Hari/Tanggal : Senin, 21 Oktober 2024
Kelas : IV (Empat)
Mata Pelajaran :
1. Bahasa Indonesia : BAB4 Meliuk dan Menerjang
CP:
1. Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu pesan lisan, informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.
2. Peserta didik mampu memahami dan memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari media audio.
3. Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk cetak atau elektronik.
4. Peserta didik mampu membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf yang telah dikenalinya dengan fasih.
5. Peserta didik mampu memahami ide pokok dan ide pendukung pada teks informatif.
6. Peserta didik mampu menjelaskan hal-hal yang dihadapi oleh tokoh cerita pada teks narasi.
7. Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik.
8. Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata dan sikap tubuh/gestur yang santun, menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks.
9. Peserta didik mengajukan dan menanggapi pertanyaan, jawaban, pernyataan, penjelasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan aktif.
10. Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan mematuhi tata caranya.
11. Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar dari teks narasi dengan topik yang beraneka ragam.
12. Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks prosedur, dan teks eksposisi dengan rangkaian kalimat yang beragam, informasi yang rinci dan akurat dengan topik yang beragam.
Fase B Berdasarkan Elemen :
ELEMEN | CAPAIAN PEMBELAJARAN |
Bilangan | Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 10.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, menggunakan nilai tempat, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan uang menggunakan ribuan sebagai satuan. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai 1.000. Mereka dapat melakukan operasi perkalian dan pembagian bilangan cacah sampai 100 menggunakan benda-benda konkret, gambar, dan simbol matematika. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan kelipatan dan faktor. Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan antar-pecahan dengan pembilang satu dan antarpecahan dengan penyebut yang sama. Mereka dapat mengenali pecahan senilai menggunakan gambar dan simbol matematika. Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan desimal. Mereka dapat menyatakan pecahan desimal persepuluhan dan perseratusan, serta menghubungkan pecahan desimal perseratusan dengan konsep persen. |
Aljabar | Peserta didik dapat mengisi nilai yang belum diketahui dalam sebuah kalimat matematika yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100. Peserta didik dapat mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola gambar atau objek sederhana dan pola bilangan membesar dan mengecil yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100. |
Pengukuran | Peserta didik dapat mengukur panjang dan berat benda menggunakan satuan baku. Mereka dapat menentukan hubungan antar-satuan baku panjang (cm, m). Mereka dapat mengukur dan mengestimasi luas dan volume menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku berupa bilangan cacah. |
Geometri | Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun datar (segiempat, segitiga, segibanyak). Mereka dapat menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar dengan lebih dari satu cara jika memungkinkan. |
Analisis Data Dan Peluang | Pada akhir fase B, peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan, menyajikan, menganalisis dan menginterpretasi data dalam bentuk tabel, diagram gambar, piktogram, dan diagram batang (skala satu satuan). |
1. Pendidikan Pancasila : Konstitusi dan Norma di Masyarakat
2. Seni Musik : Bunyi dan Jenis-Jenis Alat Musik
Capaian Pembelajaran Pendidikan Pancasila :
1. Peserta didik menunjukkan makna sila-sila Pancasila, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari; mengenal karakter para perumus Pancasila; menunjukkan sikap bangga menjadi anak Indonesia yang memiliki bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Assalamu'alaikum wr wb...
Teman-teman tentu tahu kalau setiap manusia memiliki hak dan kewajibannya masing-masing. Termasuk juga anak-anak seperti kita.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hak adalah kekuasaan untuk berbuat sesuatu (karena telah ditentukan oleh undang-undang, aturan, dan sebagainya).
Hak diartikan pula sebagai kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu.
Sedangkan kewajiban menurut KBBI adalah sesuatu yang diwajibkan, sesuatu yang harus dilaksanakan, atau sebuah keharusan.
Bisa disimpulkan, hak merupakan sesuatu yang harus kita dapatkan dan kewajiban adalah sesuatu yang harus kita kerjakan.
Karena itulah hak dan kewajiban memiliki hubungan yang tak terpisahkan. Kita akan mendapatkan hak, jika kita melaksanakan kewajiban.
Sebagai anak, kita mempunyai dua peran penting, yaitu peran sebagai anak di rumah dan peran sebagai anak/siswa di sekolah.
Berikut ini adalah ringkasan materi hak dan kewajiban anak di rumah dan di sekolah. Yuk, simak!
1. Hak dan Kewajiban Anak di Rumah
Hak:
- Mendapatkan makanan dan minuman
Ini adalah hak dasar anak yang harus didapatkan di rumah. Sebab, makan dan minum adalah kebutuhan dasar anak untuk bertahan hidup.
