbagai bahasa daerah.
- Saling membantu tanpa membedakan suku dan agama.
- Tidak memaksakan pendapat kepada orang lain.
11. Pakaian, Rumah, dan Makanan Khas Daerah
- Setiap daerah memiliki pakaian adat, rumah adat, dan makanan khas.
- Contoh:
- Pakaian adat: Kebaya (Jawa), Baju Bodo (Sulawesi Selatan).
- Rumah adat: Rumah Gadang (Sumatra Barat), Rumah Joglo (Jawa Tengah).
- Makanan khas: Rendang (Sumatra Barat), Papeda (Papua).
Contoh Soal Pilihan Ganda dan Pembahasannya
1. Apa semboyan Negara Indonesia?
a) Merdeka atau Mati
b) Bhinneka Tunggal Ika
c) Bersatu Kita Teguh
d) Indonesia Maju
Jawaban: b) Bhinneka Tunggal Ika
2. Agama yang dianut mayoritas penduduk Indonesia adalah…
a) Hindu
b) Buddha
c) Islam
d) Konghucu
Jawaban: c) Islam
3. Contoh perbedaan sifat dalam keluarga adalah…
a) Semua anggota keluarga suka membaca
b) Ayah suka olahraga, ibu suka memasak
c) Semua anggota keluarga bangun di waktu yang sama
d) Semua suka makanan yang sama
Jawaban: b) Ayah suka olahraga, ibu suka memasak
4. Jika ada teman yang berbeda suku, sikap yang benar adalah…
a) Tidak berteman dengannya
b) Mengejek bahasanya
c) Menghargai dan berteman dengannya
d) Memaksa dia berbicara dengan bahasa kita
Jawaban: c) Menghargai dan berteman dengannya
5. Keragaman budaya di Indonesia terjadi karena…
a) Semua orang berasal dari suku yang sama
b) Indonesia memiliki banyak pulau dan suku
c) Semua orang tinggal di satu daerah
d) Tidak ada perbedaan budaya di Indonesia
Jawaban: b) Indonesia memiliki banyak pulau dan suku
6. Berikut yang bukan sikap toleransi adalah…
a) Menghormati perbedaan
b) Mengejek budaya lain
c) Berteman dengan siapa saja
d) Tidak membeda-bedakan teman
Jawaban: b) Mengejek budaya lain
7. Pakaian adat Ulos berasal dari daerah…
a) Jawa
b) Sumatra Utara
c) Kalimantan
d) Sulawesi
Jawaban: b) Sumatra Utara
8. Makanan khas dari Sumatra Barat adalah…
a) Papeda
b) Rendang
c) Gudeg
d) Pempek
Jawaban: b) Rendang
9. Contoh rumah adat dari Jawa Tengah adalah…
a) Rumah Gadang
b) Rumah Joglo
c) Rumah Panggung
d) Rumah Lamin
Jawaban: b) Rumah Joglo
10. Lagu daerah dari Jawa Barat adalah…
a) Ampar-Ampar Pisang
b) Bubuy Bulan
c) Apuse
d) Rasa Sayange
Jawaban: b) Bubuy Bulan
11. Menghargai perbedaan agama dapat dilakukan dengan…
Jawaban: Tidak mengganggu teman yang sedang beribadah.
12. Contoh sikap menghargai bahasa daerah adalah…
Jawaban: Tidak mengejek cara berbicara teman dari daerah lain.
13. Pakaian adat dari Papua adalah…
Jawaban: Koteka.
14. Apa rumah adat dari Sulawesi Selatan?
Jawaban: Rumah Tongkonan.
15. Contoh alat musik dari Bali adalah…
Jawaban: Gamelan.
16. Sikap yang benar saat ada teman dengan makanan khas berbeda adalah…
Jawaban: Menghormati dan tidak mengejek makanannya.
17. Apa nama tarian dari Aceh?
Jawaban: Tari Saman.
18. Sikap menghargai di sekolah dapat dilakukan dengan…
Jawaban: Berteman dengan semua orang tanpa membedakan latar belakang.
