Tuesday, October 22, 2024

Materi Kelas IV Kurikulum Merdeka

 Hari/Tanggal: Selasa, 22 Oktober 2024

Mata Pelajaran:

1. Matematika

2. Pancasila

3. Bahasa Indonesia

4. IPAS

Capaian Pembelajaran Pendidikan Pancasila :

1. Peserta didik menunjukkan makna sila-sila Pancasila, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari; mengenal karakter para perumus Pancasila; menunjukkan sikap bangga menjadi anak Indonesia yang memiliki bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

2. Peserta didik mengidentifikasi dan melaksanakan aturan di sekolah dan lingkungan tempat tinggal; mengidentifikasi dan melaksanakan hak dan kewajiban sebagai anggota keluarga dan sebagai warga sekolah.

3. Peserta didik membedakan dan menghargai identitas diri, keluarga, dan teman-temannya sesuai budaya, suku bangsa, bahasa, agama dan kepercayaannya di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat.

4. Peserta didik mengidentifikasi lingkungan tempat tinggal (RT, RW, desa atau kelurahan, dan kecamatan) sebagai bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; menunjukkan sikap kerja sama dalam berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan di lingkungan tempat tinggal dan sekolah. 

CP: Bahasa Indonesia

1.       Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu pesan lisan, informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.

2.       Peserta didik mampu memahami dan memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari media audio.

3.       Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk cetak atau elektronik.

4.       Peserta didik mampu membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf yang telah dikenalinya dengan fasih.

5.       Peserta didik mampu memahami ide pokok dan ide pendukung pada teks informatif.

6.       Peserta didik mampu menjelaskan hal-hal yang dihadapi oleh tokoh cerita pada teks narasi.

7.       Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik.

8.       Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata dan sikap tubuh/gestur yang santun, menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks.

9.       Peserta didik mengajukan dan menanggapi pertanyaan, jawaban, pernyataan, penjelasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan aktif.

10.   Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan mematuhi tata caranya.

11.   Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar dari teks narasi dengan topik yang beraneka ragam.

12. Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks prosedur, dan teks eksposisi dengan rangkaian kalimat yang beragam, informasi yang rinci dan akurat dengan topik yang beragam. 

2. Matematika                     :  Pecahan

CP: 

Fase B Berdasarkan Elemen :

ELEMEN

CAPAIAN PEMBELAJARAN

Bilangan

Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 10.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, menggunakan nilai tempat, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan uang menggunakan ribuan sebagai satuan. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai 1.000. Mereka dapat melakukan operasi perkalian dan pembagian bilangan cacah sampai 100 menggunakan benda-benda konkret, gambar, dan simbol matematika. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan kelipatan dan faktor.

Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan antar-pecahan dengan pembilang satu dan antarpecahan dengan penyebut yang sama. Mereka dapat mengenali pecahan senilai menggunakan gambar dan simbol matematika.

Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan desimal.  Mereka dapat menyatakan pecahan desimal persepuluhan dan perseratusan, serta menghubungkan pecahan desimal perseratusan dengan konsep persen.

Aljabar

Peserta didik dapat mengisi nilai yang belum diketahui dalam sebuah kalimat matematika yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100. Peserta didik dapat mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola gambar atau objek sederhana dan pola bilangan membesar dan mengecil yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100.

Pengukuran

Peserta didik dapat mengukur panjang dan berat benda menggunakan satuan baku.  Mereka dapat menentukan hubungan antar-satuan baku panjang (cm, m). Mereka dapat mengukur dan mengestimasi luas dan volume menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku berupa bilangan cacah.

Geometri

Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun datar (segiempat, segitiga, segibanyak). Mereka dapat menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar dengan lebih dari satu cara jika memungkinkan.

Analisis Data Dan Peluang

Pada akhir fase B, peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan, menyajikan, menganalisis dan menginterpretasi data dalam bentuk tabel, diagram gambar, piktogram, dan diagram batang (skala satu satuan).