- Mendapatkan perlindungan dan keamanan
Orang tua atau anggota keluarga lainnya harus memberi perlindungan dan keamanan untuk anak. Misalnya, dengan mencegah anak menggunakan barang di rumah yang bisa membahayakan.
- Mendapatkan kasih sayang
Anak harus mendapatkan kasih sayang baik dari orang tua atau anggota keluarga yang lainnya. Hal ini akan mempererat hubungan anak-anak dengan keluarga di rumah.
- Mendapatkan perawatan dari orang tua
Orang tua memiliki kewajiban untuk merawat anak hingga dewasa. Hal itu menjadikan anak memiliki hak untuk mendapatkan perawatan dan kewajiban untuk menyayangi orang tua.
- Mendapatkan ruang untuk berkomunikasi
Berkumpul dan berkomunikasi bersama keluarga merupakan hak yang juga harus didapatkan oleh anak. Ini membantu agar sesama keluarga bisa saling berdiskusi satu sama lain.
Kewajiban:
- Membersihkan rumah
Sebagai anak kita memiliki kewajiban untuk membantu membersihkan rumah. Bisa dengan melakukan hal sederhana, yaitu merapikan kamar, merapikan mainan, mencuci piring, dan lain-lain.
- Membantu orang tua
Membantu orang tua juga merupakan salah satu kewajiban yang harus dilakukan oleh anak. Kita bisa membantu orang tua dengan menanamkan sikap mandiri, agar tak selalu merepotkan orang tua.
- Menjalankan aturan keluarga yang berlaku
Masing-masing keluarga punya aturannya masing-masing. Kita sebagai anak harus menaati aturan keluarga yang telah disepakati.
2. Hak dan Kewajiban Anak di Sekolah
Hak:
- Menerima ilmu pengetahuan dari guru
Kita sebagai anak-anak berhak mendapatkan ilmu dan bimbingan dari guru agar bisa tumbuh menjadi anak yang cerdas.
- Bertanya pada guru
Terkadang saat belajar, ada beberapa hal yang kurang dimengerti. Kita memiliki hak untuk bertanya pada guru. Tujuannya agar kita bisa memahami pelajaran dengan baik.
- Memanfaatkan fasilitas sekolah
Sebagai siswa, kita memiliki hak untuk menggunakan seluruh fasilitas yang diberikan oleh sekolah. Tentunya dengan catatan, gunakan fasilitas sesuai dengan fungsinya.
Kewajiban:
- Menaati peraturan sekolah
Setiap sekolah punya peraturan yang harus ditaati siswa, guru, dan warga sekolah.
- Selalu hadir tepat waktu ke sekolah
Usahakan untuk selalu hadir tepat waktu ke sekolah. Apabila sakit atau ada keperluan, jangan lupa untuk izin pada pihak sekolah.
- Berperilaku sopan dan santun pada warga sekolah
Berperilaku sopan tidak hanya berlaku untuk siswa pada guru, tapi untuk seluruh warga sekolah.
- Mengikuti seluruh pelajaran dan kegiatan yang ada di sekolah
Mengikuti pelajaran dengan sungguh-sungguh dan aktif dalam berbagai kegiatan sekolah merupakan kewajiban seorang siswa.
- Menjaga nama baik sekolah
Tak hanya di sekolah, kita juga harus menjaga sikap di luar lingkungan sekolah. Sebab apabila kita melakukan hal tak terpuji, itu akan mencemarkan nama baik sekolah.
- Memakai seragam yang sudah ditentukan oleh sekolah
Setiap sekolah memiliki aturan penggunaan seragam. Tentunya kita harus mengikuti aturan ini dengan memakai seragam yang sesuai.
- Tidak merusak fasilitas sekolah
Fasilitas sekolah diberikan memang untuk dimanfaatkan oleh warga sekolah. Namun, kita juga harus berhati-hati saat menggunakannya agar tidak merusak fasilitas sekolah.
SENI MUSIK
Sada kegiatan pembelajaran 1, materi yang akan disampaikan adalah penjelasan teori musik dan cara mempraktikkan irama dengan membaca notasi angka. Guru tetap dapat mendorong peserta didik untuk terlibat aktif dengan memberi kuis perkelompok yang beranggotakan delapan orang sesuai barisan tempat duduknya. Metode pembelajaran yang digunakan adalah demontrasi dan drill (latihan)
A. Tempo
Tempo adalah cepat lambatnya suatu musik. Tanda tempo umumnya ditulis dalam notasi balok dan angka dalam hitungan beat per minute (BPM) yang terletak di atas sebelah kiri lagu. Biasanya tempo terbagi ke dalam tiga jenis, yakni lambat, sedang, dan cepat. Berikut istilah-istilah dalam bahasa latin yang sering digunakan dalam menunjukkan tempo:]
a. Tempo Lambat
Tempo lambat atau slow tempos memiliki kecapatan sampai dengan 75 langkah/beat setip menit. Adapun yang termasuk tempo pelan yaitu largo, leto, adagio, dan grave.