19. Contoh suku bangsa di Indonesia adalah…
Jawaban: Jawa, Sunda, Batak, Dayak.
20. Apa manfaat menghargai perbedaan?
Jawaban: Hidup menjadi lebih rukun dan damai.
21. Bagaimana cara mensyukuri keberagaman?
Jawaban: Menghormati perbedaan dan tidak menimbulkan konflik.
22. Keragaman budaya dapat memperkaya…
Jawaban: Identitas nasional Indonesia.
23. Sikap menghormati keberagaman dapat mencegah…
Jawaban: Konflik dan perpecahan.
24. Apa contoh makanan khas dari Palembang?
Jawaban: Pempek.
25. Mengapa kita harus menghargai perbedaan?
Jawaban: Agar tercipta persatuan dan kesatuan di Indonesia.
SENI MUSIK
Pada pembelajaran Seni Musik Kelas IV Sekolah Dasar Kurikulum Merdeka terdapat pembahasan mengenai Ragam Lagu. Tujuan pembelajaran kegiatan ini adalah peserta didik dapat mengkategorikan lagu anak, lagu daerah, lagu nasional, dan lagu popular berdasarkan lirik dan karakternya.. Peserta didik dapat memaknai lirik dan karakter yang terkandung pada sebuah lagu. Peserta didik dapat mengapresiasi contoh-contoh karya musik berdasarkan kategorinya. Peserta didik dapat menambah referensi musikalnya melalui ragam lagu yang dikenalkan.
No. | Provinsi | Lagu Daerah |
---|---|---|
1. | Aceh | Bungong Jeumpa, Lembah Alas, Piso Surit, Tawar Sadenge, Aceh Lon Sayang |
2. | Sumatra Utara | Dago Inang Sarge, Sigulempong, Sinanggar Tulo, Madekdek Magambiri, dan Butet |
3. | Sumatra Barat | Ayam Den Lapeh, Kambanglah Bungo, Kampuang Nan Jauh Di Mato, Dindin Badindin, Malam Bainai |
4. | Jambi | Dodoi Si Dodoi, Injit-Injit Semut, TimangTimang Anakku Sayang, Batanghari, Pinang Muda. |
5. | Riau | Lancang Kuning, Soleram, Laksmana Raja di Laut, Ocu Maantau, dan Rang Talu |
6. | Kepulauan Riau | Pak Ngah Belek, Segantang Lada, Bujang Lagak, Hang Tuah, Kepri Manise |
7. | Sumatra Selatan | Cuk Mak Ilang, Dek Sangke, Kabile-Bile, Tari Tanggai, Selayang Pandang |
8. | Kepulauan Babel | Yok Miak, Berage, Miakku Sayang, Laug Men Sahang Lah Mirah, Gunung Tajam. |
9. | Bengkulu | Lalan Belek, Sungai Suci, Umang-umang, Anak Kunang, Yo Botoi-Botoi |
10. | Lampung | Adi-adi Laun Lambar, Sang Bumi Ghuwai Jughai, Penyandangan, Cangget Agung, Lipang Lipang Dang, Sang Bumi Ruwai Jurai. |
11. | Banten | Dayung Sampan, Jereh Bu Guru, Tong Sarakah, Dayung Sampan, Yu Ragem Belajar |
12. | DKI Jakarta | Jali-Jali, Keroncong Kemayoran, Ondel-ondel, Kelap-Kelip, Kicir-Kicir, Lenggang Kangkung, Cik Abang, Sirih Kuning. |
13. | Jawa Barat | Manuk Dadali, Pileuleuyan, Tokecang, Cing Cangkeling, Bubuy Bulan, Sapu Nyere Pegat Simpay |
14. | DI Yogyakarta | Pitik Tukung, Suwe Ora Jamu, Te Kate Dipanah, Walang Kekek, Gethuk, Kupu Kuwi |
15. | Jawa Tengah | Bapak Pucung, Gambang Suling, Gundhul Pacul, Gambang Suling, Padhang Wulan, Gek Kepriye |
