Monday, October 15, 2012

Sistem Eksresi


Eksresi adalah pengeluaran zat sisa hasil metabolisme (reaksi kimia) di dalam tubuh yang tidak berguna, selain itu juga dikeluarkan bahan-bahan metabolit yang berlebihan. 

Zat-zat yang harus di eksresikan
Melalui proses respirasi, karbohidrat, lemak, serta sebagian protein dibongkar atau dipecah guna menghasilkan energi yang digunakan oleh tubuh untuk melakukan berbagai aktivitas kehidupan. Pemecahan senyawa-senya tersebut selain menghasilkan senyawa sederhana yang berguna juga menghasilkan zat-zat sisa yang dapat meracuni tubuh.  Zat- zat sisa yang harus dikeluarkan dari tubuh tersebut adalah  karbon dioksida, amonia, zat warna empedu, air, dan asam urat.
Karbondioksida (H2O) dan air (O2)
Karbon dioksida dan air merupakan sisa pembakaran zat-zat makanan yang berasal dari karbohidrat, lemak maupun protein selama proses respirasi. Karbondioksida harus dibuang karena jika jumlahnya berlebihan dapat menyebabkan keracunan. Tetapi jika jumlahnya tidak berlebihan gas ini tidak berbahaya dan bermanfaat untuk menjaga kesetabilan pH cairan tubuh. Dalam keadaan berlebihan air juga harus dibuang karena dapat mengganggu tekanan osmosis sel.
Amonia (NH3)
Amonia merupakan senyawa yang mudah larut dalam air. Senyawa ini merupakan sisa hasil pembongkaran senyawa protein atau asam amino. Amonia yang terbentuk merupakan bahan yang sangan beracun bagi sel-sel tubuh yang harus dikeluarkan dari tubuh. 
Urea (CO (NH2)2
Urea lebih sukar larut dalam air dan lebih tidak  beracun dibandingkan amonia.
Asam urat
Asam nukleat merupakan sisa metabolisme asam nukleat khususnya purin (adenin dan guanin). Senyawa ini tidak mudak larut dalam air. Bersama dengan amonia dan urea senyawa ini banyak mengandung nitrogen.
Zat warna empedu
Hasil perombakan sel darah merah (hemoglobin) menghasilkan zat warna empedu yaitu bilirubin dan biliverdin yang berwarna hijau kebiru-biruan. Kedua zat tersebut akan diubah menjadi urobilin yang berwarna kekuning-kuningan yang akan memeberi warna pada tinja dan urin.
Alat-alat eksresi
Alat eksresi tersebut yaitu ginjal (ren), paru-paru (pulmo), Kulit (dermis), dan Hati (hepar)
Ginjal (ren)

Ginjal terletak di bagian belakang rongga perut sekitar daerah pinggang, menempel pada dinding dorsal kiri dan kanan tulang belakang. Letak ginjal kiri sedikit lebih tinggi daripada ginjal sebelah kanan.  Ginjal memiliki berat sekitar 7-10 cm dengan lebar dan tebal 3 cm.
Fungsi ginjal:
Ø  Mengeksresikan sisa metabolisme yang mengandung nitrogen, misalnya urea, amonia, dan asam urat dari dalam darah
Ø  Mengeksresikan kelebihan garam, air, hormon dan obat-obatan, dan vitamin
Ø  Memelihara tekanan osmosis dan pH cairan tubuh
Bagian-bagian ginjal

