Sunday, April 27, 2025

Materi Kelas IV Semester 2 Kurikulum Merdeka

Hari/Tanggal : Senin, 28 April 2025

Mata Pelajaran :

1. Pendidikan Pancasila : Gotong royong

2. Bahasa Indonesia :Sehatlah ragaku

3. Matematika : Piktogram dan diagram batang

4. Seni Musik 

Assalamu'alaikum wr wb...

  Muslim Waving GIF - Muslim Waving Hi GIFs

  Apa kabar anak-anak Ibu guru hari ini? semoga anak sholih sholihah semua selalu dalam keadaan sehat wal’afiyat dan tetap dalam lindungan Allah SWT ya, amiin ....
 Sebelum memulai pembelajaran kita hari ini ayo kita buka dengan lafadz basmallah, dan berdoa ya.

Capaian Pembelajaran Pendidikan Pancasila:

Peserta didik dapat mengenal lingkungan rumah, sekolah, lingkungan (RT/RW/desa/kelurahan dan kecamatan) sebagai bagian tidak terpisahkan dari wilayah NKRI.

Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia

1. Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu pesan lisan, informasi dari media audio, teks   aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.

2. Peserta didik mampu memahami dan memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari media audio.

3. Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk cetak atau elektronik.

4. Peserta didik mampu membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf yang telah dikenalinya dengan fasih.

5. Peserta didik mampu memahami ide pokok dan ide pendukung pada teks informatif.

6. Peserta didik mampu menjelaskan hal-hal yang dihadapi oleh tokoh cerita pada teks narasi.

7. Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik.

8. Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata dan sikap tubuh/gestur yang santun, menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks.

9. Peserta didik mengajukan dan menanggapi pertanyaan, jawaban, pernyataan, penjelasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan aktif.

10.Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan mematuhi tata caranya.

11.Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar dari teks narasi dengan topik yang beraneka ragam.

 12.Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks prosedur, dan teks eksposisi dengan rangkaian kalimat yang beragam, informasi yang rinci dan akurat dengan topik yang beragam.

CP: 

Fase B Berdasarkan Elemen :

ELEMEN

CAPAIAN PEMBELAJARAN

Bilangan

Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 10.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, menggunakan nilai tempat, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan uang menggunakan ribuan sebagai satuan. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai 1.000. Mereka dapat melakukan operasi perkalian dan pembagian bilangan cacah sampai 100 menggunakan benda-benda konkret, gambar, dan simbol matematika. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan kelipatan dan faktor.

Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan antar-pecahan dengan pembilang satu dan antarpecahan dengan penyebut yang sama. Mereka dapat mengenali pecahan senilai menggunakan gambar dan simbol matematika.

Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan desimal.  Mereka dapat menyatakan pecahan desimal persepuluhan dan perseratusan, serta menghubungkan pecahan desimal perseratusan dengan konsep persen.

Aljabar

Peserta didik dapat mengisi nilai yang belum diketahui dalam sebuah kalimat matematika yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100. Peserta didik dapat mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola gambar atau objek sederhana dan pola bilangan membesar dan mengecil yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100.

Pengukuran

Peserta didik dapat mengukur panjang dan berat benda menggunakan satuan baku.  Mereka dapat menentukan hubungan antar-satuan baku panjang (cm, m). Mereka dapat mengukur dan mengestimasi luas dan volume menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku berupa bilangan cacah.

Geometri

Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun datar (segiempat, segitiga, segibanyak). Mereka dapat menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar dengan lebih dari satu cara jika memungkinkan.

Analisis Data Dan Peluang

Pada akhir fase B, peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan, menyajikan, menganalisis dan menginterpretasi data dalam bentuk tabel, diagram gambar, piktogram, dan diagram batang (skala satu satuan).

Capaian Pembelajaran Seni Budaya:

Elemen

Capaian Pembelajaran

Mengalami

(Experiencing)

Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengimitasi dan menata bunyi-musik sederhana   dengan   menunjukkan   kepekaan akan unsur-unsur bunyi-musik baik intrinsik maupun ekstrinsik.