16. | Jawa Timur | Cublak-cublak Suweng, Rek Ayo Rek, Tanduk Majeng, Gai Bintang, Kembang Malathe, Keraban Sape. |
17. | Bali | Janger, Macepet Cepetan, Meyong-Meyong, Ratu Anom, Ngusak Asik, Dadong Dauh |
18. | Nusa Tenggara Barat | Moree, Pai Mura Rame, Tutu Koda, Kadal Nongak, Gugur Mayang, Tebe O nana |
19. | Nusa Tenggara Timur | Anak Kambing Saya, Bolelebo, Potong Bebek Angsa, Batu Matia, O Nawenni Tana, Lagu Oras Loron Malirin, Oli Gailaru Marada |
20. | Kalimantan Utara | Bebalon, Pinang Sendawar, dan Tuyang, Gunung Incung, Leten Jenai, Dau dau jejo’ de Pujasera |
21. | Kalimantan Barat | Cik Cik Periuk, Aek Kapuas, Kapal Belon, Ca Uncang, Dara Muning |
22. | Kalimantan Tengah | Kalayar, Oh Indang Oh Apang, Tumpi Way, Naluya, Mamangun Mahagu Lewu, Manari Manasai, Malauk Manjala |
23. | Kalimantan Timur | Indung-Indung, Oh Adingkoh, Bulan Haji, Buah Bolok, Burung Enggang Merista, Lamin Talungsur, Yamu Ame Tonge |
24. | Kalimantan Selatan | Ampar-Ampar Pisang, Paris Barantai, Saputangan Bapuncu Ampat, Anak Pipit, Japin Rantauan |
25. | Sulawesi Utara | O Ina Ni Keke, Si Patokaan, Sitara Tillo, Gadis Taruna, Esa Mokan, Rambadia. |
26. | Sulawesi Tengah | Tananggu Kaili, Tondok Kadadingku, Rano Poso, Banggai Tano Monondok, Wita Mor, Tape Gugu |
27. | Gorontalo | Tahuli Li Mama, Moholunga, Binde Biluhuta, Dabu-Dabu, Tilola Malo Wolo Wololo, Ati Olo Ati Mama. |
28. | Sulawesi Tenggara | Peia Tawa-Tawa, Tana Wolio, Peia Tawa-Tawa, Wulele Sanggula, Mekongga, Sope-Sope.. |
29. | Sulawesi Selatan | Anging Mamiri, Marencong-rencong, Pakarena, Anak Kukang, Ati Raja, Alosi Ripolo Dua, Pande Tongantu Nene'ta, To Manglaa, Sulawesi Pa'rasanganta. |
30. | Sulawesi Barat | Tenggang Tenggang Lopi, Pulo Karampuang, Panawar Saliliu. Tanna ratang sukku'na, Sayang-Sayang |
31. | Maluku | Buka Pintu, Burung Kakatua, Waktu Hujan Sore-sore, Nona Manis Siapa yang Punya, Rasa Sayang Sayange, Naik ke Puncak Gunung |
32. | Maluku Utara | Una Kapita, Ngofa Se Dano, Moloku Kie Raha, Borero. |
33. | Papua | E Mambo Simbo, Sajojo sajojo, Sup Mowi Ya, Paik Akori, Rofandu, Akai Bipa Mare |
34. | Papua Barat | Apuse, Yamko Rambe Yamko, Diru-diru Nina, Rasine Ma Rasine, Wesupe |
- ”Indonesia Raya” ciptaan W.R. Supratman
- ”Garuda Pancasila” ciptaan Prohar/Sudarnoto
- ”Merah Putih” ciptaan Ibu Sud
- ”Berkibarlah Bendera ku” ciptaan Ibu Sud
- ”Dari Sabang Sampai Merauke” ciptaan R. Suraryo
- ”Indonesia Tetap Merdeka” ciptaan C. Simanjuntak
- ”Halo-halo Bandung” ciptaan Ismail Marzuki
- ”Hari Merdeka” ciptaan H. Mutahar
- ”Maju Tak Gentar” ciptaan C. Simanjuntak
- ”Satu Nusa Satu Bangsa” ciptaan L. Mani
- ”Bagimu Negeri” ciptaan Kusbini
- ”Syukur” ciptaan H. Mutahar
Berikut adalah rangkuman materi Seni Musik Kelas 4 SD berdasarkan Kurikulum Merdeka beserta contoh soal dan jawabannya.
