Monday, May 5, 2025

Materi Kelas IV Kurikulum Merdeka

Hari/Tanggal : 5 Mei 2025

Mata Pelajaran : 

1. Pendidikan Pancasila : gotong royong 

2. Bahasa Indonesia : sehatlah ragaku 

3. Matematika : Pengolahan data 

4. Seni Musik 

Capaian Pendidikan Pancasila

Peserta didik mampu mengidentifikasi lingkungan tempat tinggal (RT, RW, desa atau kelurahan, dan kecamatan) sebagai bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; menunjukkan sikap kerja sama dalam berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan di lingkungan tempat tinggal dan sekolah.

TP/ATP :  

1. Peeserta didik dapat membangun tim dan mengelola gotong royong untuk mencapai tujuan bersama.

2. Peserta didik dapat memberikan contoh pelaksanaan gotong royong untuk mencapai tujuan bersama.

        3. Menampilkan sikap kerja sama dalam berbagai bentuk keberagaman suku bangsa,                sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan

Capaian Bahasa Indonesia

1.  Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu pesan lisan, informasi dari media audio, teks   aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.

2.       Peserta didik mampu memahami dan memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari media audio.

3.       Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk cetak atau elektronik.

4.       Peserta didik mampu membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf yang telah dikenalinya dengan fasih.

5.       Peserta didik mampu memahami ide pokok dan ide pendukung pada teks informatif.

6.       Peserta didik mampu menjelaskan hal-hal yang dihadapi oleh tokoh cerita pada teks narasi.

7.       Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik.

8.       Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata dan sikap tubuh/gestur yang santun, menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks.

9.       Peserta didik mengajukan dan menanggapi pertanyaan, jawaban, pernyataan, penjelasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan aktif.

10.   Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan mematuhi tata caranya.

11.   Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar dari teks narasi dengan topik yang beraneka ragam.

12. Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks prosedur, dan teks eksposisi dengan rangkaian kalimat yang beragam, informasi yang rinci dan akurat dengan topik yang beragam.

   Materi                            : Pengolahan Data

CP: 

Peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan, menyajikan, menganalisis dan menginterpretasi data dalam bentuk tabel, diagram gambar, piktogram, dan diagram batang (skala satu satuan).

TP :

Peserta didik dapat menyajikan data dalam bentuk piktogram.

Peserta didik dapat menginterpretasikan data dalam bentuk piktogram

ATP :

Menyelidiki hubungan antar dua besaran yang berubah seiring waktu dan mampu menuliskan perubahannya.

Menggunakan grafik untuk menunjukkan perubahan dan membaca karakteristik perubahan.

Menggunakan kalimat matematika untuk menyatakan hubungan antar kuantitas.

Menyatakan kuantitas mengunakan kalimat, angka, gambar, tabel, dan grafik.

Menyelidiki hubungan antar dua besaran yang berubah seiring waktu dan mampu menuliskan perubahannya.

Menggunakan grafik untuk menunjukkan perubahan dan membaca karakteristik perubahan.



Apa kabar anak sholih sholihah.........
Semoga kalian semua dalam keadaan sehat walaf'iyah ....
Anak sholih sholihah.

Bahasa Indonesia

Pada Pembelajaran Bab VIII Sehatlah Ragaku muatan Bahasa Indonesia Kelas IV kita akan belajar mengidentifikasi perbedaan dalam elemen visual (misalnya foto dan ilustrasi) untuk mendapatkan informasi. Melalui teks “Suatu Hari”, kalian belajar membedakan informasi fakta dan opini.

Kalimat opini adalah kalimat yang berasal dari sudut pandang penulis. Kalimat opini belum bisa dibuktikan kebenarannya. Beberapa kata tertentu seperti “menurutku”, “aku rasa”, atau “sepertinya” dapat menjadi petunjuk bahwa hal tersebut belum pasti.

Kalimat opini sangat berbeda dengan kalimat fakta. Kalimat opini adalah kalimat yang di dalamnya mengandung pendapat, pandangan, dan anggapan. Sedangkan kalimat fakta adalah kalimat yang menyatakan tentang peristiwa atau kejadian nyata, benar-benar ada dan dapat dibuktikan kebenarannya.  Berikut perbedaan kalimat fakta dan opini secara rinci.
  1. Kalimat fakta yang bersifat objektif dan opini bersifat subjektif
  2. Kalimat fakta dari kenyataan yang sebenarnya terjadi, sedangkan opini memperlihatkan peristiwa yang belum terjadi
  3. Kalimat opini tidak ditambahkan data pendukung, berbeda dengan kalimat fakta yang memakai data untuk mendukung argumen
  4. Opini berisi kalimat pengandaian yang menggunakan kata menurut saya, saya rasa, sepertinya, sebaiknya, mungkin, jika, kalau, sebaiknya, seharusnya, dan masih banyak lagi
  5. Opini menunjukkan peristiwa spekulatif dan berisi argumen sendiri.