 

Assalamu'alaikum warohmatullah wabarokatuh

Apa kabar anak sholih sholihah…

Semoga semuanya dalam keadaan sehat wal'aafiyat

Mari kita awali dengan membaca doa terlebih dahulu semoga kita selalu sehat dan diberikan kemudahan dalam melaksanakan kegiatan ujian hari ini! Jangan lupa tingkatkan iman dan takwa dengan selalu rajin melaksanakan solat 5 waktu, murojaah, sholat sunah Dhuha.

tujuan pembelajaran kita hari ini kita akan membahas materi tentang mengurutkan pecahan, perubahan energi listrik menjadi energi gerak, energi panas, dan energi cahaya, selain itu kita akan memahami materi tentang musyawarah.

Yuk simak ringkasan materi dibawah ini....

MATEMATIKA

Mengurutkan pecahan adalah menyusun pecahan secara berurutan mulai dari yang terkecil hingga ke yang terbesar atau sebaliknya, dari yang terbesar ke yang terkecil nilainya.

Untuk pecahan berpenyebut sama, tinggal membandingkan pembilangnya.

Contoh Mengurutkan Pecahan

Untuk pecahan berpenyebut berbeda,
  1. samakan dulu penyebutnya dengan KPK
  2. rubah pembilang sesuai prinsip Pecahan Senilai
  3. urutkan pembilang

Contoh soal:



3. Latihan Soal


PETUNJUK: Untuk anak-anak siswa kelas 4 silakan salin dan kerjakan latihan soal mengurutkan pecahan ini dibuku tulis kalian. 

Pendidikan Pancasila

Musyawarah merupakan satu di antara hal yang amat penting bagi kehidupan manusia, bukan saja dalam kehidupan berbangsa dan bernegara melainkan dalam kehidupan berumah tangga dan lain-lainnya. Kata musyawarah berasal dari bahasa Arab yaitu Syawara yang artinya berunding, urun rembuk atau mengajukan sesuatu. Musyawarah memiliki tujuan untuk mencapai mufakat atau persetujuan.

Semua orang memiliki hak untuk menyatakan pendapatnya di manapun, misalnya, saat berdiskusi bersama keluarga, bersama teman sekelas, atau teman bermain. Pendapat adalah buah pemikiran atau perkiraan tentang suatu hal (seperti orang atau peristiwa).

Dalam mengemukakan sebuah pendapat ada beberapa hal yang harus sangat kita perhatikan. Mengungkapkan sebuah pendapat tidak boleh dilakukan secara semena-mena dan seenaknya saja, karena tanpa kita sadari pendapat kita nantinya dapat menyakiti dan melukai perasaan banyak orang. 


Suatu keputusan bersama tidak akan tercapai jika semua orang saling memaksakan kehendaknya kepada orang lain. Keputusan bersama bukan merupakan keinginan dari satu orang atau satu golongan saja. Akan tetapi, merupakan hasil pertimbangan dari semua pandangan atau pendapat yang dikemukakan oleh semua peserta musyawarah dengan berdasarkan kepada prinsip keadilan.
Musyawarah
Oleh karena itu, dalam mengambil suatu keputusan bersama diperlukan kebijaksanaan untuk menampung aspirasi dari para peserta musyawarah sehingga keputusan dapat diterima oleh semua pihak yang terlibat dalam proses perumusan keputusan tersebut

Untuk mencapai tujuan, pendapat harus disampaikan secara benar, beretika, dan bertanggung jawab. Ada beberapa hal yang harus dipikirkan dan perhatikan terlebih dahulu sebelum menyampaikannya, agar tidak menyinggung atau bahkan menimbulkan perselisihan.

1. Menggunakan bahasa yang santun
Saat ingin mengungkapkan pendapat, sampaikan dengan kata-kata yang sopan dan santun. Tidak dengan kata-kata yang kasar yang disertai dengan makian sehingga akan menyakiti orang lain. Penyampaian pendapat menggunakan bahasa yang santun membuat jalanya musyawarah berjalan dengan baik.

2. Menghargai pendapat teman dan tidak memotong pembicaraan
Setiap orang yang hadir dalam musyawarah mempunyai hak dan kesempatan untuk mengutarakan pendapat. Kita harus bisa menghargai perbedaan pendapat dan jangan selalu ingin mendominasi pembicaraan.