Grave. Berat dan lambat, biasanya dalam metronome berada pada kisaran tempo di bawah 40 BPM (beat per minute atau ketukan per menit).
Largo. Lebar dan besar, biasanya dalam metronome berada di kisaran tempo 40-59 BPM
Larghetto. Lebar dan agak lambat, biasanya dalam metronome berada di kisaran tempo 60-65 BPM
Adagio. Lambat dan statis, biasanya dalam metronome berada di kisaran tempo 65-75 BPM
b. Tempo Sedang
Tempo sedang atau moderate tempos memiliki kecepatan sampai dengan 119 langkah/beat setiap menit. Yang termasuk dalam tempo sedang adalah adante, moderato, dan allegreto.
Andante. Berjalan, biasanya dalam metronome berada di kisaran tempo 76 – 89 BPM
Moderato. Sedang, biasanya dalam metronome berada di kisaran tempo 90-115 BPM
Allegreto Agak cepat, biasanya dalam metronome berada di kisaran tempo 110 – 119 BPM
b. Tempo Cepat
Sedangkan, tempo cepat atau fast tempos memiliki kecapatan di atas 119 langkah/beat setiap menit.
Allegro. Riang cenderung cepat, biasanya dalam metronome berada di kisaran tempo 120-129 BPM
Vivace. Hidup, lincah, dan cepat, biasanya dalam metronome berada di kisaran tempo 130-169 BPM
Presto. Cepat sekali, biasanya dalam metronome berada di kisaran tempo di bawah 169 ke atas BPM
B. Birama
Birama adalah bagian dari suatu baris melodi yang menunjukkan berapa ketukan dalam setiap bagian tersebut. Birama pada musik dibatasi garis-garis vertikal. Satu ruas birama ditunjukkan oleh batas-batas garis vertikal yang disebut garis birama. Hal itu terlihat dalam musik diatonis. Namun, dalam musik pentatonis, penggunaan garis birama jarang ditemui.
Dalam tangga nada diatonis, petak-petak yang dibatasi garis birama disebut ruas birama. Birama biasanya ditempatkan pada awal musik. Tanda birma berisi dua angka, atas dan bawah. Angka yang di atas menunjukkan jumlah ketukan pada tiap ruas birama.
Contoh : Birama 4/4 artinya ada pembagian garis di setiap nilai 4 kali not seperempat atau setara dengan 4 ketuk. Birama ¾ artinya ada pembagian garis di setiap nilai 3 kali not seperempat atau setaradengan 3 ketuk
C. Not dan Tanda Istirahat
Simbol yang digunakan untuk menulis musik di paranada (staff) disebut sebagai not (note). Not memiliki ragam not yang unik sesuai dengan harga atau lama durasinya.
Tanda istirahat (rest) merupakan tanda/simbol yang menunjukan diam atau istirahat selama selang beberapa waktu. Jika not itu untuk dibunyikan, maka tanda istirahat untuk diam/tidak dibunyikan. Sama halnya dengan not, dia memiliki tanda tersendiri yang unik untuk menggambarkan harga atau lama durasi diam/istirahat. Jenis-jenis not dan tanda istirahat serta nilainya adalah sebagai berikut.
C. Pola Irama
Pola irama ialah sekelompok bunyi dengan susunan tertentu dalam satu atau beberapa birama yang muncul secara berulang-ulang dan teratur dalam sebuah lagu. Untuk melatih peserta didik tentang pola irama berikut ini contoh pola irama yang dapat dimainkan.
Keterangan:
Angka 1 dapat dimainkan dengan tepuk tangan satu kali.
Tanda titik dapat dimainkan dengan cara menggenggam tangan.
Angka 0 dapat dimainkan dengan cara menutup mulut dengan jari telunjuk sambil mendesis “ssst” agar peserta didik faham mengenai tanda istirahat.
Not seperdelapan ketuk ( 1 1) dapat dimainkan dengan menghentakan kaki kanan dan kiri secara bergantian.
Ketika mencontohkan pola irama di atas, guru harus sambil menghitung satu, dua, tiga, dan empat secara teratur dengan tempo yang mengacu pada jarum jam yang menunjukkan detik.
Guru dapat mencoba pola irama c dan d dengan metode menghitung seperti yang tertera di atas dengan tetap mengacu pada jarum jam penunjuk detik.
Pada pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV Bab IV Meliuk dan Menerjang Terdapat kegiatan menyimak teks DIkenal Karena Menari. Tujuan kegiatan ini adalah melalui kegiatan menyimak teks “Dikenal karena Menari”, peserta didik mampu mengidentifikasi informasi dengan benar.