Rangkuman Materi Seni Musik Kelas 4 SD
1. Unsur-Unsur Musik
Musik terdiri dari beberapa unsur utama, yaitu:
- Melodi → Susunan nada yang membentuk suatu lagu.
- Irama (Ritme) → Pola ketukan yang teratur dalam musik.
- Birama → Pengelompokan ketukan dalam satu ruas lagu (contoh: 2/4, 3/4, 4/4).
- Harmoni → Perpaduan beberapa nada yang dimainkan bersamaan.
- Tempo → Kecepatan lagu, seperti:
- Largo (sangat lambat)
- Andante (sedang)
- Allegro (cepat)
- Dinamika → Keras atau lembutnya nada dalam musik, seperti:
- Piano (p) → Lembut
- Forte (f) → Keras
- Crescendo (membesar)
- Timbre → Warna suara yang membedakan alat musik atau penyanyi.
2. Jenis-Jenis Lagu
- Lagu Anak-Anak → Lagu sederhana dengan lirik mudah dipahami (contoh: "Pelangi-Pelangi").
- Lagu Daerah → Lagu yang mencerminkan budaya suatu daerah (contoh: "Ampar-Ampar Pisang" dari Kalimantan).
- Lagu Wajib Nasional → Lagu yang mengandung nilai perjuangan (contoh: "Indonesia Raya").
3. Instrumen Musik
- Alat Musik Melodis → Menghasilkan nada (contoh: piano, gitar, seruling).
- Alat Musik Ritmis → Menghasilkan irama/tidak bernada (contoh: gendang, kendang).
- Alat Musik Harmonis → Memainkan melodi dan irama bersamaan (contoh: keyboard, gitar).
4. Teknik Bernyanyi
- Artikulasi → Kejelasan dalam mengucapkan lirik lagu.
- Intonasi → Ketepatan tinggi rendahnya nada saat menyanyi.
- Phrasering → Pengaturan jeda yang baik dalam lagu.
- Pernapasan → Teknik mengambil napas agar suara tetap stabil (pernapasan dada dan diafragma).
Contoh Soal Pilihan Ganda dan Jawabannya
Soal 1: Unsur Musik
1. Apa yang dimaksud dengan melodi dalam musik?
a) Kecepatan lagu
b) Susunan nada yang membentuk lagu
c) Keras atau lembutnya lagu
d) Pola ketukan dalam musik
Jawaban: b) Susunan nada yang membentuk lagu
Soal 2: Unsur Musik
2. Jika sebuah lagu dimainkan dengan sangat lambat, maka lagu tersebut menggunakan tempo…
a) Allegro
b) Andante
c) Largo
d) Presto
Jawaban: c) Largo
Soal 3: Unsur Musik
3. Dinamika yang menunjukkan suara keras dalam lagu disebut…
a) Piano
b) Forte
c) Legato
d) Ritme
Jawaban: b) Forte
Soal 4: Jenis Lagu
4. Lagu "Gundul-Gundul Pacul" berasal dari daerah…
a) Jawa Tengah
b) Sumatra Barat
c) Sulawesi Selatan
d) Kalimantan Timur
Jawaban: a) Jawa Tengah
Soal 5: Instrumen Musik
5. Contoh alat musik ritmis adalah…
a) Seruling
b) Gendang
c) Gitar
d) Pianika
Jawaban: b) Gendang
Soal 6: Teknik Bernyanyi
6. Teknik pernapasan yang baik saat bernyanyi adalah…
a) Pernapasan dada
b) Pernapasan bahu
c) Pernapasan diafragma
d) Pernapasan mulut
Jawaban: c) Pernapasan diafragma
Soal 7: Unsur Musik
7. Pola ketukan dalam lagu disebut…
a) Ritme
b) Birama
c) Harmoni
d) Timbre
Jawaban: a) Ritme
Soal 8: Jenis Lagu
