Hari/ Tanggal : Jumat, 28 Juli 2023
Kelas : IV
Materi : Bahasa Indonesia (Kalimat transitif)
Kalimat Transitif dan Intransitif
Kalimat aktif merupakan kalimat yang subjeknya melakukan suatu tindakan atau pun perbuatan. Kalimat ini umumnya juga disebut sebagai kalimat subjek ataupun tindakan. Secara garis besar kalimat aktif ini dibedakan menjadi 2 jenis, yakni kalimat aktif transitif dan kalimat intransitif. Pada postingan kali ini akan kita bahas pula kedua materi tersebut.
a. Kalimat transitif
Kalimat transitif merupakan kalimat aktif yang predikatnya berupa kata kerja yang memerlukan objek. Dengan begitu, kalimat aktif transitif ini harus diikuti objek setelah predikatnya.
Perhatikan contoh berikut!
Mila memakan roti.
Kalimat tersebut di atas merupakan kalimat transitif, karena predikatnya berupa kata kerja yang
membutuhkan objek, yaitu memakan. Maka setelah predikat tersebut harus ada objek, yaitu roti. Susunan kalimat pada contoh tersebut di atas berpola S—P—O (Subjek—Predikat—Objek).
b. Kalimat intransitif
Kalimat aktif intransitif merupakan kalimat yang predikatnya berupa kata kerja yang tidak memerlukan objek. Dengan begitu, kalimat intransitif tersebut tidak perlu diikuti objek setelah predikatnya.
Perhatikan contoh berikut!
Mila tidur di kamar
Kalimat di atas merupakan contoh kalimat intransitif, karena predikatnya berupa kata kerja yang tidak membutuhkan objek, yakni tidur. Maka setelah predikat tersebut, yakni tidur, tidak membutuhkan
adanya objek. Kalimat pada contoh di atas berpola S—P—K (Subjek—Predikat—Keterangan).
Setelah memahami materi kalimat transitif dan kalimat intransitif, kita akan membahas cara menulis surat menggunakan kalimat yang baik dan benar. Dan berikut ini bagian bagian yang perlu diketahui dari surat pribadi, antara lain:
a. Alamat dan Tanggal Surat
Ketika kita menulis surat pribadi, kita harus menuliskan alamat dan tanggal pembuatan surat. Alamat yang
dituliskan merupakan alamat penerima surat dan tuliskan pula nama penerima surat. Selain itu, juga harus menuliskan tanggal dimana surat ditulis.
b. Salam Pembuka
Salam pernbuka tidak perlu seperti pada penulisan surat dinas, yang terpenting salam pembuka pada surat ini bentuknya sopan. Dalam penulisan salam pembuka ini, kita dapat memakai salam yang lebih santai. Misalnya kita menggunakan salam pembuka seperti: salam manis, salam sejahetra, dan lain sebagainya.
c. Paragraf Pembuka
Pada surat pribadi, terdapat pula bagian paragraf pembuka sama seperti halnya surat dinas atau surat formal. Melalui paragraf pembuka ini, kita dapat memberikan pembahasan yang sifatnya basa-basi. Misalnya kita bisa memulai dengan menanyakan kabar, kondisi kesehatan, dan lain sebagainya.
d. Paragraf Isi
Paragraf isi ini biasanya menjadi bagian paling penting dalam menulis surat, baik untuk surat formal
maupun surat pribadi. Pada bagian paragraf isi ini, kita bisa menyampaikan semua maksud atau tujuan kepada penerima surat. Dan yang terpenting kita harus menulis secara jelas dan mudah dimengerti oleh penerima surat tersebut.
e. Paragraf Penutup
Setelah kita selesai menulis bagian paragraf isi surat, kita juga harus menuliskan kalimat atau paragraf penutup.
Pada kalimat penutup ini, kita dapat mengakhiri surat dengan permohonan maaf, harapan, dan lain sebagainya.
No comments:
Post a Comment
see you