Menciptakan

(Making/Creating)

Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengembangkan, mengimitasi, dan menata bunyi-musik sederhana menjadi pola baru dengan  mempertimbangkan  unsur-unsur bunyi-musik intrinsik maupun ekstrinsik.

Merefleksikan

(Reflecting)

Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengenali diri sendiri, sesama, dan lingkungan yang beragam (berkebhinekaan), serta mampu memberi kesan atas praktik bermusik lewat bernyanyi atau bermain alat/media musik baik sendiri maupun bersama-sama dalam beragam bentuk: lisan, tulisan/gambar, atau referensi lainnya.

Berpikir dan Bekerja Artistik (Thinking and Working Artistically)

Pada  akhir  fase  ini,  peserta  didik  mampu menyimak,       mendokumentasikan       secara sederhana, dan menjalani kebiasaan bermusik yang baik dan rutin dalam berpraktik musik sejak dari persiapan, saat bermusik, maupun usai berpraktik musik, serta memilih secara aktif dan memainkan karya musik sederhana secara artistik, yang mengandung nilai-nilai positif dan membangun.

Berdampak (Impacting)

Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menjalani, mendokumentasikan kebiasaan bermusik yang baik dan rutin dalam berpraktik musik dan aktif dalam kegiatan-kegiatan bermusik lewat bernyanyi dan memainkan media bunyi-musik sederhana serta mendapatkan pengalaman dan kesan baik bagi diri sendiri, sesama, dan lingkungan.


Pentingnya Kerukunan Hidup, Saling Berbagi, dan Tolong-menolong

Kerja sama yang dilakukan oleh masyarakat biasanya disebut dengan istilah gotong royong. Gotong royong dilakukan dengan tujuan untuk meringankan pekerjaan, sehingga pekerjaan yang seberat apapun akan terasa ringan dikerjakannya. Kegiatan gotong royong mengandung nilai kerukunan, saling berbagi, dan tolong-menolong.

Hidup rukun, saling berbagi dan tolong-menolong adalah perbuatan yang mulia dan membuat hidup kita bahagia. Kita dapat mempunyai banyak teman sehingga kita tidak menjadi sedih dan kesepian karena di sekeliling kita banyak teman yang menemani dalam hidup kita. Selain itu, kita menjadi disayangi oleh orang tua, guru, teman, dan anggota masyarakat lainnya. Hidup rukun, saling berbagi dan saling tolong dengan sesama termasuk nilai-nilai gotong royong.

Gotong royong banyak sekali manfaatnya, di antaranya dapat memperingan dan mempercepat pekerjaan selesai, menjalin kerukunan hidup bermasyarakat, dan mempererat rasa persaudaraan. Oleh karena itu, sebagai masyarakat Indonesia kita harus melaksanakan gotong royong dalam seluruh kegiatan yang membutuhkan bantuan orang lain.



Pengertian Gotong Royong

\Sikap bekerja bersama-sama, tolong-menolong,dan saling berbagi dalam menyelesaikan sesuatu hal.


Siapa saja yang harus bergotong royong?

Setiap orang sebagai warga dalam suatu lingkungan masyarakat. Karena manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan bantuan.

Bangsa Indonesia memiliki warisan budaya yang luar biasa, salah satunya adalah gotong royong. Istilah ini mengandung makna bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Gotong royong bukan sekadar tradisi, tetapi menjadi bagian tak terpisahkan dari kepribadian dan budaya Indonesia yang tetap hidup hingga saat ini. 

Nilai-Nilai dalam Gotong Royong 

1. Nilai Persatuan Gotong royong menciptakan persatuan. Dengan bekerja bersama, masyarakat menjadi satu kesatuan utuh, menyadari bahwa saling ketergantungan memperkuat persatuan. 