Jika ingin mengutarakan atau menanggapi pendapat, tunggu hingga teman yang lain selesai berbicara. Memotong pembicaraan merupakan tindakan yang kurang baik. Hal ini memungkinkan pendapat mereka belum tersampaikan secara keseluruhan. 

3. Tidak memaksakan pendapat
Setiap orang pasti memiliki pemikiran atau pandangan berbeda. Penolakan merupakan hal yang sangat wajar dalam sebuah musyawarah, kita tidak bisa memaksakan teman untuk selalu setuju pada gagasanmu.

Tidak perlu marah jika pendapatmu kurang mendapatkan respon baik atau bahkan ditolak sekali pun. Berbesar hatilah, dan bersikap baik. Mungkin saja pendapatmu tidak salah, tetapi ada pendapat lain yang lebih mewakili kepentingan bersama.

Bentuk Bentuk Keputusan Bersama
Mengambil sebuah keputusan merupakan salah satu cara supaya musyawarah bisa berjalan dengan baik. Ada beberapa bentuk cara mengambil keputusan bersama dalam sebuah musyawarah. Berikut ini penjelasannya.

1. Keputusan aklamasi
Aklamasi adalah pernyataan setuju secara lisan dari seluruh peserta rapat dan sebagainya terhadap suatu usul tanpa melalui pemungutan suara. Jadi keputusan aklamasi adalah sebuah keputusan tanpa melalui pemungutan suara terlebih dahulu karena semua peserta memiliki pendapat yang sama.

Syarat bisa dilakukannya keputusan aklamasi adalah tidak terdapat perbedaan pendapat di antara para peserta musyawarah, semua peserta setuju pengambilan keputusan dilakukan secara aklamasi.

2. Musyawarah mufakat
Musyawarah diartikan sebagai pembahasan untuk menyatukan pendapat dalam penyelesaian suatu masalah bersama. Sedangkan mufakat adalah sesuatu yang telah disetujui sebagai keputusan berdasarkan kebulatan pendapat sebagai hasil musyawarah.

Musyawarah untuk mencapai mufakat adalah bentuk pengambilan keputusan bersama yang paling baik. Sebab dengan musyawarah mufakat berarti semua orang yang terlibat dalam musyawarah menyatakan setuju terhadap keputusan yang diambil bersama.

3. Pemungutan suara terbanyak
Cara pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak akan dilakukan, apabila cara pengambilan keputusan dengan cara musyawarah tidak mencapai mufakat. Karena itu para peserta musyawarah harus mengambil keputusan bersama dengan cara pengambilan suara terbanyak.

Dalam proses pemungutan suara, bisa dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
1. Mengacungkan tangan.
2. Berdiri dari tempat duduk.
3. Berpindah tempat sesuai dengan pilihan.
4. Menuliskan pilihan di atas kertas kemudian dikumpulkan.

Pengambilan keputusan bersama berdasarkan suara terbanyak ini pada umumnya dilakukan oleh berbagai organisasi, baik yang ada di lingkungan sekolah maupun masyarakat.

Demikian pembahasan mengenai Menyampaikan Pendapat Ketika Bermusyawarah. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Pendidikan Pancasila Kelas IV Kurikulum Merdeka, Kemendikbud.

IPAS

TP: Peserta didik dapat mengidentifikasi ragam transformasi energi pada kehidupan sehari-hari 

Transformasi  Energi Di Sekitar Kita

Energi adalah daya (kekuatan) yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai proses kegiatan yang dilakukan manusia. 

Sehingga, energi sangat sering dan selalu digunakan manusia untuk melakukan pekerjaan. 

Energi dapat digunakan secara langsung ataupun mengalami perubahan dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain. 

Misalnya energi gerak menjadi energi panas, energi panas menjadi energi listrik, dan sebagainya. 

Pada pelajaran IPAS kelas 4 SD Kurikulum Merdeka Belajar, kita akan belajar menyebutkan contoh perubahan energi dalam kegiatan sehari-hari. 

Contoh Perubahan Energi

Berikut ini beberapa contoh perubahan energi dalam kegiatan sehari-hari. 

