Monday, February 12, 2024

Materi Kelas IV

 Hari/Tanggal                     : Senin, 12 Februari 2024

Muatan  Pembelajaran      :  

1. IPAS Bab 5                     : Cerita Tentang Daerahku

2. Pend. Pancasila             : Negaraku

4. Bahasa Indonesia          : Bertukar atau Membayar 

Capaian Pembelajaran IPAS

1.Peserta didik mengidentifikasi ragam bentang alam dan keterkaitannya dengan profesi masyarakat.

2.Peserta didik mendeskripsikan terjadinya siklus air dan mampu menunjukkan letak kota/kabupaten dan provinsi tempat ia tinggal pada peta konvensional/digital.


Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia

1. Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu pesan lisan, informasi dari media audio, teks   aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.

2. Peserta didik mampu memahami dan memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari media audio.

3. Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk cetak atau elektronik.

4. Peserta didik mampu membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf yang telah dikenalinya dengan fasih.

5. Peserta didik mampu memahami ide pokok dan ide pendukung pada teks informatif.

6. Peserta didik mampu menjelaskan hal-hal yang dihadapi oleh tokoh cerita pada teks narasi.

7. Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik.

8. Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata dan sikap tubuh/gestur yang santun, menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks.

9. Peserta didik mengajukan dan menanggapi pertanyaan, jawaban, pernyataan, penjelasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan aktif.

10.Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan mematuhi tata caranya.

11.Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar dari teks narasi dengan topik yang beraneka ragam.

 12.Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks prosedur, dan teks eksposisi dengan rangkaian kalimat yang beragam, informasi yang rinci dan akurat dengan topik yang beragam.

                                                
Apa kabar anak sholih sholihah.........
Semoga kalian semua dalam keadaan sehat wal afiyah ya....
Anak sholih sholihah, tujuan pembelajaran hari ini adalah peserta didik dapat membuat info grafis mengenai daerah tempat tinggalnya, mengidentifikasi faktor-faktor yang memperkuat NKRI,  Melalui kegiatan menuliskan cara menabung di bank, peserta didik dapat menulis teks prosedur dengan baik, Melalui kegiatan menulis pengalaman menabung, peserta didik dapat menulis kalimat dengan baik sesuai kaidah bahasa Indonesia 


IPAS
Membuat infografis lengkap mengenai daerah tempat tinggal.
Langkah Pembuatan Infografis:
1. Buatlah informasi mengenai daerah kalian yang berisi:
a. nama daerah;
b. sejarah singkat daerah;
c. peninggalan benda-benda bersejarah yang ada di daerah;
d. bentang alam/kenampakan alam daerah;
e. kekayaan alam daerah;
f. mata pencaharian dominan daerah;
g. ajakan untuk menjaga dan melestarikan sosial-budaya daerah.
2. Buatlah karya yang menarik dan memberikan pengetahuan pada pembacanya.

Pendidikan Pancasila 

Bhineka Tunggal Ika?

Bhineka Tunggal Ika merupakan semboyan nasional Indonesia. Bhineka Tunggal Ika memiliki arti berbeda-beda tetapi tetap satu ( Dalam perbedaan, tetap ada persatuan) Bhineka Tunggal Ika merupakan suatu hal yang dapat mencerminkan Indonesia.

Bhineka Tunggal Ika diabadikan di bawah lambang negara Indonesia. Bhineka Tunggal Ika dapat ditemui di cakar burung garuda Indonesia. Bhineka Tunggal Ika sangat penting sekali bukan? Lalu apa kalian tau arti dan makna yang tersembunyi di dalam bhineka tunggal ika? Serta apakah kalian tau sejarah apa yang terjadi dibalik Bhineka Tunggal Ika? Nah simak rangkumannya di bawah ini

Berikut Arti dan Makna Bhineka Tunggal Ika:

  1. Keberagaman yang bersatu

    Bhineka Tunggal Ika menggambarkan konsep bahwa meskipun Indonesia terdiri dari beragam suku, agama, ras, dan budaya, bangsa Indonesia tetap menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Keberagaman tersebut diakui, dihargai, dan disatukan dalam semangat persatuan.

  2. Toleransi dan saling menghormati

    Semboyan Bhineka Tunggal Ika ini mengajarkan pentingnya nilai-nilai toleransi, saling menghormati, dan hidup berdampingan dalam harmoni di tengah perbedaan. Masyarakat Indonesia diharapkan mampu menghormati hak-hak orang lain dalam beragama, berkeyakinan, dan berbudaya.

  3. Persatuan dalam perbedaan

    Bhineka Tunggal Ika mengajarkan bahwa meskipun terdapat perbedaan dalam suku, agama, dan budaya, persatuan dan persaudaraan harus dijaga. Semua warga negara Indonesia memiliki tanggung jawab untuk bekerja sama dalam mencapai kemajuan bersama dan membangun bangsa yang kuat.