2. Nilai Kebersamaan Kebersamaan terwujud dalam setiap pekerjaan gotong royong. Contohnya, kegiatan ronda malam yang menciptakan kebersamaan dalam menjaga keamanan lingkungan.
3. Nilai Tolong-Menolong Gotong royong mengajarkan nilai tolong-menolong. Masyarakat belajar saling membantu, membuat pekerjaan cepat selesai, dan meningkatkan rasa kebersamaan. 

4. Nilai Rela Berkorban Kegiatan gotong royong menumbuhkan sikap rela berkorban. Masyarakat belajar untuk berkorban demi kebaikan bersama dan menyelesaikan tugas dengan sukarela.

 5. Nilai Sosial Gotong royong mencerminkan sifat sosial bangsa Indonesia. Interaksi yang saling membutuhkan memperkuat kehidupan bermasyarakat.

Karakteristik Gotong Royong 

1. Sifat Dasar Bangsa Indonesia Gotong royong menjadi identitas unik bangsa Indonesia yang membedakannya dari bangsa lain.
 2. Rasa Kebersamaan Dalam setiap pekerjaan gotong royong, tercipta kebersamaan yang menguatkan hubungan sosial. 
3. Nilai Luhur Turun-Temurun Gotonng royong bukan sekadar kebiasaan, melainkan nilai luhur yang diwariskan dari generasi ke generasi.
 4. Saling Membantu untuk Kebahagiaan Bersama Gotong royong mengajarkan bahwa dengan saling membantu, kita dapat mencapai kebahagiaan dan kerukunan hidup bersama.

Pelaksanaan Gotong Royong Lingkungan Keluarga 

1. Membersihkan Rumah Bersama Gotong royong dimulai dari lingkungan keluarga dengan membersihkan rumah bersama.

 2. Membantu Ibunda di Dapur Bantuan di dapur menjadi contoh nyata gotong royong di keluarga.

3. Mencuci Peralatan Makan Bersama Saling membantu dalam pekerjaan rumah tangga adalah bentuk gotong royong.

Lingkungan Sekolah 
1. Melaksanakan Piket Kelas Piket kelas menjadi wujud gotong royong di lingkungan sekolah. 
2. Melaksanakan Diskusi Kelas Diskusi kelas membantu memecahkan masalah bersama. 
3. Berbagi Makanan dan Minuman Berbagi bekal menciptakan kebersamaan di antara teman.

 4. Kerja Bakti Bersama Gotong royong dalam kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah.

Manfaat gotong royong:

1..meringankan pekerjaan

2. pekerjaan akan cepat selesai

3. menjalin kerukunan hidup bermasyarakat

4. mempererat rasa persaudaraan

Lingkungan Masyarakat 

1. Melaksanakan Siskamling Siskamling menjaga keamanan lingkungan setempat, menerapkan gotong royong. 

2. Kerja Bakti di Lingkungan Bersih-bersih dan perawatan lingkungan sebagai bentuk gotong royong di masyarakat. 

3. Membantu Korban Bencana Alam Gotong royong tercermin dalam membantu korban bencana alam.

Manfaat Gotong Royong

 1. Menciptakan Kebersamaan Gotong royong membentuk ikatan kebersamaan di antara masyarakat. 

2. Menumbuhkan Sikap Saling Menolong Kegiatan bersama ini menumbuhkan sikap saling menolong dan kekeluargaan. 

3. Membuat Pekerjaan Lebih Ringan dan Cepat Selesai Kolaborasi dalam gotong royong membuat pekerjaan lebih efisien. 

4. Mempererat Rasa Persatuan dan Kesatuan Gotong royong memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di masyarakat. 

5. Meningkatkan Produktivitas Kerja Dengan gotong royong, produktivitas kerja meningkat karena kolaborasi dan bantuan antarindividu. 

6. Menciptakan Lingkungan yang Tentram dan Damai Gotong royong menciptakan lingkungan masyarakat yang tentram, damai, dan harmonis.

