Wednesday, July 26, 2023

Pecahan Besar Kelas IV Kurikulum Merdeka

 Kelas/smt                      : 4/I

Muatan Pembelajaran :   

1. Matematika : bilangan cacah besar

3. B.Indonesia : Sudah besar

Tujuan Pembelajaran:

-  Siswa dapat membaca dan menulis angka hingga 100 juta

-  Siswa dapat membaca dan menulis angka hingga trilyun

-  Melalui kegiatan mencari kalimat di dalam cerita, peserta didik dapat memahami pemakaian kalimat transitif dan intransitif dengan baik.

2.      -- Melalui kegiatan latihan peserta didik dapat menggunakan tanda baca serta kalimat transitif dan intransitif dengan tepat.

3.      - Melalui kegiatan membaca nyaring, peserta didik dapat mengucapkan kata-kata yang panjang dengan benar.



MATEMATIKA

Bilangan cacah adalah bilangan yang terdiri dari bilangan positif dan bilangan nol (0).

Contoh bilangan cacah adalah 0, 1, 2, 3, 4, 4, 6, 7, 8, 9, 10, dan seterusnya.

Bilangan cacah juga memiliki jumlah yang tidak terbatas.

Bilangan cacah besar adalah bilangan cacah yang nilainya lebih besar dari puluhan juta, seperti ratusan juta, miliar, triliun sampai kuadriliun









Contoh soal bilangan cacah!

Jumlah penduduk Indonesia. 257.913.000 orang

1. Berada di nilai tempat manakah angka 5?

Jawab: Angka 5 berada di nilai tempat puluh jutaan.

2. Berada di nilai tempat manakah angka 2?

Jawab: Angka 2 berada di nilai tempat ratus jutaan.

3. Bacalah jumlah penduduk Indonesia.

Jawab: “Dua ratus lima puluh tujuh juta sembilan ratus tiga belas ribu.”

Soal 2

Bilangan berikut ini menyatakan jarak tempuh cahaya dalam waktu 1 tahun: 9.460.000.000.000 km

1. Berada di nilai tempat manakah angka 4?

Jawab: Angka 4 berada pada nilai tempat ratus miliaran.

2. Berada di nilai tempat manakah angka 9?

Jawan: Angka 9 berada pada nilai tempat triliunan.


BAHASA INDONESIA

Membaca

Bacalah cerita berikut ini dengan nyaring secara bergantian!

Suka dan Tidak Suka
Arisan keluarga adalah hari yang ditunggu-tunggu Ardi. Saat arisan, para om dan tante datang bersama anak-anak mereka. Ini berarti Ardi bisa bermain bersama sepupu-sepupunya itu. Sepupu adalah saudara senenek atau saudara misan.

Awalnya mereka memainkan kartu permainan milik Rio. Ternyata Rio memiliki banyak sekali kartu permainan. “Hobiku memang mengoleksi kartu permainan,” kata Rio. 
Suka dan Tidak Suka
FOBIA
Fobia adalah ketakutan yang sangat berlebihan terhadap benda atau keadaan tertentu yang dapat menghambat kehidupan penderitanya.Contoh fobia:
  • Ofidiofobia: fobia terhadap ular
  • Koulrofobia: fobia terhadap badut 
  • Arakhnofobia: fobia terhadap laba-laba
  • Astrafobia: fobia terhadap guntur dan kilat
Fobia
Mulailah yang lain juga menceritakan hobi masing-masing. Lita suka membaca. Buku cerita miliknya sudah puluhan. Bobi si kecil dengan malu-malu menunjukkan kaus kaki warna-warni yang dipakainya. Mengumpulkan kaus kaki adalah kesukaannya. Tara suka menggambar. “Aku selalu membawa krayon dan buku gambar ke mana-mana,” kata Tara sambil menunjukkan gambar yang sedang dibuatnya. 

 Ardi terdiam. Apa, ya, hobinya? Hampir saja Ardi mengira dia tidak punya hobi. Ketika Deri menceritakan pengalaman pertama yang membuatnya suka berenang, Ardi segera ingat. “Aku suka memelihara kura-kura!” serunya. “Di halaman samping ada dua.”

Segera saja sepupunya ribut ingin melihat kura-kura Ardi, kecuali Bobi. Bobi takut dengan kura-kura. Tara tidak suka kura-kura, tetapi dia tetap ikut berjalan ke halaman.