Perhatikan teks di bawah ini.

Suatu Hari
Suatu Hari
Periksalah, apakah balon ucapan sudah sesuai dengan orang yang mengucapkannya? Adakah balon ucapan yang tidak mengarah kepada orang yang tepat?

Pasangkanlah balon ucapan dengan orang yang tepat. Salin tabel di bawah ini ke buku tulis kalian dan lengkapilah. Jelaskan alasan kalian menyimpulkan demikian
BalonTokohAlasan
1CandraTangan Candra digendong. Ini cocok dengan teks yang mengatakan tangannya sakit sekali
2RiriBalon ucapan nomor 2 menyebutkan tentang mata yang sakit. Ini cocok dengan Riri yang memakai penutup mata
3AditKaki Adit dipasangi gips, cocok dengan balon ucapan nomor 3
4DioPusing terasa di kepala. Ini cocok dengan Dio yang memegangi kepala
5NandaOrang yang pilek dan bersin-bersin itu biasanya perlu membersihkan hidungnya dengan tisu atau sapu tangan. Ini cocok dengan Nanda

Berdiskusi
Fakta adalah kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada; dapat dibuktikan kebenarannya. Sedangkan opini adalah pendapat; pikiran; belum terbukti 

Diskusikan isi teks “Suatu Hari” bersama-sama.
  1. Buatlah lima kelompok. Beri nama setiap kelompok dengan nama anak pada teks “Suatu Hari”. 
  2. Diskusikan di dalam kelompok kalian, mana yang fakta dan mana yang opini dalam pernyataan tokoh kalian. 
  3. Jelaskan apa yang membuat kalian berpendapat demikian.
  4. Presentasikan di depan kelas hasil diskusi kelompok kalian.

Ucapan yang Bersifat Fakta dan Opini
TokohUcapanFaktaOpini
CandraAku berlari-lari bersama temanku.-
Aku tidak melihat ada batu di depan.-
Aku terjatuh dan sikuku membentur batu itu.-
Aku terjatuh dan sikuku membentur batu itu.-
Sepertinya tanganku patah-
Penjelasan :
Empat kalimat pertama yang diucapkan Candra adalah fakta yang sudah terjadi dan bisa dibuktikan kebenarannya. Sementara, keadaan tangan patah hanya dugaan Candra saja. Harus dipastikan atau dibuktikan melalui pemeriksaan oleh dokter.
RiriMataku yang sebelah kiri merah sekali dan gatal.-
Sebaiknya kalian tidak memandangku, supaya tidak ketularan.-
Penjelasan :
Keadaan mata Riri sudah dibuktikan, karenanya dia memakai penutup mata. Akan tetapi, pernyataan bahwa orang yang memandang Riri akan ketularan sakit mata, hanyalah anggapan saja.
AditAku tidak hati-hati ketika memanjat pohon jambu.-
Aku terjatuh.-
Dokter memeriksaku dengan sinar-X. -
Ternyata ada tulang yang patah.-
Gips ini membantu tulangku tidak bergeser lagi.-
Penjelasan :
Pernyataan yang disampaikan Adit adalah keadaan sebenarnya, dapat dibuktikan kebenarannya. Patahnya tulang Adit telah dibuktikan melalui pemeriksaan dengan sinar-X oleh dokter. Pemasangan gips, untuk membantu tulang tidak bergeser lagi, juga merupakan fakta yang sudah terbukti kebenarannya
DioSebenarnya aku ke sini menemani ibuku, tapi sekarang aku pusing sekali.-
Aku rasa penyakitku cukup parah.-
Penjelasan :
Dio menyampaikan fakta bahwa dia menemani ibunya dan dia merasa pusing. Namun, Dio hanya menduga bahwa penyakitnya cukup parah. Mungkin saja Dio merasa pusing karena terlalu banyak melihat layar. ← Perhatikan, kalimat terakhir ini juga merupakan opini.
NandaAku terlalu lama berenang.-
Pasti karena itu aku pilek.-
Pasti nanti dokter memberiku antibiotik.-
Penjelasan :
Lamanya Nanda berenang adalah keadaan yang sudah terjadi dan dapat dibuktikan. Bahwa Nanda pilek juga fakta karena dia bersin-bersin. Akan tetapi, walaupun terlalu lama berenang dapat menyebabkan pilek, hal itu belum tentu menjadi penyebab pileknya Nanda. Mungkin saja ada penyebab lain yang membuat Nanda pilek. Nanda hanya menduga bahwa dia pilek karena terlalu lama berenang. Begitu pula tentang obat yang diberikan dokter. Itu hanya dugaan atau opini Nanda.