Matematika 

Piktogram 
Piktogram disebut juga dengan diagram gambar. Piktogram merupakan salah satu penyajian data yang menggunakan gambar untuk menunjukkan banyak data. Dalam menyajikan data dalam piktogram yang perlu diperhatikan adalah gambar menyatakan berapa banyak datanya. Misalkan satu gambar peserta didik menyatakan satu atau dua atau 3 peserta didik. Diagram piktogram digunakan untuk penyajian data yang ringkas dan mudah dipahami. Sebab hanya dengan menghitung gambar, bisa diperoleh angka tertentu sesuai dengan besaran yang dicantumkan.

Meskipun penyajian data dengan piktogram sederhana, akan tetapi pemakaiannya sangat terbatas. Biasanya piktogram dipakai untuk menyajikan data yang nilainya cukup besar dengan nilai-nilai data yang telah dibulatkan. Diagram ini sering dipakai untuk mendapatkan gambaran kasar suatu hal dan sebagai alat visual bagi orang awam. Setiap satuan jumlah tertentu dibuat sebuah simbol sesuai dengan macam datanya.

Kesulitan yang dihadapi pada diagram lambang ini adalah ketika menggambarkan bagian simbol untuk suatu hal yang tidak penuh. Gambar-gambar atau lambang-lambang yang digunakan dibuat semenarik mungkin, sehingga lebih jelas dan mampu mewakili jumlah tertentu untuk satu gambar dan lambang tersebut. Kelemahan dari diagram ini adalah kurang efisien tempat, serta sulit dalam penggambaran untuk nilai yang tidak penuh.

Analisis dan interpretasi data merupakan menentukan data terbesar dan data terkecil serta jumlah data berdasarkan piktogram yang disajikan. data terbesar adalah data paling banyak dan data terkecil adalah data paling sedikit. Analisis dan interpretasi data dapat pula disebutkan nilai data dan dijelaskan pada piktogram.

Piktogram disajikan dengan menggunakan gambar atau simbol untuk mewakili data. Piktogram dapat dibuat dengan memilih gambar yang relevan dengan data yang ingin disajikan. Cara menyajikan piktogram adalah dengan memilih gambar atau simbol yang relevan dengan data. Setiap gambar utuh, setengah gambar, atau sebagian gambar dapat mewakili satu atau beberapa item.

Cara membaca piktogram yang paling utama yaitu dengan melihat keterangan simbolnya. Satu gambar simbol mewakili berapa banyak data. Misalnya dalam piktogram di atas, maka setiap 1 gambar mewakili 1.000 ton. Membacanya hanya tinggal mengalikan jumlah gambar dengan satuan nilainya.

Pada saat menafsirkan penyajian piktogram peserta didik dapat menentukan data terbesar, data terkecil, selisih data serta jumlah keseluruhan data yang disajikan pada piktogram. Diagram piktogram memiliki tujuan yang sama dengan diagram lainnya, yaitu untuk menyajikan data dengan lebih ringkas. Sehingga tidak banyak ditemukan angka-angka.

Sebagai contoh bentuk penyajian data dalam bentuk piktogram adalag dengan memperhatikan warna-warna bunga yang terdapat di halaman sekolah/depan kelas. Catatlah warna-warna bunga dan banyaknya bunga sesuai warna Gambarlah tabel dengan dua kolom, kolom 1 menyatakan warna bunga dan kolom 2 menyatakan banyak bunga.
Warna BungaBanyak Bunga
Putih5
Merah6
Kuning2
Lainnya8
Gambar bunga menyatakan 1 bunga

Ayo Mengamati
Perhatikan piktogram warna kesukaan siswa berikut. Berapa siswa yang menyukai warna hitam?
Bunga
banyak siswa menyukai warna ungu adalah 4 siswa.
banyak siswa menyukai warna kuning adalah 2 siswa.
banyak siswa menyukai warna hitam adalah 1 siswa.
banyak siswa menyukai warna merah adalah 5 sisw.
Banyak keseluruhan siswa yang menyukai warna ungu, kuning, hitam dan merah adalah 4 + 2 + 1 + 5 = 12 siswa.