8. Lagu "Indonesia Raya" termasuk lagu…
a) Anak-anak
b) Daerah
c) Wajib Nasional
d) Pop
Jawaban: c) Wajib Nasional
Soal 9: Teknik Bernyanyi
9. Artikulasi dalam bernyanyi berhubungan dengan…
a) Kejelasan pengucapan lirik
b) Kecepatan lagu
c) Kekompakan suara
d) Warna suara
Jawaban: a) Kejelasan pengucapan lirik
Soal 10: Alat Musik
10. Gitar termasuk alat musik…
a) Melodis
b) Ritmis
c) Perkusi
d) Elektronik
Jawaban: a) Melodis
11. Jika lagu dinyanyikan dengan kecepatan cepat, berarti memiliki tempo…
a) Largo
b) Adagio
c) Allegro
d) Andante
Jawaban: c) Allegro
12. Yang termasuk alat musik harmonis adalah…
a) Gitar
b) Drum
c) Seruling
d) Kendang
Jawaban: a) Gitar
13. Lagu dengan tempo cepat biasanya memberikan kesan…
a) Sedih
b) Ceria
c) Menyeramkan
d) Syahdu
Jawaban: b) Ceria
14. Lagu daerah biasanya dinyanyikan dengan tujuan…
a) Hiburan
b) Upacara adat
c) Perayaan keagamaan
d) Semua jawaban benar
Jawaban: d) Semua jawaban benar
15. Apa fungsi notasi dalam musik?
a) Mengatur kecepatan lagu
b) Menyusun harmoni
c) Menunjukkan tinggi rendahnya nada
d) Menentukan dinamika lagu
Jawaban: c) Menunjukkan tinggi rendahnya nada
16. Apa yang dimaksud dengan crescendo dalam dinamika musik?
a) Lembut semakin keras
b) Keras semakin lembut
c) Sangat cepat
d) Lambat
Jawaban: a) Lembut semakin keras
17. Apa yang mempengaruhi warna suara dalam musik?
a) Tempo
b) Timbre
c) Ritme
d) Birama
Jawaban: b) Timbre
18. Apa yang harus dilakukan agar lagu terdengar lebih merdu?
a) Bernyanyi dengan nada lebih tinggi
b) Menggunakan teknik intonasi yang baik
c) Mengatur suara lebih keras
d) Menghindari pernapasan
Jawaban: b) Menggunakan teknik intonasi yang baik
19. Kapan dinamika piano digunakan dalam lagu?
a) Ketika ingin terdengar keras
b) Ketika ingin terdengar lembut
c) Ketika ingin mempercepat tempo
d) Ketika ingin mengganti lirik
Jawaban: b) Ketika ingin terdengar lembut
20. Lagu "Yamko Rambe Yamko" berasal dari…
a) Bali
b) Papua
c) Sulawesi
d) Jawa Barat
Jawaban: b) Papua
A. Segi Banyak
Banyak benda di sekitar kita yang berbentuk bangun datar.
Diantara benda tersebut ada yang termasuk segi banyak dan ada juga yang tidak, berikut beberapa contohnya:

Jika diperhatikan, dapat diketahui bangun datar tersebut mempunyai sisi berbentuk garis lurus paling sedikit 3 buah.
Dan antar sisi tersebut membentuk sebuah bentuk kurva yang tertutup.

Pada contoh tersebut, diketahui bahwa bangun tersebut mempunyai sisi yang berbentuk garis lurus sebanyak dua buah.
Ada juga yang tidak punya sama sekali sedangkan antar sisi membentuk kurva tertutup dan terbuka.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disebutkan bahwa segi banyak adalah suatu kurva tertutup yang dibatasi paling sedikit tiga buah ruas garis.