Demikian pembahasan mengenai Informasi Fakta dan Opini dalam Teks “Suatu Hari”. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas IV, Kemendikbud.
Matematika 

A. MENGUMPULKAN DATA 

Data merupakan catatan informasi yang diperoleh berdasarkan fakta. Datadapatdikumpulkan dengan cara berikut. 

 Wawancara dengan narasumber

  Membuat dan menyebarkan kuesioner untuk diisi oleh narasumber 

 Mengumpulkan data dari sumber data yang sudah ada 

Contoh kegiatan pengumpulan data : Nina mengumpulkan data warna kesuakaan dari lima orang temannya dengan cara bertanya langsung.

 Berikut data yang diperoleh Nina.

  Warna kesukaan Deli : hijau 

 Warna kesukaan Lani : merah 

 Warna kesukaan Made : biru 

 Warna kesukaan Joni : hitam 

 Warna kesukaan Toni : kuning 


B. DATA DALAM BENTUK TABEL

  MEMBACA DAN MENAFSIRKAN DATA 

Tabel merupakan daftar yang berisi suatu data atau informasi yang disusundalambentuk baris dan kolom. 

Data yang disajikan dalambentuk tabel dapat mempermudah kita dalam membaca dan menafsirkan data tersebut. 

Contoh :

 Tabel berikut menyajikan data berat badan balita yang ditimbang di Posyandu Mawar.

Berat Badan Banyak Balita 

10 kg 12 

11 kg 18 

12 kg 16 

13 kg 20 

14 kg 10 

15 kg 15 

Berikut cara membaca data dalam tabel tersebut.

 Banyak balita yang berat badannya 10 kg ada 12 anak 

 Banyak balita yang berat badannya 11 kg ada 18 anak 

 Banyak balita yang berat badannya 12 kg ada 16 anak 

 Banyak balita yang berat badannya 13 kg ada 20 anak 

 Banyak balita yang berat badannya 14 kg ada 10 anak 

 Banyak balita yang berat badannya 15 kg ada 15 anak 

Selain membaca data, kita juga dapat menafsirkan atau menjelaskani nformasi penting tentang data tersebut yang tidak tertulis pada tabel. Misalnya, informasi tentang data terbesar dan terbesar, selisih banyak data, atau jumlah datatersebut.

Contoh : 

Berdasarkan data berat badan balita yang disajikan pada tabel di atas, kita dapat menafsirkan beberapa informasi berikut : 

 Berat badan terkecil yang dimiliki balita di Posyandu Mawar adalah 10kg

 Berat badan terbesar yang dimiliki balita di Posyandu Mawar adalah 15kg

 Selisih banyak balita yang memiliki berat badan 12 kg dan 14 kg adalah16- 10=6 anak 

 Jumlah seluruh balita yang ditimbang di Posyandu Mawar adalah 12+18+16+20 + 10 + 15 = 91 anak 

 MENYAJIKAN DATA

 Langkah-langkah menyajikan data dalam bentuk tabel adalah sebagai berikut : 

 Kelompokkan data secara berurutan 

 Hitunglah banyak setiap data yang sama 

 Tuliskan setiap kelompok data beserta banyaknya dalamtabel 

Contoh : 

Berikut data nomor sepatu 20 siswa kelas IV SD Mandiri. 

36 36 34 35 35 31 34 38 33 33 32 34 37 36 34 35 37 36 38 33 Sajikan data nomor sepatu tersebut dalam bentuk tabel!

 Penyelesaian : Kelompokkan dan hitunglah banyak setiap nomor sepatu pada data tersebut dari yang terkecil secara berurutan. 

 Nomor sepatu 31 ada 1

  Nomor sepatu 32 ada 1 

 Nomor sepatu 33 ada 3

  Nomor sepatu 34 ada 4 

 Nomor sepatu 35 ada 3 

 Nomor sepatu 36 ada 4

  Nomor sepatu 37 ada 2 

 Nomor sepatu 38 ada 2 

Tulisakan data yang telah dikelompokkan tersebut dalam bentuk tabel!

C. Piktogram 
Piktogram disebut juga dengan diagram gambar. Piktogram merupakan salah satu penyajian data yang menggunakan gambar untuk menunjukkan banyak data. Dalam menyajikan data dalam piktogram yang perlu diperhatikan adalah gambar menyatakan berapa banyak datanya. Misalkan satu gambar peserta didik menyatakan satu atau dua atau 3 peserta didik. Diagram piktogram digunakan untuk penyajian data yang ringkas dan mudah dipahami. Sebab hanya dengan menghitung gambar, bisa diperoleh angka tertentu sesuai dengan besaran yang dicantumkan.