 Tahu-tahu Rio menjerit ketakutan. “Itu! Itu!” teriaknya menunjuk ke arah tanaman. Bahunya berguncang, dia mulai menangis. Setelah dilihat, ternyata yang ditunjuk Rio adalah laba-laba besar yang bersarang di antara pohon mangga dan tanaman. 

“Laba-laba itu baik, kok,” kata Ardi. “Aku membiarkannya di sana supaya dia menangkap nyamuk-nyamuk yang ada di taman.”

Namun, tangisan Rio makin keras dan tak terkendali. Om Danu, ayah Rio, terpaksa menggendong Rio masuk ke rumah.

Di dalam rumah Rio mulai tenang walaupun sesekali masih terdengar isaknya. Om Danu kemudian bercerita. “Rio memang sangat takut dengan laba-laba.

“Ah, masa Rio sebesar itu takut dengan laba-laba sekecil itu,” kata Ardi.

“Kamu sebesar itu juga takut dengan kecoa kecil,” Mama meledek Ardi.

Ardi tertawa. “Wah, iya juga, ya. Tapi, aku kan tidak sampai menangis.”

“Aku tidak menangis kalau ada kura-kura atau laba-laba,” ujar Bobi. “Aku hanya takut.”

“Tidak apa-apa,” kata Om Danu sambil membelai kepala Bobi. “Itu biasa kok. Orang dewasa juga biasa takut dengan sesuatu. Tapi, ada orang yang sangat takut dengan sesuatu sampai panik dan tidak bisa mengendalikan diri. Ketakutannya berlebihan. Itu disebut fobia. Nah, Rio fobia terhadap laba-laba.”

“Apa fobia bisa dicegah, Om?” tanya Deri.

“Setahu Om, tidak bisa Deri. Ada penyebab yang terkadang tidak bisa dijelaskan dan hanya bisa dirasakan oleh penderita fobianya. Namun, bercerita dengan teman atau keluarga bisa membantu. Sebaiknya, berkonsultasi dengan tenaga ahli seperti dokter atau psikolog untuk mendapatkan terapi.”

Ardi mengerti sekarang. “Maaf, Rio,” katanya. 

Hmmm… bagaimana caranya supaya Rio tetap bisa melihat kura-kura, ya? Kolam tempat kura-kura memang di dekat sarang laba-laba itu. Oh, Ardi tahu! Dia bisa membawa masuk kura-kuranya.

Apa yang dapat kalian lakukan jika teman kalian mengalami gejala fobia? Bantulah agar dia bisa tenang, misalnya dengan 

  • Memeluknya;
  • Mengajaknya menjauh dari benda yang membuatnya takut, atau
  • Mengalihkan perhatiannya ke hal lain

Gejala fobia:

  • Jantung berdebar keras 
  • Tubuh gemetar
  • Menangis
  • Leher terasa tercekik
  • Mual
  • Selalu ingin buang air kecil
  • Sesak napas
  • Sakit kepala hebat
  • dan lain-lain

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!

1. Dari teks “Fobia” tersebut, apa perbedaan ketakutan biasa dengan fobia?
Perbedaan ketakutan biasa dengan fobia adalah kalau ketakutan biasa tidak sampai panik, namun jika fobia ketakutannya disertai panik sehingga tidak bisa terkontrol yang disebabkan oleh ketakutan yang berlebihan.
2. Apakah di antara kalian atau orang yang kalian kenal ada yang mengidap fobia? Fobia apa?
Ibu saya mengidap fobia terhadap hewan ular.
3. Apa yang harus dilakukan jika teman atau saudara kalian mengalami serangan fobia?
Jika ada saudara atau teman, bahakan keluarga mengalami serangan fobia, maka saya berusaha menjauhkan penyebabnya, membawa ketempat yang tenang, dan berusaha mengalihkan pemikirannya.
4. Carilah informasi tentang fobia di buku ensiklopedia atau di internet. Tuliskan jenis-jenis fobia lain yang kalian temukan dan artinya.
  • Glossophobia. Fobia ini dikenal sebagai kecemasan kinerja atau takut berbicara di depan orang.
  • Acrophobia, rasa takut terhadap ketinggian.
  • Claustrophobia, rasa takut terhadap ruang tertutup atau sempit.
  • Aviophobia, dikenal sebagai rasa takut terbang.
  • Dentophobia, rasa takut terhadap dokter gigi.
  • Hemophobia, fobia darah atau cedera.
  • Arachnophobia, fobia terhadap laba-laba.
  • Cynophobia, fobia terhadap anjing.
  • Ophidiophobia, fobia terhadap ular.
  • Nyctophobia, fobia terhadap situasi kegelapan.