  4. Kekayaan budaya dan keunikan

    Bhineka Tunggal Ika juga mencerminkan kekayaan budaya Indonesia yang terdiri dari berbagai tradisi, bahasa, kesenian, dan adat istiadat yang berbeda. Semua kekayaan budaya ini merupakan warisan yang harus dijaga dan dipertahankan sebagai identitas bangsa.

Berikut Fungsi Bhineka Tunggal Ika:

  1. Mempertahankan kerukunan sosial

    Bhineka Tunggal Ika menjadi landasan dalam menjaga kerukunan sosial di Indonesia. Semboyan ini mengajarkan nilai-nilai toleransi, saling menghormati, dan hidup berdampingan dalam harmoni di tengah perbedaan suku, agama, ras, dan budaya.

  2. Menghormati perbedaan

    Bhineka Tunggal Ika mendorong masyarakat Indonesia untuk menghormati perbedaan dalam suku, agama, ras, dan budaya. Semboyan ini mengajarkan pentingnya mengakui dan menghargai hak-hak individu dan kelompok untuk menjalankan kepercayaan dan budaya mereka sendiri.

  3. Membangun persatuan

    Bhineka Tunggal Ika menekankan pentingnya persatuan di tengah perbedaan. Semboyan ini mengajarkan bahwa meskipun berbeda-beda, bangsa Indonesia tetap satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Fungsi semboyan ini adalah memperkuat ikatan persaudaraan dan kerja sama antarwarga negara dalam mencapai kemajuan bersama.

  4. Menghargai keanekaragaman budaya

    Bhineka Tunggal Ika mempromosikan penghargaan terhadap keanekaragaman budaya di Indonesia. Semboyan ini mengajarkan pentingnya menjaga dan memelihara warisan budaya yang beragam sebagai identitas bangsa yang kaya dan berwarna.

  5. Memperkuat identitas nasional

    Bhineka Tunggal Ika menjadi simbol dari keberagaman dan persatuan dalam bingkai kehidupan nasional Indonesia. Semboyan ini memperkuat identitas nasional sebagai bangsa yang beragam namun tetap bersatu dalam semangat persatuan, kesetaraan, dan keadilan.

Berikut Sejarah Bhineka Tunggal Ika:

Sejarah Bhineka Tunggal Ika bermula pada abad ke-14 Masehi di pulau Jawa, Indonesia. Semboyan Bhineka Tunggal Ika ini pertama kali ditemukan dalam prasasti Tugu yang ditemukan di desa Ciaruteun Ilir, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Prasasti ini berasal dari masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk dari Kerajaan Majapahit pada tahun 1356 Masehi.

Prasasti Tugu menyampaikan pesan tentang persatuan dan kerukunan di tengah perbedaan dalam beragama. Prasasti ini berisi kutipan dari kitab Sutasoma, salah satu karya sastra dari pengarang Jawa Kuno, Mpu Tantular. Kutipan tersebut berbunyi “Wan wengi, windu sinunggal, winuwus bhinneka tunggal ika” yang berarti “Walaupun berbeda-beda, dalam perbedaan itu tetap ada kesatuan”.

Pada saat itu, pesan Bhineka Tunggal Ika dalam prasasti Tugu menegaskan pentingnya toleransi dan persatuan di antara berbagai kepercayaan dan keyakinan yang ada di Nusantara. Semboyan ini menggarisbawahi nilai-nilai pluralisme dan harmoni dalam kehidupan beragama.

Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, Bhineka Tunggal Ika diadopsi sebagai semboyan nasional. Pada 18 Agustus 1950, semboyan ini secara resmi dijadikan semboyan negara dan dituangkan dalam pasal 36A Undang-Undang Dasar 1945. Bhineka Tunggal Ika menjadi prinsip yang melandasi kerukunan dan persatuan di Indonesia, menghargai keberagaman suku, agama, ras, dan budaya sebagai sumber kekayaan bangsa.

Ciri-Ciri Teks Prosedur

  1. Mengandung kata kerja aktif.
  2. Bersifat universal, alias setiap orang dapat mengikutinya.
  3. Mengandung tahapan atau urutan kegiatan untuk melakukan sesuatu.
  4. Menggunakan kata keterangan yang menyatakan rincian waktu, tempat, ukuran, dan sebagainya.
  5. Menggunakan kalimat perintah (imperatif), baik meminta atau melarang. Contoh: ‘tuangkan’, ‘jangan’, ‘masukkan’, dan sebagainya.
  6. Menggunakan konjungsi atau kata penghubung untuk menghubungkan setiap tahapan. Contoh: ‘selanjutnya’, ‘setelah itu’, ‘lalu’, ‘kemudian’, dan sebagainya.