- Lihat dan perhatikan orang yang berbicara.
- Jangan sambil berbicara dengan teman atau melakukan hal lainnya.
- Kalau perlu, catat informasi penting seperti nama orang, nama tempat, tahun, dan lain-lain.
Nama-nama desa yang diceritakan adalah Desa Olehsari di Banyuwangi, Jawa Timur, yang terkenal dengan tari seblang, Desa Cempaga di Bali dengan tari baris, Desa Barikin di Kalimantan Selatan dengan tari baksa kembang, Desa Situraja di Jawa Barat yang terkenal dengan tari umbul, dan Desa Gigieng di Aceh dengan tari seudati.
Tari seudati dibawakan oleh delapan pemuda
Tari baksa kembang menggambarkan seorang putri yang sedang bermain di taman bunga.
Tari umbul menirukan gerakan pencak silat.
- Tari seblang dari Banyuwangi, Jawa Timur bertujuan untuk menghindarkan desa dari bahaya.
- Tari baris dari Bali tujuanya untuk mengelu-elukan kejantanan pahlawan Bali,
- Tari baksa kembang dari Kalimantan Selatan bertujuan untuk penyambutan tamu
- Tari umbul dari Jawa Barat bertujuan untuk merekatkan kebersamaan untuk melawan penjajah.
- Tari seudati dari NAD bertujuan untuk sarana dakwah untuk mengembangkan ajaran agama Islam.
- Tari Yapong dari DKI Jakarta, adalah tari persembahan untuk menghormati tamu negara.
- Tari Sekapur Sirih dari Jambi, adalah tarian untuk menyambut selamat datang kepada tamu tamu besar di provinsi Jambi.
- Tari Topeng Kuncaran dari Jawa Barat, adalah tarian untuk menyambut tamu agung.
- Tari Remog dari Jawa Timur tepatnya diSurabaya, adalah salah stu tarian untuk penyambutan tamu agung.
- Tari Monog dari Kalimantan Barat, adalah tarian untuk tari penolak penyakit agar si penderita dapat sembuh kembali.
- tari: n gerakan badan (tangan dan sebagainya) yang berirama, biasanya diiringi bunyi-bunyian (musik, gamelan, dan sebagainya)
- meliuk: v berkeluk ke sisi (gerak pesenam, penari, dan sebagainya)
- pentas: n lantai yang agak tinggi di gedung pertunjukan tempat memainkan sandiwara dan sebagainya; panggung
- peraga: n orang yang suka meragakan diri; pesolek
- gemulai: a lemah lembut (tentang gerak anggota tubuh)
- menerjang: v menendang; menyepak (ke bawah atau ke depan), v menyerang; menyerbu: pasti ia sudah ~ sopir itu jika aku tidak cepat-cepat menahannya, v melanggar; menubruk; menyeruduk: ia berlayar ~ ombakmelewati terus
- lestari: a tetap seperti keadaannya semula; tidak berubah; bertahan; kekal
Pragraf 1 | |
---|---|
Ide Pokok | Lima desa yang terkenal dengan ciri khas tarian dan para penarinya. |
Ide Pendukung |
|
Pragraf 2 | |
Ide Pokok | Desa Olehsari di Banyuwangi, Jawa Timur, terkenal dengan tari seblang |
Ide Pendukung |
|
Pragraf 3 | |
Ide Pokok | Desa Cempaga di Bali terkenal dengan tari baris |
Ide Pendukung |
|
Pragraf 4 | |
Ide Pokok | Desa Barikin di Kalimantan Selatan dikenal dengan tari baksa kembang |
Ide Pendukung |
|
Pragraf 5 | |
Ide Pokok | Desa Situraja di Jawa Barat terkenal dengan tari umbul |
Ide Pendukung |
|
Pragraf 6 | |
Ide Pokok | Desa Gigieng di Aceh dengan tari seudati |
Ide Pendukung |
|
Mengurutkan pecahan adalah menyusun pecahan secara berurutan mulai dari yang terkecil hingga ke yang terbesar atau sebaliknya, dari yang terbesar ke yang terkecil nilainya.
Untuk pecahan berpenyebut sama, tinggal membandingkan pembilangnya.
Untuk pecahan berpenyebut berbeda,
- samakan dulu penyebutnya dengan KPK
- rubah pembilang sesuai prinsip Pecahan Senilai
- urutkan pembilang
Contoh soal:
3. Latihan Soal
PETUNJUK: Untuk anak-anak siswa kelas 4 silakan salin dan kerjakan latihan soal mengurutkan pecahan ini dibuku tulis kalian.
Demikian pembelajaran hari ini, semoga bermanfaat dan diberikan kemudahan dalam memperoleh ilmu
No comments:
Post a Comment
see you