Berdasarkan penyajian data di atas, jawablah pertanyaan berikut:
a. Warna bunga apakah yang paling banyak?
Warna merah
b. Warna bunga apakah yang paling sedikit?
Warna hitam
c. Berapa jumlah keseluruhan bunga di halaman sekolah/depan kelas?
12 bunga
d. Berapa bunga yang berwarna merah?
5 bunga
Ayo Berlatih
1. Perhatikan data banyak kelereng yang dimiliki Slamet dan teman-temannya!
Nama SiswaBanyak Kelereng
Azizah5
Karel6
Putu2
Slamet8
Asep5
Helen4
Buatlah piktogram dengan menggunakan gambar kelereng yang menyatakan 1 kelereng!
Kelereng
2. Banyaknya buku yang dipinjam dari perpustakaan sekolah setiap harinya disajikan pada piktogram berikut.
Tabel
a. Hari apakah buku yang paling banyak dipinjam siswa?
Hari Sabtu (14 buku)
b. Pada hari Selasa, berapa buku yang dipinjam siswa?
6 buku
c. Hari apakah buku yang paling sedikit dipinjam siswa?
Hari Kamis (3 buku)
d. Pada hari apakah buku yang dipinjam siswa sebanyak 14?
Hari Sabtu
e. Berapa banyak buku yang dipinjam siswa pada hari Kamis dan Jumat?
3 buku + 12 buku = 15 buku
f. Berapa jumlah total buku yang dipinjam siswa selama satu minggu?
56 buku
Ayo Berpikir
Diberikan data siswa untuk masing-masing kelas disajikan dalam piktogram berikut.
Daftar Siswa
Berdasarkan piktogram maka jawaban pertanyaannya sebagai berikut
a. Kelas berapakah yang siswanya paling sedikit?
kelas V
b. Kelas berapakah yang siswanya paling banyak?
kelas IV
c. Berapa banyak siswa kelas IV? 
terdapat 8 gambar siswa, satu gambar siswa menyatakan 4 siswa sehingga banyak siswa kelas IV adalah 8 x 4 = 32 siswa
d. Kelas berapakah yang siswanya 24 siswa?
kelas I dan kelas II, karena terdapat 6 gambar siswa sehingga 6 x 4 = 24 siswa
e. Berapa banyak semua siswa seluruh kelas?
39 x 4 = 156 siswa

Ayo Beraktivitas

Ø Guru membentuk kelompok heterogen (berdasarkan karakteristik dan keberagaman peserta didik) yang terdiri atas 34 peserta didik.

Ø Guru meminta peserta didik untuk mengeluarkan alat tulis (benda) dalam tas sekolah yang dibawa oleh setiap anggota kelompok.

Ø Guru meminta kelompok untuk mencatat nama dan banyaknya benda yang telah dikeluarkan masing-masing anggota kelompok.

Ø Guru menjelaskan cara mengisi tabel yang ada pada Buku Siswa, kolom 1 menyatakan Nama alat tulis (benda) dan kolom 2 menyatakan banyaknya.

Ø  Guru memberikan contoh cara mengisi beberapa bagian pada tabel, pada kolom 1 tulislah semua alat tulis (benda) dalam tas sekolah dan kolom 2 gambarlah dalam bentuk sketsa sebanyak jumlah alat tulis (benda) yang ada.

 

Ayo Mengamati

Ø  Guru meminta peserta didik untuk menghitung banyak papan tulis, jam dinding, lemari dan hiasan dinding. Kegiatan ini dapat diganti disesuaikan kondisi di dalam kelas masing-masing guru sehingga apa yang disajikan adalah sesuatu yang ada di sekitar peserta didik.

Ø  Guru dapat pula meminta satu peserta didik untuk menyebutkan macam-macam mainan di rumah.