Meskipun penyajian data dengan piktogram sederhana, akan tetapi pemakaiannya sangat terbatas. Biasanya piktogram dipakai untuk menyajikan data yang nilainya cukup besar dengan nilai-nilai data yang telah dibulatkan. Diagram ini sering dipakai untuk mendapatkan gambaran kasar suatu hal dan sebagai alat visual bagi orang awam. Setiap satuan jumlah tertentu dibuat sebuah simbol sesuai dengan macam datanya.

Kesulitan yang dihadapi pada diagram lambang ini adalah ketika menggambarkan bagian simbol untuk suatu hal yang tidak penuh. Gambar-gambar atau lambang-lambang yang digunakan dibuat semenarik mungkin, sehingga lebih jelas dan mampu mewakili jumlah tertentu untuk satu gambar dan lambang tersebut. Kelemahan dari diagram ini adalah kurang efisien tempat, serta sulit dalam penggambaran untuk nilai yang tidak penuh.

Analisis dan interpretasi data merupakan menentukan data terbesar dan data terkecil serta jumlah data berdasarkan piktogram yang disajikan. data terbesar adalah data paling banyak dan data terkecil adalah data paling sedikit. Analisis dan interpretasi data dapat pula disebutkan nilai data dan dijelaskan pada piktogram.

Piktogram disajikan dengan menggunakan gambar atau simbol untuk mewakili data. Piktogram dapat dibuat dengan memilih gambar yang relevan dengan data yang ingin disajikan. Cara menyajikan piktogram adalah dengan memilih gambar atau simbol yang relevan dengan data. Setiap gambar utuh, setengah gambar, atau sebagian gambar dapat mewakili satu atau beberapa item.

Cara membaca piktogram yang paling utama yaitu dengan melihat keterangan simbolnya. Satu gambar simbol mewakili berapa banyak data. Misalnya dalam piktogram di atas, maka setiap 1 gambar mewakili 1.000 ton. Membacanya hanya tinggal mengalikan jumlah gambar dengan satuan nilainya.

Pada saat menafsirkan penyajian piktogram peserta didik dapat menentukan data terbesar, data terkecil, selisih data serta jumlah keseluruhan data yang disajikan pada piktogram. Diagram piktogram memiliki tujuan yang sama dengan diagram lainnya, yaitu untuk menyajikan data dengan lebih ringkas. Sehingga tidak banyak ditemukan angka-angka.

Sebagai contoh bentuk penyajian data dalam bentuk piktogram adalag dengan memperhatikan warna-warna bunga yang terdapat di halaman sekolah/depan kelas. Catatlah warna-warna bunga dan banyaknya bunga sesuai warna Gambarlah tabel dengan dua kolom, kolom 1 menyatakan warna bunga dan kolom 2 menyatakan banyak bunga.
Warna BungaBanyak Bunga
Putih5
Merah6
Kuning2
Lainnya8
Gambar bunga menyatakan 1 bunga

Ayo Mengamati
Perhatikan piktogram warna kesukaan siswa berikut. Berapa siswa yang menyukai warna hitam?
Bunga
banyak siswa menyukai warna ungu adalah 4 siswa.
banyak siswa menyukai warna kuning adalah 2 siswa.
banyak siswa menyukai warna hitam adalah 1 siswa.
banyak siswa menyukai warna merah adalah 5 sisw.
Banyak keseluruhan siswa yang menyukai warna ungu, kuning, hitam dan merah adalah 4 + 2 + 1 + 5 = 12 siswa.