Membaca

Baca kembali cerita “Tak Muat Lagi” dan cerita “Suka dan Tidak Suka.” Adakah kata-kata yang baru bagi kalian? Dapatkah kalian menebak artinya? Buatlah tabel seperti di bawah ini di buku tulis kalian.

No.Kata-Kata BaruArti Menurut Perkiraan SayaArti Menurut Perkiraan Kamus
1.polkadotbelang-belangcorak pada kain berbentuk bulatan (berbagai ukuran) dengan jarak yang sama, biasanya di atas dasar yang polos
2.favoritkesukaanorang yang diharapkan (dijagokan, diunggulkan) untuk menjadi juara
3.mengelakmenghindarmenghindar (menyisi) supaya jangan kena (pukulan, serangan);
4.mematut diriberdandanmengatur supaya baik; memperbaiki
5.sepupusaudara perempuansaudara senenek; anak dari dua bersaudara; saudara misan
6.mengoleksimencarimengumpulkan (menjadi satu); menjadikan barang-barang sebagai koleksi
7.hobikegemarankegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang, bukan pekerjaan utama
8.paniktakutbingung, gugup, atau takut dengan mendadak (sehingga tidak dapat berpikir dengan tenang)
9.fobiaketakutanketakutan yang sangat berlebihan terhadap benda atau keadaan tertentu yang dapat menghambat kehidupan penderitanya
10.berkonsultasibertanyabertukar pikiran atau meminta pertimbangan dalam memutuskan sesuatu (tentang usaha dagang dan sebagainya):
11.psikologahli jiwaahli psikologi
12.terapipengobatanusaha untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit; pengobatan penyakit; perawatan penyakit:

Menulis
Perhatikan kata-kata baru yang kalian dapat dari teks “Tak Muat Lagi” serta “Suka dan Tidak Suka”. Buatlah 10 kalimat menggunakan kata-kata baru tersebut di buku tulis kalian.
  1. Beni mengenakan kemeja polkadot.
  2. Makanan favorit Siti adalah bubur ayam
  3. Wawan mengelak ketika ditanya Bu guru.
  4. Dayu mematut dirinya di depan cermin
  5. Beni memiliki seorang sepupu bernama Budiman.
  6. Lani mengoleksi beberapa ikat rambut.
  7. Edo memiliki hobi bermain bola
  8. Aku panik ketika kucingku di rumah tidak ada.
  9. Udin fobia terhadap tempat yang tinggi
  10. Pasien sedang berkonsultasi dengan dokter gigi.
  11. Bu Diah dikenal sebagai seorang psikolog.
  12. Nenek menjalani terapi agar matanya sembuh dari katarak

Bahas Bahasa

Cara mencari kata di dalam kamus

A. Kamus Cetak 
  1. Perhatikan kata-kata yang ada di dalam kamus cetak. Urutan kata-kata tersebut disusun sesuai abjad.
  2. Perhatikan huruf pertama kata yang kalian cari. Bukalah kamus pada bagian huruf tersebut.
  3. Jika kata tersebut kata berimbuhan, kenali kata dasarnya terlebih dahulu. Perhatikan huruf pertama kata dasar tersebut.
  4. Kalian tidak perlu mengurutkan kata satu per satu, cukup perhatikan huruf kedua dan ketiga dari kata yang kalian cari.
  5. Lihatlah huruf sebelum arti kata. Huruf itu menunjukkan kelas kata tersebut.

Contoh : 

Kata yang dicari: panik 

  1. Bukalah kamus pada bagian huruf P.
  2. Huruf kedua adalah /a/, carilah daftar kata yang dimulai dengan suku kata /pa/.
  3. Telusuri daftar kata /pa/ yang diikuti dengan huruf /n/ menjadi /pan/ dan seterusnya sampai kalian menemukan kata “panik”.
  4. Dapatkan artinya.
  5. Lihatlah huruf sebelum arti kata “panik”.
  6. Huruf /a/ ini menunjukkan bahwa kata “panik’ termasuk kelas adjektif (kata sifat).

No comments:

Post a Comment

see you