Guru mengingatkan kembali pada kegiatan Aktivitas 1 terkait penyajian piktogram. Guru meminta salah satu kelompok untuk menyajikan piktogram berdasarkan data yang diperoleh dalam satu kelompok

Demikian pembahasan mengenai Menyajikan dan Membaca Piktogram Atau Diagram Gambar. Semoga tulisan ini bermanfaat. Sumber : Buku Matematika Kelas IV Kurikulum Merdeka.

Bahasa Indonesia
Pada Pembelajaran Bab VIII Sehatlah Ragaku muatan Bahasa Indonesia Kelas IV kita  akan belajar membaca dan mengucapkan kata-kata yang panjang (tiga suku kata atau lebih) menggunakan pengetahuannya terhadap kombinasi huruf. Tujuan dari kegiatan ini adalah melalui kegiatan membaca teks “Garuk-Garuk”, peserta didik mampu membaca nyaring dengan pengucapan yang baik.

Umumnya peserta didik kelas empat menjelang kelas lima sudah lancar membaca. Oleh karena itu, kadang guru melewatkan kegiatan membaca nyaring sebab dianggap tidak penting. Perlu dicatat bahwa membaca nyaring tetap diperlukan untuk menunjang kemampuan peserta didik berbicara dalam diskusi maupun presentasi. Walau peserta didik sudah di kelas tinggi, kegiatan membaca nyaring tetap perlu diadakan secara berkala.

Garuk-Garuk
Bermain atau belajar bersama di rumah Pahmi itu menyenangkan. Rumahnya luas, bentuknya meniru rumah Baloy, rumah adat Kalimantan Utara. Bagi Kidul, bermain di rumah Pahmi berarti dia terbebas dari Kak Asih yang cerewet menyuruhnya mandi. Kidul tidak suka mandi, itu sudah bukan rahasia lagi.

Selain terbebas dari Kak Asih, di rumah Pahmi juga banyak makanan. Ibu Pahmi selalu menyuguhi mereka buah dan penganan khas Malinau ataupun dari luar daerah. Siang ini mereka membaca buku ditemani kerupuk tipis. Kata Pahmi, kerupuk ini disebut rempeyek dan makhluk kecil-kecil di atasnya itu adalah rebon, atau disebut juga udang papai. Kidul suka sekali. Tiap sebentar tangannya meraih stoples berisi kerupuk itu.
Garuk Garuk
“Dul, aku lihat tanganmu lebih sering memegang rempeyek daripada membalik halaman buku,” goda Sagoy.

Kidul hanya meringis. Tangan kanannya memegang rempeyek. Tangan kirinya menggaruk tangan kanan. Habis itu rempeyek pindah ke tangan kiri, tangan kanan menggaruk tangan kiri. Kedua tangannya terlihat memerah.

“Aduh, banyak nyamuk,” seru Kidul.

“Mana ada nyamuk?” kata Pahmi. “Buktinya aku dan Sagoy baik-baik saja.”

“Makanya, rajin-rajinlah kau mandi,” kata Sagoy. “Kapan kau terakhir mandi?”

“Ah, bosan, gerakannya begitu-begitu saja,” sahut Kidul sambil mengingat-ingat kapan dia terakhir mandi. Dua hari lalu? Tiga hari lalu? Menurut Kidul kalau sedang libur tidak perlu mandi.

Namun, gatal-gatal di tubuh Kidul terus bertambah. Sekarang lehernya juga terasa gatal. Tangannya kini malah lebih sering menggaruk daripada memegang rempeyek. Karena Sagoy dan Pahmi makin sering meledeknya, Kidul memutuskan untuk pulang saja. Ibu Pahmi membungkuskan rempeyek untuk dibawanya pulang. Kidul tersenyum lebar menyambut bungkusan itu. 

Begitu tiba di rumah, Kidul cepat-cepat masuk kamar supaya Kak Asih tidak melihatnya. Apa daya, gatalnya tidak kunjung hilang. Makin digaruk makin gatal. Tidak tahan, Kidul mengadu kepada Ibu.