Ginjal terdiri atas kulit ginjal (korteks), sumsum ginjal (medula), rongga ginjal (pelvis). Di dalam korteks terdapat nefron yang kaya pembuluh darah. Nefron adalah tempat utama terjadinya penyaringan darah.
Bagian-bagian Nefron
Bagian utama penyusun nefron adalah badan malpighi (glomerulus dan kapsul bowman) dan tubulus ginjal.
Badan malpighi tersusun oleh:
Glomerulus merupakan pembuluh darah kapiler tempat darah disaring (difiltrasi). Zat sisa yang tidak berguna dengan kadar berlebihan akan masuk ke kapsul bowman
Kapsul bowman merupakan selaput pembungkus glomerulus untuk menyaring (filtrasi). Hasil filtrasi akan masuk ke tubulus ginjal.
Ø  Tubulus ginjal terdiri atas
1.      Tubulus kontortus proksimal
2.      Lengkung henle
3.      Tubulus kontortus distal
4.      Tubulus kolektivus/tubulus pengumpul 
a.      Filtrasi (penyaringan)
Filtrasi merupakan proses penyaringan darah yang berlangsung di badan malpighi yaitu dari glomerulus ke kapsul bowman yang dapat terjadi karena adanya tekanan darah yang tinggi dalam glomerulus.
Proses penyaringan sangat dipengaruhi oleh tekanan hidrolik darah serta permeabilitas dinding kapiler glomerulus dan kapsul bowman. Dalam proses penyaringan molekul air dan molekul-molekul kecil lainnya seperti glukosa, asam amino, urea, garam, dan ion-ion natrium, bikarbonat, kalium serta klorida di desak melintasi dinding kapiler glomerulus dan kapsul bowman menuju lumen tubulus kontortus proksimal. Bersama dengan proses penyaringan, terjadi pula pengikatan sel darah, keping darah, atau protein yang terdapat dalam plasma darah agar tidak ikut tersaring dan tetap tinggal di dalam darah. Hasil penyyaringan disebut dengan urin primer atau filtrat glomerulus.
b.     Reabsorpsi (penyerapan kembali)
Reabsoprbsi merupakan proses penyerapan kembali zat dalam urin primer yang masih berguna. Filtrat hasil reabsorbsi disebut dengan urin sekunder. Ada dua macam reabsorbsi yaitu reabsorbsi obligat dan fakultatif.
Reabsorbsi obligat berlangsung di tubulus kontortus proksimal hingga tubulus kontortus distal. Reabsorbsi ini selalu berlangsung dalam setiap keadaan dengan volume urin yang sama.
Reabsorbsi fakultatif berlangsung di tubulus kontortus distal dan tubulus kolektivus pada kondisi tertentu. Reabsorbsi fakultatif dibantu oleh hormon, misalnya jika seseorang kekurangan cairan dan garam karena banyak berkeringat, diare, muntah, atau pendarahan, maka reabsorbsi fakultatif air dan natrium meningkat. Akibatnya urin yang keluar menjadi sedikit.
c.      Augmentasi
Augmentasi yaitu proses penambahan zat sisa yang tidak dibutuhkan oleh tubuh misalnya urea.  Misalnya sekresi ion hidrogen (H+) dan ion Kalium (K+). Filtrat hasil sekresi merupakan urin sesungguhnya. Urin sesungguhnya masih dapat direabsorpsi bahkan sampai urin berada di tubulus pengumpul (kolektivus)
Zat yang ada dalam urin adalah air, mineral, vitamin, sisa obat, hormon, urea, asam urat, dan kreatinin. Dalam keadaan berlebih urin juga dapat mengeluarkan gula yang berlebih misalnya padapenderita kencing manis (diabetes militus). Diabetes militus terjadi akibat kekurangan hormon insulin. Hormon inisulin berfungsi untuk merangsangan pengubahan glukosa menjadi glikogen (gula otot).
Paru-Paru (pulmo)
Paru-paru merupakan tempat pertukaran gas yaitu karbondioksida (CO2) hasil pernapasan intrasel  dan mengambil oksigen untuk pernapasan intrasel. Tugas paru-paru sebagai organ eksresi adalah membuang karbon dioksida dan uap air (H2O) yang tidak berguna bagi tubuh.
Karbondioksida dan air dari seluruh jaringan akan diangkut oleh darah melalui vena menuju serambi kanan dan bilik kanan jantung . selanjutnya dari bilik kanan jantung darah yang mengandung karbon dioksida akan dipompa ke paru-paru tempatnya di alveolus. Karbon dioksida dan uap air akan berdifusi ke dalam alveolus untuk dikeluarkan ke udara luar. 

Hati (hepar)
Hati merupakan kelenjar terbesar yang terletak di rongga perut sebelah kanan, tepat di bawah diafragma.
Fungsi hati adalah
Ø  Tempat pembentukan dan pengeluaran cairan empedu
Ø  Menetralkan obat dan racun
Ø  Tempat pembentukan dan pembongkaran protein. Hati membentuk protein albumin, protombin, dan fibrinogen. Hasil akhir pembongkaran protein adalah urea yang dikeluarkan bersama urin
Ø  Tempat membongkar sel darah merah (eritrosit) nyang telah tua. Hemoglobin dalam eritrosit dibongkar menjadi zat besi (Fe), globin, dan hemin. Hemin diurai menjadi bilirubin dan biliverdin. Kedua hemin ini merupakan pigmen empedu yang dibuang bersama dengan urin dan feses.
Ø  Tempat membentuk glikogen dari glukosa untuk disimpan dan membongkar glikogen menjadi glukosa untuk dikeluarkan ke dlaam darah. 

Kulit
Bagian-bagian kulit:
Kulit terdiri atas lapisan epidermis disebelah luar dan lapisan dermis di sebelah dalam
Lapisan epidermis terdiri dari:
1.     Lapisan korneum terutama tersusun atas sel-sel yang mati dan mudah mengelupas
2.     Lapisan lusidium yang berwarna terang, hanya tampak pada kulit yang tebal misalnya, di telapak kaki.
3.     Lapisan granulosum  yang mengandung sel-sel bergranula yang menghambat pengeluaran air yang berlebihan
4.     Lapisan spinosum merupakan lapisan paling tebal di epidermis
5.     Lapisan germinativum yang tumbuh dan selalu membelah; di lapisan ini banyak ditemuka sel melanosit yang menghasilkan pigmen melanin yang menentukan warna kulit seseorang.
Pada lapisan epidermis terdapat ujung saraf telanjang yang berfungsi sebagai penerima rangsangan geli, gatal, dan nyeri, saluran kelenjar keringat, dan saluran kelenjar minyak
Pada lapisan dermis terdapat
1.     Pangkal kelenjar keringat
2.     Pangkal kelenjar minyak
3.     Akar rambut
4.     Pembuluh darah
Ujung saraf penerima rangsang/ reseptor:
Ø  Pacini: tekanan
Ø  Ruffini: panas
Ø  Krause: dingin
Ø  Meissner: sentuhan
Ø  Merkel: sentuhan ringan

 

No comments:

Post a Comment

see you