Pemberian nama pada segi banyak ini disesuaikan dengan banyaknya sisi yang dimiliki oleh bangun datar tersebut.
a. Segitiga
Jumlah sudut yang dimiliki 3
Jumlah sisi yang dimiliki 3
b. Segiempat
Jumlah sudut yang dimiliki 4
Jumlah sisi yang dimiliki 4
c. Segilima
Jumlah sudut yang dimiliki 5
Jumlah sisi yang dimiliki 5
d. Segienam
Jumlah sudut yang dimiliki 6
Jumlah sisi yang dimiliki 6
Jenis Bangun Segi Banyak
Berdasarkan besar sudut dan panjang sisinya, bangun segi banyak dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
1.) Bangun segi banyak beraturan
Bangun segi banyak beraturan adalah bangun segi banyak yang mempunyai ciri sebagai berikut :
a. Besarnya sudut-sudut dari segi banyak beraturan adalah sama
b. Panjangnya sisi-sisi segi banyak beraturan adalah sama
c. Segi banyak beraturan mempunyai simetri lipat yang sama dengan jumlah sudutnya.
d. Segi banyak beraturan mempunyai simetri putar yang sama dengan jumlah sudutnya.
2.) Bangun segi banyak tak beraturan
Bangun segi banyak tak beraturan adalah bangun segi banyak yang mempunyai ciri sebagai berikut:
a. Besarnya sudut-sudut dari segi banyak beraturan adalah tidak sama
b. Panjangnya sisi-sisi segi banyak beraturan adalah tidak sama
c. Segi banyak tak beraturan mempunyai simetri lipat yang tidak sama dengan jumlah sudutnya.
d. Segi banyak tidak beraturan mempunyai simetri putar yang tidak sama dengan jumlah sudutnya.
B. Segitiga
Banyak benda di sekitar kita yang berbentuk segitiga seperti penggaris segitiga, rambu lalu lintas dan lain-lain
Bangun segitiga memiliki beberapa jenis yang berbeda bentuk dan ciri-cirinya.
Jika diperhatikan dapat diketahui bahwa dalam segitiga terdapat 3 ruas garis yaitu ruas garis AB, BC, dan AC.
Selanjutnya 3 ruas garis tersebut masing-masing dinamakan dengan sisi, sehingga segitiga memiliki 3 sisi, yakni sisi AB, sisi BC, dan sisi AC.
Dalam segitiga itu juga terdapat 3 sudut, yakni sudut A, sudut B, dan sudut C.
Maka jelas bahwa dalam segitiga terdapat sifat-sifat (ciri-ciri) memiliki 3 sisi, memiliki 3 sudut, dan memiliki 3 titik sudut.
a. Segitiga Sama Kaki
Segitiga sama kaki adalah segitiga yang memiliki 2 sisi sama Panjang
b. Segitiga Sama Sisi
Segitiga sama sisi adalah segitiga yang semua sisinya sama Panjang
c. Segitiga Sembarang
Segitiga sembarang adalah segitiga yang sisi-sisinya tidak ada yang sama panjang.
d. Pengelompokan segitiga berdasarkan Sudutnya
1) Segitiga Lancip
2) Segitiga Siku-siku
3) Segitiga Tumpul
C. Segiempat
a. Jajargenjang
b. Persegi Panjang
c. Belah Ketupat
d. Persegi
e. Layang-layang
f. Trapesium
g. Segiempat Sembarang
Menurut para ahli manusia pertama yang datang adalah Homo erectus dari Afrika. Mereka berpencar ke Eropa, Asia, dan sebagiannya ke Indonesia. Mereka kemudian beranak pinak dan menyebar ke berbagai daerah. Setelah itu, ada beberapa gelombang kedatangan lagi dalam rentang waktu yang lama. Sejalan dengan makin berkembangnya peradaban dan kebudayaan manusia, berkembang pula interaksi dan perdagangan antarmasyarakat. Oleh karena itu, berdatangan pula orang-orang dari budaya lain ke Nusantara, seperti dari India, Tionghoa, dan Arab.
- Berdasarkan pemahaman kalian, perkirakan arti kata-kata tersebut.
- Tulislah di buku kalian dalam bentuk tabel seperti contoh di bawah ini.