Ibu dan Kak Asih terkejut melihat tangan Kidul yang lecet-lecet. Sebelum Kak Asih bersuara, Ibu sudah berkata tegas, “Kita harus ke dokter!”

Dokter Tuti yang memeriksa Kidul menyapa dengan ramah, “Ini sepertinya alergi. Tadi makan siangnya pakai apa? Telur? Udang?”

Tiba-tiba Kidul teringat makhluk kecil-kecil di atas rempeyek. Ah, itulah penyebabnya. 

“Jadi, bukan karena tidak mandi?’ tanya Kidul gembira.

Dokter Tuti tertawa. “Memang gatal-gatalmu ini karena alergi terhadap udang papai. Namun, bukan berarti tidak mandi itu bagus. Lecet-lecetmu ini bisa menjadi infeksi parah karena kuman-kuman yang ada di kulit. Kita mandi supaya tubuh kita bersih, bebas dari kuman.” 

Aduh, ternyata Kidul tetap harus mandi. Mungkin dia harus memikirkan cara mandi yang berbeda supaya tidak membosankan. Bagaimana menurutmu?
Alergi
Pastikan kalian memahami cerita “Garuk-Garuk” dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini. 

1. Apakah ide pokok cerita ini?
Mandi menjaga tubuh bersih dan bebas dari kuman.
2. Apakah nama daerah yang menjadi latar belakang tempat cerita ini?
Nama daerah yang menjadi latar belakang tempat cerita ini adalah Malinau, Provinsi Kalimantan Utara.
3. Di rumah siapakah Pahmi, Kidul, dan Sagoy suka berkumpul?
Pahmi, Kidul, dan Sagoy suka berkumpul di rumah Pahmi.
4. Mengapa mereka suka berkumpul di tempat itu?
Mereka suka berkumpul di tempat itu karena tempatnya luas dan banyak makanan.
5. Mengapa Kidul tidak suka mandi?
Kidul tidak suka mandi karena bosan gerakannya begitu-begitu saja.
6. Menurut Kidul, kalau sedang libur tidak perlu mandi. Apakah kalian setuju? Jelaskan pendapat kalian. 
Saya tidak setuju karena meskipun kita sedang libur kita harus mandi secara teratur supaya tubuh kita bersih, bebas dari kuman.
7. Apa yang disampaikan dokter Tuti tentang alergi Kidul?
Dokter Tuti menyampaikan bahwa alergi Kidul bukan karena tidak suka mandi ttapi karena alergi terhadap udang papai.
8. Apakah ada di antara kalian yang mengalami alergi? Alergi apa? Bagaimana tindakan yang kalian lakukan untuk mengatasinya?
Alergi adalah perubahan reaksi tubuh terhadap kuman-kuman penyakit atau keadaan sangat peka terhadap penyebab tertentu (zat, makanan, serbuk, keadaan udara, asap, dan sebagainya) yang dalam kadar tertentu tidak membahayakan untuk sebagian besar orang.

Cara terbaik untuk mencegah alergi adalah dengan menghindari pemicunya. Meski demikian, ada beberapa cara lain yang dapat dilakukan jika pemicunya sulit untuk dihindari, seperti mengenakan pakaian tertutup, tidak memakai parfum yang dapat mengundang serangga, serta membersihkan rumah secara rutin.

Demikian pembahasan mengenai Membaca Nyaring Teks Garuk Garuk. Semoga tulisan ini bermanfaat;

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas IV, Kemendikbud
SENI MUSIK

Pada pembelajaran Seni Musik Kelas IV Sekolah Dasar Kurikulum Merdeka terdapat kegiatan membuat grup musik/ansambel. Tujuan kegiatan pembelajaran kali ini adalah peserta didik dapat bekerja sama dalam sebuah tim. Peserta didik dapat menggabungkan permainan alat musik ritmis dan melodis. Peserta didik dapat mengkreasikan sebuah lagu sederhana baik secara irama maupun melodi. Peserta didik dapat menyajikan sebuah pertunjukan yang terkonsep.