Berdasarkan penyajian data di atas, jawablah pertanyaan berikut:
a. Warna bunga apakah yang paling banyak?
Warna merah
b. Warna bunga apakah yang paling sedikit?
Warna hitam
c. Berapa jumlah keseluruhan bunga di halaman sekolah/depan kelas?
12 bunga
d. Berapa bunga yang berwarna merah?
5 bunga
Ayo Berlatih
1. Perhatikan data banyak kelereng yang dimiliki Slamet dan teman-temannya!
Nama SiswaBanyak Kelereng
Azizah5
Karel6
Putu2
Slamet8
Asep5
Helen4
Buatlah piktogram dengan menggunakan gambar kelereng yang menyatakan 1 kelereng!
Kelereng
2. Banyaknya buku yang dipinjam dari perpustakaan sekolah setiap harinya disajikan pada piktogram berikut.
Tabel
a. Hari apakah buku yang paling banyak dipinjam siswa?
Hari Sabtu (14 buku)
b. Pada hari Selasa, berapa buku yang dipinjam siswa?
6 buku
c. Hari apakah buku yang paling sedikit dipinjam siswa?
Hari Kamis (3 buku)
d. Pada hari apakah buku yang dipinjam siswa sebanyak 14?
Hari Sabtu
e. Berapa banyak buku yang dipinjam siswa pada hari Kamis dan Jumat?
3 buku + 12 buku = 15 buku
f. Berapa jumlah total buku yang dipinjam siswa selama satu minggu?
56 buku
Ayo Berpikir
Diberikan data siswa untuk masing-masing kelas disajikan dalam piktogram berikut.
Daftar Siswa
Berdasarkan piktogram maka jawaban pertanyaannya sebagai berikut
a. Kelas berapakah yang siswanya paling sedikit?
kelas V
b. Kelas berapakah yang siswanya paling banyak?
kelas IV
c. Berapa banyak siswa kelas IV? 
terdapat 8 gambar siswa, satu gambar siswa menyatakan 4 siswa sehingga banyak siswa kelas IV adalah 8 x 4 = 32 siswa
d. Kelas berapakah yang siswanya 24 siswa?
kelas I dan kelas II, karena terdapat 6 gambar siswa sehingga 6 x 4 = 24 siswa
e. Berapa banyak semua siswa seluruh kelas?
39 x 4 = 156 siswa

Ayo Beraktivitas

Ø Guru membentuk kelompok heterogen (berdasarkan karakteristik dan keberagaman peserta didik) yang terdiri atas 34 peserta didik.

Ø Guru meminta peserta didik untuk mengeluarkan alat tulis (benda) dalam tas sekolah yang dibawa oleh setiap anggota kelompok.

Ø Guru meminta kelompok untuk mencatat nama dan banyaknya benda yang telah dikeluarkan masing-masing anggota kelompok.

Ø Guru menjelaskan cara mengisi tabel yang ada pada Buku Siswa, kolom 1 menyatakan Nama alat tulis (benda) dan kolom 2 menyatakan banyaknya.

Ø  Guru memberikan contoh cara mengisi beberapa bagian pada tabel, pada kolom 1 tulislah semua alat tulis (benda) dalam tas sekolah dan kolom 2 gambarlah dalam bentuk sketsa sebanyak jumlah alat tulis (benda) yang ada.

 

Ayo Mengamati

Ø  Guru meminta peserta didik untuk menghitung banyak papan tulis, jam dinding, lemari dan hiasan dinding. Kegiatan ini dapat diganti disesuaikan kondisi di dalam kelas masing-masing guru sehingga apa yang disajikan adalah sesuatu yang ada di sekitar peserta didik.

Ø  Guru dapat pula meminta satu peserta didik untuk menyebutkan macam-macam mainan di rumah.

Guru mengingatkan kembali pada kegiatan Aktivitas 1 terkait penyajian piktogram. Guru meminta salah satu kelompok untuk menyajikan piktogram berdasarkan data yang diperoleh dalam satu kelompok

Demikian pembahasan mengenai Menyajikan dan Membaca Piktogram Atau Diagram Gambar. Semoga tulisan ini bermanfaat. Sumber : Buku Matematika Kelas IV Kurikulum Merdeka.
Pendidikan Pancasila


Gotong royong adalah kegiatan bekerja sama secara suka rela untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Gotong royong merupakan ciri khas masyarakat Indonesia yang sudah menjadi kepribadian bangsa. Kata "gotong" berasal dari bahasa Jawa yang berarti pikul atau angkat. Kata "royong" berasal dari bahasa Jawa yang berarti bersama-sama.

Masyarakat di Indonesia terbiasa melakukan gotong royong pada kegiatan-kegiatan yang membutuhkan bantuan orang lain. Kegiatan gotong royong memiliki beberapa sebutan atau istilah di beberapa daerah di Indonesia. Beberapa istilah/sebutan kegiatan gotong royong di Indonesia antara lain sebagai berikut :

1. Marsiadapari dari Sumatera Utara
Di dalam bahasa Batak khusunya Karo, gotong royong disebut dengan marsiadapari. Marsidapari berasal dari kata mar-sialap-ari yang berarti kita berikan dahulu tenaga bantuan kita kepada orang lain baru kemudian meminta dia untuk membantu kita. 
marsiadapari
Mariadapari adalah kekegiatan yang dilakukan beberapa orang secara serentak di ladang masing-masing secara bergiliran agar pekerjaan yang berat menjadi lebih ringan. Pelaksanaan marsiadapari ini pun tidak hanya saat bertani (mangula) di ladang (hauma), tetapi juga pada semua bidang kegiatan orang Batak. Seperti mendirikan rumah (pajongjong jabu), kemalangan, pesta dan lain sebagainya.