Contoh teks prosedur 
Cara Mematikan Komputer
1. Tutuplah seluruh aplikasi atau program yang masih aktif.
2. Tekan tombol "Start" dengan menggunakan mouse pada desktop.
3. Tekan menu "Turn off komputer"
4. Di kotak dialog "Turn off komputer". tekan tombol power monitor.
5. Diamkanlah untuk beberapa saat sampai komputer mati.
6. Klik tombol off di monitor dalam memadamkan monitor.
7. Cabutlah kabel listrik pada jalan-jalan listrik.
8. Tutuplah dengan menggunakan penutup.


Cara Mengambil Uang di ATM

1. Masukkan kartu ke mesin ATM.
2. Pilih bahasa yang ingin digunakan. Biasanya pilihan yang tersedia antara Bahasa 
    Indonesia atau Bahasa Inggris
3. Masukkan pin ATM. Lakukan ini dengan benar, jika salah sampai 3 kali kartu akan diblokir.
4. Untuk mengambil uang, pilih tarik tunai di antara menu di layar.
5. Pilih nominal yang akan diambil sesuai yang ada di layar atau pilih penarikan jumlah lain
6. Konfirmasi penarikan uang.
7. Pilih opsi "Benar" atau "Salah" untuk mengulang nominal.
8. Tunggu transaksi diproses dan uang akan keluar beserta bukti transaksi.
9. Sebagai catatan, beberapa mesin ATM tidak mengeluarkan bukti transaksi.
10. Setelah selesai, layar akan menampilkan opsi "Apakah kamu ingin melanjutkan transaksi 
      lain?"
11. Pilih tidak untuk mengeluarkan kartu ATM.
12. Cek jumlah uang yang diterima dan tarik kartu ATM.

Cara Menyeduh Susu Kambing Etawa Bubuk

1. Siapkan gelas atau cangkir.
2. Masukkan 3 sendok makan susu kambing etawa bubuk ke dalam gelas.
3. Tambahkan air panas secukupnya.
4. Aduk dengan sendok supaya susu tidak menggumpal.
5. Susu kambing etawa siap diminum selagi hangat.

Seni Budaya

Dongeng adalah media efektif untuk menyampaikan pesan moral dan nilai-nilai pada anak-anak. Mereka menyukai dongeng, karena ceritanya sarat imajinasi dan mudah mengingat nasehat-nasehat yang diceritakan melalui dongeng. Dalam fabel, tokoh-tokoh yang disajikan adalah kehidupan binatang yang diceritakan seolah memiliki akal, tingkah laku, watak yang sama dengan manusia. Ada yang berkarakter baik dan buruk.


Pesan moral yang disampaikan di antaranya tanggung jawab, kejujuran, disiplin, kerjasama dan lain-lain. Selain mencermati cerita, dialog dalam cerita membuat anak-anak bisa berimajinasi terhadap karakter binatang tersebut. Materi ajar yang akan diterapkan yakni dongeng fabel berjudul “Ular Naga Si Banyak Kawan”, secara ringkas menceritakan seekor Ular Naga yang baik-hati tapi kesepian. Bentuk fisiknya yang berbeda dengan ular yang biasanya, membuat dia ditakuti oleh binatang lainnya. Padahal dia ingin memiliki banyak teman dan bersahabat dengan siapapun


Berdasarkan cerita tersebut, peserta didik akan belajar perjuangan sang Ular Naga untuk mendapatkan banyak teman bermain, selanjutnya bagaimana peserta didik bermain bersama Ular Naga. Aktivitas gerak yang dilakukan dapat mengambil Permainan kelompok Ular Naga untuk menerapkan cerita fabel. Melalui permainan Ular Naga, anak berjalan meliuk-liuk menyerupai ular, disertai nyanyian yang menceritakan tentang ular. Secara keseluruhan materi ini merupakan perpaduan antara nyanyian, gerak dan permainan. Dari sisi materi gerak peserta didik akan belajar banyak gerak dalam permainan. Dari bagian bagian tubuh yaitu kaki (statis dan berjalan/lokomotor), tangan, kepala dan wajah. Selain itu juga permainan pola lantai, arah hadap & level. Selain itu tambahan adalah peserta didik harus mampu menghapal dan menyanyikan lagu Ular Naga yang harus dinyanyikan saat permainan berlangsung. Selain itu dalam permainan terdapat bagian dialog-dialog sederhana antar pemain yang akan menambah kemampuan berbahasa dan berkomunikasi antar peserta didik.


Praktik gerak Tari Daerah

Kalian akan dibagi menjadi kelompok dan masing-masing kelompok akan membawakan tarian yang  diambil dari cerita rakyat.

Silahkan Cek video-video berikut ini sebagai acuan untuk proyek berlahih tari daerah


1. Tari Randai





2. Tari Patudu



3. Tari Kecak


Semangat berlatih anak-anak hebat!


No comments:

Post a Comment

see you