TEMA
7 : Peristiwa dalam
Kehidupan
SUB
1 : Peristiwa
Kebangsaan Masa Penjajahan
Pembelajaran : 3
Hari
/ tanggal : Jumat, 31 Januari 2020
KOMPETENSI
DASAR (KD) & INDIKATOR
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar (KD)
|
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
3.5 Menggali informasi penting dari teks narasi
sejarah yang disajikan secara lisan dan tulis menggunakan aspek: apa, di
mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana
|
3.5.1 Menggali informasi
penting dari teks narasi sejarah yang disajikan secara lisan dan tulis
menggunakan aspek: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana
|
4.5 Memaparkan informasi penting dari teks
narasi sejarah menggunakan aspek: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan
bagaimana serta kosakata baku dan kalimat efektif
|
4.5.1 Memaparkan
informasi penting dari teks narasi sejarah menggunakan aspek: apa, di mana,
kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana serta kosakata baku dan kalimat efektif
|
PPKn
Kompetensi Dasar
(KD)
|
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
1.3 Mensyukuri keberagaman sosial budaya
masayarakat sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa dalam konteks Bhinneka
Tunggal Ika
|
|
2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman sosial
budaya masyarakat dalam konteks Bhinneka Tunggal Ika
|
|
3.3 Menelaah keberagaman sosial budaya
masyarakat
|
3.3.1 mengidentifikasi
berbagai keragaman suku yang ada di Indonesia secara tepat.
|
4.3 Menyelenggarakan kegiatan yang mendukung
keberagaman sosial budaya masyarakat
|
4.3.1 menyebutkan berbagai
keragaman yang ada di sekitarnya secara tepat.
|
IPS
Kompetensi Dasar
(KD)
|
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
3.4 Mengidentifikasi faktor-faktor penting
penyebab penjajahan bangsa Indonesia dan upaya bangsa Indonesia dalam
mempertahankan kedaulatannya.
|
3.4.1 menjelaskan sistem tanam
paksa pemerintahan kolonial Belanda secara benar.
|
4.4 Menyajikan hasil identifikasi mengenai
faktor-faktor penting penyebab penjajahan bangsa Indonesia dan upaya bangsa
Indonesia dalam mempertahankan kedaulatannya.
|
4.4.1 menjelaskan berbagai
perlawanan terhadap pemerintahan kolonial Belanda di berbagai daerah secara
benar.
|
Sistem Tanam Paksa Pemerintah Kolonial
Belanda
Pada masa kepemimpinan Johanes Van Den
Bosch, Belanda memperkenalkan sistem tanam paksa.Sistem tanam paksa pertama
kali diperkenalkan di Jawa dan dikembangkan di daerah-daerah lain di luar Jawa.
Di Sumatra Barat, sistem tanam paksa dimulai sejak tahun 1847. Saat itu,
penduduk yang telah lama menanam kopi secara bebas dipaksa menanam kopi untuk
diserahkan kepada pemerintah kolonial.
Sistem yang hampir sama juga
dilaksanakan di tempat lain seperti Minahasa, Lampung, dan Palembang. Kopi
merupakan tanaman utama di Sumatra Barat dan Minahasa.Adapun lada merupakan
tanaman utama di Lampung dan Palembang. Di Minahasa, kebijakan yang sama
kemudian juga berlaku pada tanaman kelapa.
Pelaksanaan tanam paksa banyak terjadi
penyimpangan, di antaranya sebagai berikut.
- Jatah tanah untuk tanaman ekspor melebihi seperlima
tanah garapan,apalagi jika tanahnya subur.
- Rakyat lebih banyak mencurahkan perhatian, tenaga, dan
waktunya untuk tanaman ekspor sehingga banyak yang tidak sempat
mengerjakan sawah dan ladang sendiri.
- Rakyat yang tidak memiliki tanah harus bekerja melebihi
1/5 tahun.
- Waktu pelaksanaan tanam paksa ternyata melebihi waktu
tanam padi (tiga bulan) sebab tanaman-tanaman perkebunan memerlukan
perawatan terus-menerus.
- Setiap kelebihan hasil panen dari jumlah pajak yang
harus dibayarkan kembali kepada rakyat ternyata tidak dikembalikan kepada
rakyat.
- Kegagalan panen tanaman wajib menjadi tanggung jawab
rakyat/ petani.
Tanam paksa yang diterapkan Belanda di
Indonesia ternyata mengakibatkan aksi penentangan.Berkat adanya kecaman dari
berbagai pihak, akhirnya pemerintah Belanda menghapus tanam paksa secara
bertahap. Salah satu tokoh Belanda yang menentang sistem tanam paksa adalah
Douwes Dekker dengan nama samaran Multatuli
Edward Douwes Dekker
Dia menentang tanam paksa dengan
mengarang buku berjudul Max Havelaar.Edward Douwes Dekker mengajukan tuntutan
kepada pemerintah kolonial Belanda untuk lebih memperhatikan kehidupan bangsa
Indonesia karena kejayaan negeri Belanda itu merupakan hasil tetesan keringat
rakyat Indonesia.Dia mengusulkan langkah-langkah untuk membalas budi baik
bangsa Indonesia.Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut.
- Pendidikan (edukasi).
- Membangun saluran pengairan (irigasi).
- Memindahkan penduduk dari daerah yang padat ke daerah
yang jarang penduduknya (transmigrasi).
Ayo Berlatih
Ayo, temukan kosakata baku dan kata
serapan pada bacaan yang berjudul “Sistem Tanam Paksa Pemerintah Kolonial
Belanda”. Kemudian, carilah arti katanya.Kamu dapat mencarinya di Kamus Besar
Bahasa Indonesia, bertanya kepada Guru, atau berdiskusi.Perhatikan cara-cara
menggunakan kamus berikut.
- Pilihlah sebuah kata dari daftar kosakata barumu,
misalnya: pilar.
- Bukalah kamusmu. Carilah daftar kata-kata yang dimulai
dengan huruf awal “p”. Ingat, setiap kata pada kamus selalu diurutkan
berdasarkan urutan abjad.
- Dalam daftar kata yang berhuruf awal “p”, carilah
daftar kata yang dimulai dengan “pi”.
- Carilah daftar kata yang dimulai dengan “pil”. Kata pilar akan kamu temukan di antara kata-kata
No comments:
Post a Comment
see you