Wednesday, October 31, 2012

Sistem Pernapasan

Gambar Struktur Paru-Paru



Pernapasan adalah proses pengambilan oksigen dari udara dan mengeluarkan karbon dioksida ke udara. Proses pernapasan ada dua kegiatan yaitu menghirup udara dan mnghembuskan udara. Proses menghirup udara disebut Inspirasi dan proses menghembuskan udara disebut Ekspirasi.

Mekanisme pernapasan
Berikut ini adalah mekanisme pernapasan dada.

a. Fase inspirasi
otot tulang atar tulang rusuk berkontraksi (berkerut) - tulang rusuk terangkat - volume rongga dada membesar - tekanan rongga dada mengecil - paru-paru mengembang - tekanan paru-paru mengecil - udara masuk ke paru-paru (alveolus).
b. Fase Ekspirasi

otot antar tulang rusuk berelaksasi (mengendor) - tulang rusuk kembali ke posisi semula - rongga dada menyempit - tekanan rongga dada membesar - paru-paru mengempis - tekanan paru-paru membesar - udara keluar dari paru-paru (alveolus)











Pernapasan Perut
Mekanisme pernapasan perut yaitu
a. fase inspirasi
otot diafragma berkontraksi - diafragma menjadi datar - rongga dada membesar - tekanan dalam rongga dada mengecil - paru-paru mengembang - tekanan dalam paru-paru mengecil - udara masuk ke dalam paru-paru
b. fase ekspirasi
otot diafragma relaksasi-diafragma melengkung ke atas-rongga dada menegcil-tekanan dalam rongga dada membesar-paru-paru mengempis-tekanan dalam paru-paru membesar-udara keluar dari paru-paru

B. Volume udara pernapasan
  • volume paru-paru kira-kira 5 liter
  • udara tidal: udara yang keluar masuk kurang lebih 0,5 liter pada waktu istirahat
  • udara suplementer: udara yang dikeluarkan paru-paru dengan menghembuskan napas sekuat-kuatnya, kurang lebih 1500 mililiter
  • udara komplementer: udara yang masuk ke dalam paru-paru setelah menarik napas sekuat-kuatnya, kurang lebih 1500 mililiter  
  • udara residu: udara yang masih tersisa dalam paru-paru setelah menghembuskan napas sekuat-kuatnya kurang lebih 1000mililiter
  • kapasitas total: volume udara yang bisa ditampung paruparu secara maksimal, kuranglebih 5000 mL(jumlah kapasistas vital paru-paru dan udara residu)
  • kapasitas vital paru-paru: udara yang keluar masuk paru-paru secara maksimal, kuranglebih 4000 mL
C. Frekuensi Pernapasan
pada ukurannya manusia akan melakukan pernapsan setiap menit nya antara 15-18 kali (inspirasi-ekspirasi)cepat lambatnya pernapasan manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari dalam maupun luar.
  1. Jenis kelamin: laki-laki umumnya memiliki aktivitas lebih banyak dan bekerja lebih keras daripada perempuan. hal ini berakibat terhadap kebutuhan energi sehingga membutuhkan lebih banyak oksigen untuk meningkatkan laju metabolisme tubuh
  2. Suhu tubuh: manusia termasuk jenis mahluk hidup yang memiliki suhu tubuhh relatif konstan sekitar 36,4 derajat Celcius - 37,2 derajat Celcius. Makin tinggi suhu maki lambat pernapasan.
  3. Posisi tubuh
  4. Kegiatan Tubuh
  5. Usia
D. Alat Pernapasan
  • Hidung
  • Rongga Hidung: Rongga hidung termasuk alat pernapasan pada manusia paling luar, dan merupakan alat pernapasan paling awal. Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga hidung berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera). Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. Juga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk.Di sebelah belakang rongga hidung terhubung dengan nasofaring melalui dua lubang yang disebut choanae.
  •  Pada permukaan rongga hidung terdapat rambut-rambut halus dan selaput lendir yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke dalam rongga hidung.
  • Pangkal Tenggorokan (faring): Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran pencernaan (orofarings) pada bagian belakang.Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat laring (tekak) tempat terletaknya pita suara (pita vocalis). Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara. Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan.Fungsi utama faring adalah menyediakan saluran bagi udara yang keluar masuk dan juga sebagi jalan makanan dan minuman yang ditelan, faring juga menyediakan ruang dengung(resonansi) untuk suara percakapan.
  • Batang Tenggorok (Trakea): Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan.Batang tenggorok (trakea) terletak di sebelah depan kerongkongan. Di dalam rongga dada, batang tenggorok bercabang menjadi dua cabang tenggorok (bronkus). Di dalam paru-paru, cabang tenggorok bercabang-cabang lagi menjadi saluran yang sangat kecil disebut bronkiolus. Ujung bronkiolus berupa gelembung kecil yang disebut gelembung paru-paru (alveolus). 
  • Pangkal Tenggorokan (laring) Laring merupakan suatu saluran yang dikelilingi oleh tulang rawan. Laring berada diantara orofaring dan trakea, didepan lariofaring. Salah satu tulang rawan pada laring disebut epiglotis. Epiglotis terletak di ujung bagian pangkal laring.Laring diselaputi oleh membrane mukosa yang terdiri dari epitel berlapis pipih yang cukup tebal sehingga kuat untuk menahan getaran-getaran suara pada laring. Fungsi utama laring adalah menghasilkan suara dan juga sebagai tempat keluar masuknya udara.Pangkal tenggorok disusun oleh beberapa tulang rawan yang membentuk jakun. Pangkal tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorok (epiglotis). Pada waktu menelan makanan, katup tersebut menutup pangkal tenggorok dan pada waktu bernapas katu membuka. Pada pangkal tenggorok terdapat selaput suara yang akan bergetar bila ada udara dari paru-paru, misalnya pada waktu kita bicara. 
  • Cabang Batang Tenggorokan (Bronkus) Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.Batang tenggorokan bercabang menjadi dua bronkus, yaitu bronkus sebelah kiri dan sebelah kanan. Kedua bronkus menuju paru-paru, bronkus bercabang lagi menjadi bronkiolus. Bronkus sebelah kanan(bronkus primer) bercabang menjadi tiga bronkus lobaris (bronkus sekunder), sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang menjadi dua bronkiolus. Cabang-cabang yang paling kecil masuk ke dalam gelembung paru-paru atau alveolus. Dinding alveolus mengandung kapiler darah, melalui kapiler-kapiler darah dalam alveolus inilah oksigen dan udara berdifusi ke dalam darah. Fungsi utama bronkus adalah menyediakan jalan bagi udara yang masuk dan keluar paru-paru.
  • Paru-paru (Pulmo) Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura. Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis). Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan,tetapi ronga bronkus masih bersilia dan dibagian ujungnya mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia. Setiap bronkiolus terminalis bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus respirasi, kemudian menjadi duktus alveolaris.Pada dinding duktus alveolaris mangandung gelembung-gelembung yang disebut alveolus.

E. Gangguan Pada Sistem pernapasan



No comments:

Post a Comment

see you