2. Alang Tulung Dari NAD
Suku Gayo merupakan salah satu suku melayu yang bermukim di NAD. Masyarakat suku Gayo memiliki tradisi gotong royong yang disebut dengan Alang Tulung yang artinya tolong menolong. Tujuan dari Alang tulung ini adalah terciptanya kerukunan dan toleransi dalam masyarakat gayo.

Tradisi ini berdasarkan pada filosofi bahwa manusia tidak dapathidup sendiri, melainkan harus saling tolong menolong baik dalam kegiatan sosial, acara keluarga, kegiatan ekonomi maupun kegiatan keagamaan. Pelaksanaan kegiatan Alang Tulung antara lain : dalam bidang pengolahan lahan pertanian, masyarakat Gayo tolong menolong dalam proses mengolah lahan pertanian.  Dalam acara hajatan atau pesta maupun duka, masyarakat bahu membahu membantu ahli keluarga dari awal hingga selesai. 

3. Liliuran dari Jawa Barat
Liliuran adalah istilah gotong royong yang berasal dari Sukabumi, Jawa Barat. Kata dasar liur artinya membantu tanpa pamrih Sedangkan liliuran artinya saling membantu pekerjaan seseorang dengan dilakukan oleh sekelompok orang atau sekelompok warga tanpa upah.

Liliuran adalah tradisi gotong royong yang dilakukan untuk menyelesaikan pekerjaan berat bersama-sama. Tradisi ini biasanya dilakukan oleh petani, tetapi juga bisa dilakukan untuk kegiatan lain seperti membangun rumah atau acara besar. Cara ini dipandang menguntungkan, karena mereka tidak dibebani kewajiban untuk memberi upah.

4. Song Osong Lombhung dari Madura
Song Osong Lombhung merupakan istilah gotong royong dari masyarakat Madura. Song-osong lombhung  berarti memikul lumbung. Secara konotatif, lumbung bisa dipahami sebagai sesuatu yang berukuran besar, yang digunakan untuk menyimpan hasil panen yang bermanfaat untuk hidup banyak orang.

Semangat song-osong lombhung ini bisa ditemui pada upacara tradisional seperti rokat tase atau petik laut, hingga kegiatan-kegiatan sehari-hari seperti membangun surau desa atau pada saat panen para petani garam. Sebagaimana lumbung, surau desa, garam dan hasil laut adalah perihal yang menyangkut kepentingan banyak orang. Karenanya ia layak untuk mencuri perhatian dan tenaga warga.

5. Gugur Gunung dari Jogjakarta
Gugur gunung adalah istilah gotong royong yang berasal dari Yogyakarta. Secara harfiah, "gugur gunung" berarti menurunkan atau meratakan gunung. Kegiatan ini merupakan kerja sama tradisional yang dilakukan secara bersama-sama tanpa mengharapkan imbalan. 

Beberapa contoh kegiatan gugur gunung Membangun rumah, Memperbaiki jembatan, Membersihkan jalan, Membersihkan sungai, Membersihkan area pemakaman umum.  Manfaat gugur gunung Membantu menyelesaikan pekerjaan berat, Membantu menanggulangi musim penghujan, Membantu membersihkan area pemakaman umum. 

6. Sambatan dari Jawa
Sambatan merupakan salah satu tradisi gotong royong yang masih lestari sampai dengan saat ini di wilayah pedesaan baik di Jawa. Sambatan itu sendiri berasal dari kata sambat (bahasa Jawa) yang berarti meminta bantuan tetangga atau warga sekitar dalam jumlah banyak. 

Sambatan adalah wujud dari sikap masyarakat pedesaan yang suka menolong dan peduli terhadap sesama. Dengan adanya gotong-royong diharapkan dapat mempererat tali persaudaraan diantara warga. Dalam praktiknya, sambatan banyak dilakukan warga saat membangun atau memperbaiki rumah. Biasanya warga yang melakukan sambatan masih berada dalam satu wilayah RT atau Dusun. 

7. Pawonda Dari Nusa Tenggara Timur
Pawonda adalah istilah gotong royong dalam membangun rumah dengan adat di Waingapu, Nusa Tenggara Timur. Ciri khas pawonda antara lain melibatkan sekelompok orang untuk membangun rumah, terdapat ritual khusus, seperti berpuasa dan bergotong royong mengukir tiang pancang, semua warga bahu membahu hingga rumah selesai dibangun.

8, Ngayah dari Bali
Tradisi ngayah adalah kegiatan gotong royong yang dilakukan oleh masyarakat Bali secara sukarela. Tradisi ini dilakukan untuk kepentingan bersama, tanpa mengharapkan imbalan.  Kata "ngayah" berasal dari bahasa Bali halus yaitu "nguwopin" yang berarti membantu. Ngayah merupakan bentuk pengabdian dan pelayanan kepada sesama makhluk hidup. 