1. Menggunakan setrika listrik untuk merapikan pakaian (energi listrik menjadi panas). 

2. Mengisi daya baterai ponsel (energi listrik menjadi kimia).  

3. Menyalakan lampu (energi listrik menjadi cahaya). 

4. Menggunakan hair dryer (energi listrik menjadi panas). 

5. Menggunakan oven (energi listrik menjadi panas). 

6. Penggunaan flash kamera (energi cahaya menjadi kimia). 

7. Penggunaan panel surya (energi cahaya menjadi listrik). 

8. Menggosokkan kedua telapak tangan. 

9. Menyalakan mesin (energi gerak menjadi panas). 

10. Menjemur pakaian (energi cahaya menjadi panas).

11. Bermain angklung (energi gerak menjadi bunyi). 

12. Menggunakan kincir angin (energi gerak menjadi energi listrik). 

13. Bermain layang-layang (energi angin menjadi energi gerak). 

14. Bermain seruling (energi angin menjadi energi bunyi). 

15. Menendang bola (energi gerak untuk menyebabkan perpindahan). 

16. Bersepeda (energi kimia menjadi energi gerak).

17. Berjala (energi kimia menjadi energi gerak).

18. Berlari (energi kimia menjadi energi gerak).

19. Menyalakan kendaraan (energi kimia menjadi energi gerak).

20. Menyalakan senter (energi kimia menjadi energi cahaya).

BAHASA INDONESIA

TP: Melalui kegiatan menyimak teks “Dikenal karena Menari”, peserta didik mampu mengidentifikasi informasi dengan benar.

Pada pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV Bab IV Meliuk dan Menerjang Terdapat kegiatan menyimak teks DIkenal Karena Menari. Tujuan kegiatan ini adalah melalui kegiatan menyimak teks “Dikenal karena Menari”, peserta didik mampu mengidentifikasi informasi dengan benar.


Pada bab sebelumnya kalian sudah belajar untuk menyimak. Menyimak berbeda dengan mendengar. Dalam menyimak, kalian memusatkan perhatian terhadap sesuatu yang didengar dan berusaha memahaminya. Ada beberapa cara yang akan membantu kalian untuk dapat menyimak dengan baik.
  1. Lihat dan perhatikan orang yang berbicara.
  2. Jangan sambil berbicara dengan teman atau melakukan hal lainnya.
  3. Kalau perlu, catat informasi penting seperti nama orang, nama tempat, tahun, dan lain-lain.

Tutuplah buku kalian, lalu simaklah guru membacakan teks “Dikenal karena Menari” dengan cermat!

Dikenal karena Menari
Indonesia memiliki banyak sekali budaya, khususnya tarian. Tari-tarian itu menjadi ciri khas suatu daerah. Berikut ini dihimpun lima desa yang terkenal dengan ciri khas tarian dan para penarinya.

Desa pertama adalah Desa Olehsari di Banyuwangi, Jawa Timur, yang terkenal dengan tari seblang. Tarian yang dilakukan setiap tahun ini diyakini untuk menghindarkan desa dari bahaya. Penarinya biasanya wanita dewasa yang wajahnya ditutupi daun kelapa. Penari memperagakan kegiatan membajak sawah sambil menggendong boneka mengikuti irama musik.

Desa kedua adalah Desa Cempaga di Bali dengan tari baris. Tari ini dibawakan oleh laki-laki dewasa. Gerakannya menirukan pemuda gagah berani yang menerjang medan perang. Tari baris dibedakan menjadi dua berdasarkan jumlah penarinya. Tarian yang dibawakan seorang penari disebut tari jojor. Sementara tarian yang dilakukan berkelompok disebut tari dadap.

Selanjutnya adalah Desa Barikin di Kalimantan Selatan dengan tari baksa kembang. Tarian ini dibawakan oleh penari perempuan yang jumlahnya ganjil, misalnya satu, tiga, atau lima penari. Gerakannya meliuk-liuk menggambarkan seorang putri yang sedang bermain di taman bunga. Tari baksa kembang sering dipentaskan di acara besar.
Tari Baksa kembang
Desa keempat adalah Desa Situraja di Jawa Barat yang terkenal dengan tari umbul. Para penarinya adalah perempuan berkebaya, berselendang, dan memakai kacamata hitam. Gerakannya gemulai, menggoyangkan badan, dan sedikit menirukan gerakan pencak silat. Tari ini mengandung pesan bahwa perempuan juga bisa menjaga diri dengan ilmu bela diri.