No. | Kata-Kata Baru | Perkiraan Arti | Arti Sebenarnya |
---|---|---|---|
1. | cucu | anak | n anak dari anak; keturunan ketiga; |
2. | leluhur | kakek | n nenek moyang (yang diluhurkan) |
3. | merantau | pergi ke kota | v berlayar (mencari penghidupan) di sepanjang rantau (dari satu sungai ke sungai lain dan sebagainya); v pergi ke pantai (pesisir); pergi ke negeri lain (untuk mencari penghidupan, ilmu, dan sebagainya) |
4. | pendatang | tamu | n orang yang muncul; n orang yang datang dari tempat lain untuk menetap di suatu tempat |
5. | migrasi | pindah | n perpindahan penduduk dari satu tempat (negara dan sebagainya) ke tempat (negara dan sebagainya) lain untuk menetap; n perpindahan dari satu tempat ke tempat lain bagi burung dan sebagainya karena pergantian musim |
6. | purba | kuno | a dahulu (tentang zaman yang ribuan atau jutaan tahun yang lalu) |
- Berdiskusi
- Dari manakah asal orang tua kalian?(Suku Jawa)
- Apakah orang tua kalian berasal dari suku atau daerah yang berbeda?(Tidak)
- Bagaimana pengaruh perbedaan tersebut bagi keluarga kalian?(?)
- Setujukah kalian jika dikatakan bahwa sebenarnya nenek moyang kita sama?(Setuju)
Ciri-ciri Kerja Keras
- Dapat mengelola waktu yang dimiliki dengan baik.
- Merasa tidak tenang apabila pekerjaannya belum terselesaikan sampai tuntas.
- Selalu memeriksa apa yang harus dilakukan dan apa yang menjadi tanggung jawabnya.
- Mampu mengorganisasi sumber daya yang ada untuk menyelesaikan tanggung jawabnya.
- Dapat menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu.
- Tidak mudah putus asa
- Tidak mudah menyerah dalam menghadapi
- Dapat bekerja sama
- Memiliki motivasi yang tinggi untuk mencapai tujuan
- Berusaha mengevaluasi diri agar dapat memperbaiki kekurangan dan terus berkembang.
- Tekun dalam menghadapi rintangan karena percaya segala sesuatu tidak dapat didapatkan secara instan
- Memiliki inisiatif untuk terus mengembangkan diri.
Pada Pembelajaran Bab VII asal-usul muatan Bahasa Indonesia Kelas IV kita akan belajar asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia serta pembauran budaya di Indonesia. Pada bab ini, peserta didik akan belajar tentang sejarah singkat asal-usul nenek moyang Indonesia, termasuk perpaduan yang terjadi dalam budaya-misalnya pada makanan, bahasa, dan seni batik. Peserta didik akan belajar bahwa budaya saat ini terbentuk dari berbagai budaya. Aspek bahasa yang akan dieksplorasi dalam bab ini adalah rima dan konjungsi
Nenek MoyangkuCiptaan Ibu SoedNenek moyangku orang pelautGemar mengarung luas samudraMenerjang ombak tiada takutMenempuh badai sudah biasaAngin bertiup layar terkembangOmbak berdebur di tepi pantaiPemuda b’rani bangkit sekarangKe laut kita beramai-ramai
nenek moyang: orang dulu yang menurunkan kita; leluhurgemar: a suka sekali (akan)mengarung: v berjalan menyeberang, menjelajah, berjalan melintas, menempuhsamudra: n lautan
- Mampu menuliskan semua syair lagu yang disimak atau didiktekan nilai = 4 (sangat baik)
- Mampu menuliskan satu bait lebih syair lagu yang disimak atau didiktekan nilai = 3 (baik)
- Mampu menuliskan sebagian kecil syair lagu yang disimak atau didiktekan nilai = 2 (cukup)
- Belum mampu menuliskan syair lagu yang disimak atau didiktekan Nilai = 1 (kurang)
Kesimpulan:
Kegiatan belajar di kelas hari ini alhamdulillah berjalan dengan baik dan lancar. Peserta didik dapat mengikuti kegiatan dengan antusias. Alhamdulilah semua peserta didik Tuntas dalam memahami dengan baik materi hari ini . Demikian pembelajaran hari ini, semoga selalu diberikan pemahaman dalam menuntut ilmu pada hari ini
No comments:
Post a Comment
see you