Tardisi Ngayah memperkuat rasa solidaritas anggota mayarakat. Selain itu tradisi Ngayah memberikan kesempatan kepada warga masyarakat Bali untuk membentuk nilai-nilai sosial seperti keikhlasan, kerja sama, saling membantu, dan menghargai kebersamaan. Berikut ini adalah beberapa kegiatan yang dilakukan dalam tradisi ngayah: Membersihkan lingkungan, Membantu penyelenggaraan acara, Mempersiapkan upacara keagamaan, Membantu sesama warga yang sedang mengadakan acara adat, Membantu mempersiapkan peringatan hari besar agama lain.

9. Gemohing dari Nusa Tenggara Timur
Gemohing diartikan sebagai aktivitas bersama sekumpulan orang untuk menjalankan satu kegiatan di dalam kampung. Kegiatan bersama itu dilakukan untuk membersihkan ladang, menanam, memanen, dan membangun rumah. 

Gemohing dapat diartikan sebagai gotong royong ala masyarakat Lamaholot. Lamaholot itu sendiri adalah sebutan bagi masyarakat yang mendiami sejumlah daerah di Flores Timur, yaitu meliputi Flores Timur Daratan, Pulau Adonara, Pulau Solor, Pulai Lembata dan Pulau Alor-Pantar. 

10. Ammosi dari Sulawesi Selatan
Ammossi adalah tradisi gotong royong dalam budaya masyarakat Bulukumba, Sulawesi Selatan. Ammossi merupakan salah satu ritual dalam tradisi Annyorong Lopi. Ammossi yaitu upacara pemberian pusat pada pertengahan lunas kapal. Setelah rangkaian tahapan dilaksanakan, perahu dapat didorong ke laut.

Annyorong Lopi sendiri biasanya dilakukan pada siang hari dan pada saat laut sedang pasang. Beberapa pengrajin percaya bahwa Jumat adalah hari yang baik untuk melaksanakan ritual. Acara ini melibatkan pemilik kapal, pembuat kapal, hingga tokoh masyarakat dan tamu undangan. Lazimnya, ditampilkan atraksi pencak silat dan dilanjutkan pembunyian gong yang menandakan bahwa kapal siap diluncurkan.

11. Mapalus dari Sulawesi Utara
Mapalus adalah suatu budaya tradisional di daerah Minahasa, budaya gotong-royong atau tolong-menolong yang berkembang di Minahasa. Mapalus merupakan suatu model kerja bersama beberapa keluarga, kelompok- kelompok kerja yang dibentuk dalam suatu wilayah.

Sesuai dengan perkembangan jaman Mapalus tidak hanya sebatas bidang pertanian saja namun diterapkan dalam setiap kegiatan sosial kemasyarakatan di berbagai bidang kehidupan. Mapalus juga dilaksankan pada kegiatan upacara adat, pindah rumah, membangun jalan dan jembatan, membuat perahu, upacara pernikahan dan upacara kematian.

12. Masohi dari Maluku Selatan
Masohi adalah budaya gotong royong masyarakat Maluku, termasuk di Ambon dan Negeri Samasuru. Budaya ini merupakan bentuk kerja sama tolong menolong tanpa imbalan. Kata Masohi berasal dari bahasa Maluku Tengah yang berarti gotong royong. 

Kagiatan Masohi biasanya dilakukan pada saat membangun rumah, memperbaiki jalan, dan fasilitas umum lainnya. Tujuan kegiatan Masohi adalah untuk memperingan beban masyarakat. Kegiatan ini dapat menumbuhkan rasa kekeluargaan sekaligus menjalin dan membina hubungan sosial antar warga.

13. Barifola dari Maluku Utara
Barifola sendiri berasal dari dua kata bahasa Tidore yaitu “bari” yang artinya saling membantu atau gotong royong dan “fola” yaitu rumah. Membangun rumah di sini adalah rumah masyarakat yang akan di bangun yang dimulai dari mempersiapkan bahan-bahan material hingga proses membantu membangun rumah bersama-sama dengan anggota masyarakat lainnya hingga rumah tersebut siap dihuni.

14. Helem Foi Kenambai Umbai dari Papua
Helem Foi Kenambai Umbai adalah istilah gotong royong yang berasal dari Papua. Istilah ini digunakan dalam kerja sama untuk menghasilkan karya dalam Festival Danau Sentani. Selain Helem Foi Kenambai Umbai, Papua juga memiliki tradisi gotong royong lain, yaitu Anu Beta Tubat dan Bakar Batu. 