Musik Ansambel
Musik ansambel adalah sajian musik yang terdiri dari campuran beberapa alat musik yang dipilih serta mengandung unsur ritmis, melodis, dan harmonis. Ansambel juga dikenal sebagai suatu rombongan musik. Sementara menurut kamus musik, ansambel merupakan kelompok kegiatan musik dengan jenis kegiatan seperti yang tercantum dalam sebutannya. Beberapa bentuk musik ansambel antara lain :
  • Ansambel Sejenis. Musik ansambel sejenis dipahami sebagai bentuk penyajian musik ansambel dengan menggunakan alat–alat musik sejenis. Alat musik yang digunakan dapat berupa alat-alat musik ritmis atau melodis misalnya gitar, trumpet, rekorder, pianika, atau alat-alat musik ritmis seperti drum, tamborin dan sebagainya. Contoh ansambel sejenis, yaitu: Ansambel recorder, maka semua penyajian ansambel memainkan alat musik yang sama, yaitu recorder. Ansambel gitar, maka pemain semua bermain gitar.
  • Ansambel Campuran. Musik ansambel campuran adalah penyajian musik ansambel dengan menggunakan beberapa jenis alat musik atau bermacam-macam jenis alat musik. Contoh alat musik ansambel campuran adalah biola, cello, viola, contra bass, dan simbal. Pada ansambel campuran terdapat alat musik yang bermain sebagai harmonis atau alat musik yang berfungsi sebagai melodis dan juga ritmis.

Musik dapat memberikan dampak nyata pada manusia seperti menimbulkan rasa persatuan dan kesatuan, rasa kagum, rasa gembira, dan sebagainya. Musik dapat memberikan kepuasan jasmani dan rohani (Sardi:1995), bahkan secara tidak langsung musik dapat membentuk beberapa sikap seperti kreatif, sikap tertib (Steiner dalam Dewantoro : 1962), pengendalian diri (Plato dalam Prier:2002), konstruktif, dinamis, dan berani (Madaule :2002) (Merrit:2003).

Berdasarkan pemikiran tersebut, kegiatan pembelajaran kali ini tidak lagi menitikberatkan pada pengembangan aspek pengetahuan secara individu, tetapi lebih kepada aspek pengembangan sikap, kreativitas, dan keterampilan dalam bekerja secara tim dalam format musik ansambel.

Materi yang akan disajikan adalah materi lagu anak ataupun daerah yang memiliki rentang interval tidak lebih dari interval oktaf atau delapan. Irama yang terkandung juga tidak mengandung banyak ketukan not seperenambelasan dan sinkopasi yang tajam, bernada dasar dalam tangga nada mayor, bersukt2/4 atau 4/4, dan memiliki tempo yang berjalan (andante) atau sedang(moderato). Contoh: "Lagu Paman Datang", "Cicak di Dinding", "Tokecang", dan "Gundhul Pacul".

1. Lagu Cicak
Lagu Cicak
2. Lagu Paman Datang
Paman Datang
3. Tokecang
Tokecang
4. Gundul Pacul
Gundul Pacul
Pada contoh materi "Cicak di Dinding" dan "Paman Datang", irama yang digunakan adalah irama dasar satu ketuk sesuai pola biramanya, sedangkan pada lagu "Tokecang" dan "Gundhul Pacul" irama yang digunakan adalah variasi ritmis. Pada aplikasinya di lapangan, guru dapat mencontohkan irama seperti yang ada pada gambar di atas atau video pada bahan pengayaan di bawah. Namun tidak menutup kemungkinan untuk guru memberikan kebebasan berirama kepada para peserta didik. 

Kesimpulan : 
alhamdulillah kegiatan pembelajaran hari ini berlansung dengan lancar peserta didik dapat memahami materi. ada 4 orang peserta didik yang belum teliti saat berlatih mengerjakan tugas matematika tentang piktogram. sehingga guru perlu memberikan latihan di rumah 

No comments:

Post a Comment

see you