Desa terakhir adalah Desa Gigieng di Aceh dengan tari seudati. Fungsi tarian ini bukan hanya sebagai pertunjukan hiburan untuk rakyat, melainkan juga sebagai sarana dakwah untuk mengembangkan ajaran agama Islam. Tari seudati dibawakan oleh delapan pemuda. Gerakan yang dibawakan menggambarkan seorang syekh bersama para pembantunya.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dan tuliskan di buku kalian!
1. Sebutkan nama-nama desa yang diceritakan di atas dan nama tarian masing-masing!
Nama-nama desa yang diceritakan adalah Desa Olehsari di Banyuwangi, Jawa Timur, yang terkenal dengan tari seblang, Desa Cempaga di Bali dengan tari baris, Desa Barikin di Kalimantan Selatan dengan tari baksa kembang, Desa Situraja di Jawa Barat yang terkenal dengan tari umbul, dan Desa Gigieng di Aceh dengan tari seudati.
2. Berapakah jumlah penari pada tari seudati?
Tari seudati dibawakan oleh delapan pemuda
3. Tari apakah yang menggambarkan seorang putri di taman bunga?
Tari baksa kembang menggambarkan seorang putri yang sedang bermain di taman bunga.
4. Apakah nama tari yang gerakannya seperti ada gerakan silat?
Tari umbul menirukan gerakan pencak silat.
5. Ada tarian yang dilakukan untuk tujuan tertentu. Sebutkan nama dan tujuannya!
  1. Tari seblang dari Banyuwangi, Jawa Timur bertujuan untuk menghindarkan desa dari bahaya. 
  2. Tari baris dari Bali tujuanya untuk mengelu-elukan kejantanan pahlawan Bali,
  3. Tari baksa kembang dari Kalimantan Selatan bertujuan untuk penyambutan tamu 
  4. Tari umbul dari Jawa Barat bertujuan untuk merekatkan kebersamaan untuk melawan penjajah.
  5. Tari seudati dari NAD bertujuan untuk sarana dakwah untuk mengembangkan ajaran agama Islam. 
  6. Tari Yapong dari DKI Jakarta, adalah tari persembahan untuk menghormati tamu negara.
  7. Tari Sekapur Sirih dari Jambi, adalah tarian untuk menyambut selamat datang kepada tamu tamu besar di provinsi Jambi.
  8. Tari Topeng Kuncaran dari Jawa Barat, adalah tarian untuk menyambut tamu agung.
  9. Tari Remog dari Jawa Timur tepatnya diSurabaya, adalah salah stu tarian untuk penyambutan tamu agung.
  10. Tari Monog dari Kalimantan Barat, adalah tarian untuk tari penolak penyakit agar si penderita dapat sembuh kembali.

KBBI
  1. tari: n gerakan badan (tangan dan sebagainya) yang berirama, biasanya diiringi bunyi-bunyian (musik, gamelan, dan sebagainya)
  2. meliuk: v berkeluk ke sisi (gerak pesenam, penari, dan sebagainya)
  3. pentas: n lantai yang agak tinggi di gedung pertunjukan tempat memainkan sandiwara dan sebagainya; panggung
  4. peraga: n orang yang suka meragakan diri; pesolek
  5. gemulai: a lemah lembut (tentang gerak anggota tubuh)
  6. menerjang: v menendang; menyepak (ke bawah atau ke depan), v menyerang; menyerbu: pasti ia sudah ~ sopir itu jika aku tidak cepat-cepat menahannya, v melanggar; menubruk; menyeruduk: ia berlayar ~ ombakmelewati terus
  7. lestari: a tetap seperti keadaannya semula; tidak berubah; bertahan; kekal

Membaca dan Bahasa Bahasa
Ide Pokok dan Ide Pendukung
Ide pokok adalah hal utama yang ingin disampaikan. Karena itu, ide pokok juga disebut gagasan utama atau pikiran utama. Ada ide pokok paragraf dan ada ide pokok tulisan. 