Demikian pembahasan mengenai Ragam Gotong Royong Di Indonesia.

Jawablah pertanyaan berikut ini!

1. Apakah yang dimaksud dengan gotong royong?

2. Sebutkan dua manfaat dari gotong royong?

3. Sebutkan dua contoh kerukunan dan saling tolong-menolong dalam

kehidupan sehari-hari?

4. Apa saja yang termasuk kerukunan/tolong-menolong di lingkungan sekolah?

5. Mengapa kerukunan dalam kehidupan harus kita jaga?

SENI MUSIK

Pada pembelajaran Seni Musik Kelas IV Sekolah Dasar Kurikulum Merdeka terdapat kegiatan membuat grup musik/ansambel. Tujuan kegiatan pembelajaran kali ini adalah peserta didik dapat bekerja sama dalam sebuah tim. Peserta didik dapat menggabungkan permainan alat musik ritmis dan melodis. Peserta didik dapat mengkreasikan sebuah lagu sederhana baik secara irama maupun melodi. Peserta didik dapat menyajikan sebuah pertunjukan yang terkonsep.

Musik Ansambel
Musik ansambel adalah sajian musik yang terdiri dari campuran beberapa alat musik yang dipilih serta mengandung unsur ritmis, melodis, dan harmonis. Ansambel juga dikenal sebagai suatu rombongan musik. Sementara menurut kamus musik, ansambel merupakan kelompok kegiatan musik dengan jenis kegiatan seperti yang tercantum dalam sebutannya. Beberapa bentuk musik ansambel antara lain :
  • Ansambel Sejenis. Musik ansambel sejenis dipahami sebagai bentuk penyajian musik ansambel dengan menggunakan alat–alat musik sejenis. Alat musik yang digunakan dapat berupa alat-alat musik ritmis atau melodis misalnya gitar, trumpet, rekorder, pianika, atau alat-alat musik ritmis seperti drum, tamborin dan sebagainya. Contoh ansambel sejenis, yaitu: Ansambel recorder, maka semua penyajian ansambel memainkan alat musik yang sama, yaitu recorder. Ansambel gitar, maka pemain semua bermain gitar.
  • Ansambel Campuran. Musik ansambel campuran adalah penyajian musik ansambel dengan menggunakan beberapa jenis alat musik atau bermacam-macam jenis alat musik. Contoh alat musik ansambel campuran adalah biola, cello, viola, contra bass, dan simbal. Pada ansambel campuran terdapat alat musik yang bermain sebagai harmonis atau alat musik yang berfungsi sebagai melodis dan juga ritmis.

Musik dapat memberikan dampak nyata pada manusia seperti menimbulkan rasa persatuan dan kesatuan, rasa kagum, rasa gembira, dan sebagainya. Musik dapat memberikan kepuasan jasmani dan rohani (Sardi:1995), bahkan secara tidak langsung musik dapat membentuk beberapa sikap seperti kreatif, sikap tertib (Steiner dalam Dewantoro : 1962), pengendalian diri (Plato dalam Prier:2002), konstruktif, dinamis, dan berani (Madaule :2002) (Merrit:2003).

Berdasarkan pemikiran tersebut, kegiatan pembelajaran kali ini tidak lagi menitikberatkan pada pengembangan aspek pengetahuan secara individu, tetapi lebih kepada aspek pengembangan sikap, kreativitas, dan keterampilan dalam bekerja secara tim dalam format musik ansambel.

Materi yang akan disajikan adalah materi lagu anak ataupun daerah yang memiliki rentang interval tidak lebih dari interval oktaf atau delapan. Irama yang terkandung juga tidak mengandung banyak ketukan not seperenambelasan dan sinkopasi yang tajam, bernada dasar dalam tangga nada mayor, bersukt2/4 atau 4/4, dan memiliki tempo yang berjalan (andante) atau sedang(moderato). Contoh: "Lagu Paman Datang", "Cicak di Dinding", "Tokecang", dan "Gundhul Pacul".

1. Lagu Cicak
Lagu Cicak
2. Lagu Paman Datang
Paman Datang
3. Tokecang
Tokecang
4. Gundul Pacul
Gundul Pacul
Pada contoh materi "Cicak di Dinding" dan "Paman Datang", irama yang digunakan adalah irama dasar satu ketuk sesuai pola biramanya, sedangkan pada lagu "Tokecang" dan "Gundhul Pacul" irama yang digunakan adalah variasi ritmis. Pada aplikasinya di lapangan, guru dapat mencontohkan irama seperti yang ada pada gambar di atas atau video pada bahan pengayaan di bawah. Namun tidak menutup kemungkinan untuk guru memberikan kebebasan berirama kepada para peserta didik. 

No comments:

Post a Comment

see you