Ide pokok suatu paragraf biasanya dapat kita baca di dalam salah satu kalimat di paragraf tersebut. Sementara, ide pokok suatu teks utuh biasanya tidak tertulis begitu saja. Karena itu, untuk memahami ide pokok teks utuh, kita harus membaca semua paragraf. Dengan melihat hubungan ide pokok satu paragraf dengan paragraf lainnya dalam suatu tulisan, kita bisa mengetahui ide pokok tulisan tersebut. 

Ide pendukung atau gagasan pendukung adalah informasi tambahan yang menjelaskan ide pokok. Karena itu, ide pendukung sering pula disebut sebagai ide penjelas.

Sekarang bacalah kembali teks “Dikenal karena Menari”. Temukan ide pokok dan ide pendukung setiap paragraf. Tuliskan di buku kalian. Tuliskan pula ide pokok dari teks “Dikenal karena Menari” tersebut. Kalian dapat membuatnya seperti tabel di bawah ini!
Pragraf 1
Ide PokokLima desa yang terkenal dengan ciri khas tarian dan para penarinya.
Ide Pendukung
  1. 1ndonesia memiliki banyak sekali budaya, khasusnya tarian.
  2. Tari-tarian itu menjadi ciri khas suatu daerah.
Pragraf 2
Ide PokokDesa Olehsari di Banyuwangi, Jawa Timur, terkenal dengan tari seblang
Ide Pendukung
  1. Tarian ini diyakini untuk menghindarkan desa dari bahaya. 
  2. Penarinya biasanya wanita dewasa yang wajahnya ditutupi daun kelapa.  
  3. Penari memperagakan kegiatan membajak sawah sambil menggendong boneka mengikuti irama musik.
Pragraf 3
Ide PokokDesa Cempaga di Bali terkenal dengan tari baris
Ide Pendukung
  1. Tari ini dibawakan oleh3laki-laki dewasa.
  2. Gerakannya menirukan pemuda gagah berani yang menerjang medan perang. 
  3. Tari baris dibedakan menjadi dua berdasarkan jumlah penarinya. 
  4. Tarian yang dibawakan seorang penari disebut tari jojor. 
  5. Tarian yang dilakukan berkelompok disebut tari dadap.
Pragraf 4
Ide PokokDesa Barikin di Kalimantan Selatan dikenal dengan tari baksa kembang
Ide Pendukung
  1. Tarian ini dibawakan oleh penari per4mpuan yang jumlahnya ganjil. 
  2. Gerakannya meliuk-liuk menggambarkan seorang putri yang sedang bermain di taman bunga.
  3. Tari baksa kembang sering dipentaskan di acara besar.
Pragraf 5
Ide PokokDesa Situraja di Jawa Barat terkenal dengan tari umbul
Ide Pendukung
  1. Para penarinya adalah perempuan berkebaya, berselendang, dan memakai kacamata hitam. 
  2. Gerakannya gemulai, menggoyangkan badan, dan sedikit menirukan gerakan pencak silat.
  3. Tari ini mengandung pesan bahwa perempuan juga bisa menjaga diri dengan ilmu bela diri5
Pragraf 6
Ide PokokDesa Gigieng di Aceh dengan tari seudati
Ide Pendukung
  1. Fungsi tarian ini bukan hanya sebagai pertunjukan hiburan untuk rakyat, melainkan juga sebagai sara6a dakwah untuk mengembangkan ajaran agama Islam. 
  2. Tari seudati dibawakan oleh delapan pemuda. 
  3. Gerakan yang dibawakan menggambarkan seorang syekh bersama para pembantunya.

Demikian pembahasan mengenai Menyimak dan Membaca Teks Dikenal karena Menari. Semoga tulisan ini bermanfaat.


Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas IV, Kemendikbud.

Kesimpulan : Alhamdulillah kegiatan belajar berlangsung dengan baik ada 4 orang siswa yang masih belum memahami membandingkan pecahan, peserta didik diberikan latiha di rumah agar lebih memahami materi. Untuk pelajaran bahasa Indonesia ada 2 orang yang belum memahami kalimat utama dan kalimat pendukung peserta didik diberi banyak contoh menentukan ide pokok dan ide pendukung. 

No comments:

Post a Comment

see you