Tuesday, October 1, 2024

Materi kelas IV Kurikulum Merdeka

Hari/Tanggal : Selasa, 1 Oktober 2024

Mata Pelajaran : 

1. Matematika 

2. Pancasila

3. IPAS

4. Bahasa Indonesia 

Capaian Pembelajaran : 

1.       Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu pesan lisan, informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.

2.       Peserta didik mampu memahami dan memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari media audio.

3.       Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk cetak atau elektronik.

4.       Peserta didik mampu membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf yang telah dikenalinya dengan fasih.

5.       Peserta didik mampu memahami ide pokok dan ide pendukung pada teks informatif.

6.       Peserta didik mampu menjelaskan hal-hal yang dihadapi oleh tokoh cerita pada teks narasi.

7.       Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik.

8.       Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata dan sikap tubuh/gestur yang santun, menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks.

9.       Peserta didik mengajukan dan menanggapi pertanyaan, jawaban, pernyataan, penjelasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan aktif.

10.   Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan mematuhi tata caranya.

11.   Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar dari teks narasi dengan topik yang beraneka ragam.

12. Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks prosedur, dan teks eksposisi dengan rangkaian kalimat yang beragam, informasi yang rinci dan akurat dengan topik yang beragam. 

2. Matematika                     :  Pecahan

CP: 

Fase B Berdasarkan Elemen :

ELEMEN

CAPAIAN PEMBELAJARAN

Bilangan

Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 10.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, menggunakan nilai tempat, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan uang menggunakan ribuan sebagai satuan. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai 1.000. Mereka dapat melakukan operasi perkalian dan pembagian bilangan cacah sampai 100 menggunakan benda-benda konkret, gambar, dan simbol matematika. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan kelipatan dan faktor.

Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan antar-pecahan dengan pembilang satu dan antarpecahan dengan penyebut yang sama. Mereka dapat mengenali pecahan senilai menggunakan gambar dan simbol matematika.

Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan desimal.  Mereka dapat menyatakan pecahan desimal persepuluhan dan perseratusan, serta menghubungkan pecahan desimal perseratusan dengan konsep persen.

Aljabar

Peserta didik dapat mengisi nilai yang belum diketahui dalam sebuah kalimat matematika yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100. Peserta didik dapat mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola gambar atau objek sederhana dan pola bilangan membesar dan mengecil yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100.

Pengukuran

Peserta didik dapat mengukur panjang dan berat benda menggunakan satuan baku.  Mereka dapat menentukan hubungan antar-satuan baku panjang (cm, m). Mereka dapat mengukur dan mengestimasi luas dan volume menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku berupa bilangan cacah.

Geometri

Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun datar (segiempat, segitiga, segibanyak). Mereka dapat menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar dengan lebih dari satu cara jika memungkinkan.

Analisis Data Dan Peluang

Pada akhir fase B, peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan, menyajikan, menganalisis dan menginterpretasi data dalam bentuk tabel, diagram gambar, piktogram, dan diagram batang (skala satu satuan).

 


3. IPAS   : Energi

 

ELEMEN

CAPAIAN PEMBELAJARAN

Pemahaman IPAS (sains dan sosial)

Peserta didik memahami bentuk dan fungsi pancaindra; siklus hidup makhluk hidup dan upaya pelestariannya; masalah yang berkaitan dengan pelestarian sumber daya alam sebagai upaya mitigasi perubahan iklim; proses perubahan wujud zat dan perubahan bentuk energi; sumber dan bentuk energi serta proses perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari hari; gejala kemagnetan dalam kehidupan sehari-hari, jenis gaya dan pengaruhnya terhadap arah, gerak, dan bentuk benda; peran, tugas, dan tanggung jawab serta interaksi sosial yang terjadi di sekitar tempat tinggal dan sekolah; mengenal letak kota/kabupaten dan provinsi tempat tinggalnya melalui peta konvensional/digital; ragam bentang alam serta keterkaitannya dengan profesi masyarakat; keanekaragaman hayati, keragaman budaya, kearifan lokal, sejarah keluarga dan masyarakat tempat tinggalnya, dan upaya pelestariannya; serta perbedaan kebutuhan dan keinginan, nilai mata uang dan fungsinya

Keterampilan proses

1.    Mengamati

Di akhir fase ini, peserta didik mengamati fenomena dan peristiwa secara sederhana dengan menggunakan pancaindra dan dapat mencatat hasil pengamatannya.

2.    Mempertanyakan dan memprediksi

Dengan menggunakan panduan, peserta didik mengidentifikasi pertanyaan yang dapat diselidiki secara ilmiah dan membuat prediksi berdasarkan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya.

3.    Merencanakan dan melakukan penyelidikan Dengan panduan, peserta didik membuat rencana dan melakukan langkah-langkah operasional untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Menggunakan alat dan bahan yang sesuai dengan mengutamakan keselamatan. Peserta didik menggunakan alat bantu pengukuran untuk mendapatkan data yang akurat.

4.    Memproses, menganalisis data dan informasi Mengorganisasikan data dalam bentuk tabel dan grafik sederhana untuk menyajikan data dan mengidentifikasi pola. Peserta didik membandingkan antara  hasil  pengamatan dengan prediksi dan memberikan alasan yang bersifat ilmiah.

5.    Mengevaluasi dan refleksi

Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori yang ada. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan.

6.    Mengomunikasikan hasil

Mengomunikasikan         hasil     penyelidikan secara lisan dan tertulis dalam berbagai format.

Tujuan Pembelajaran :

peserta didik dapat mengenal penjumlahan dan pengurangan pecahan senilai, membaca dan menuliskan teks prosedur, mengenal gaya magnet, dan norma, hak, dan kewajiban dalam penerapan di kehidupan sehari-hari.

Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan pelestarian sumber daya alam di lingkungan sekitarnya dan kaitannya dengan upaya pelestarian makhluk hidup

Assalamu'alaikum wr wb...

 
Apa kabar anak-anak bu guru? semoga anak sholih sholihah semua selalu dalam keadaan sehat wal’afiyat dan tetap dalam lindungan Allah SWT ya, amiin ....
 
Sebelum memulai pembelajaran kita hari ini ayo kita buka dengan lafadz basmallah, dan berdoa ya.. 
TP: Peserta didik mampu menulis teks prosedur dengan rangkaian kalimat yang beragam

Teks prosedur adalah sebuah karya tulis berisi petunjuk teknis. Umumnya, teks prosedur dijadikan panduan untuk menyusun, membuat, atau melakukan sesuatu.

Seperti apa contoh-contoh teks prosedur? Sebelum cari tahu contohnya, cari tahu dulu struktur dan ciri-ciri teks prosedur, yuk!

Struktur Teks Prosedur

Berikut adalah struktur teks prosedur:


1. Judul

Judul biasanya sebagai petunjuk tentang apa yang akan dibuat berdasarkan teks prosedur.

2. Tujuan

Bagian ini berisi tujuan dan merupakan pernyataan pembuka dalam teks prosedur.

3. Alat dan Bahan

Bagian ini berisi alat atau bahan yang dibutuhkan.

4. Langkah-langkah

Bagian ini berisi langkah atau petunjuk yang harus dilakukan dalam melakukan atau membuat sesuatu.

Ciri-Ciri Teks Prosedur

Berikut ciri-ciri teks prosedur:

  • Berisi langkah-langkah atau cara pembuatan.
  • Menggunakan kalimat perintah.
  • Terdapat penjelasan yang sangat detail.
  • Menggunakan konjungsi.
  • Menggunakan kata kerja aktif.
  • Penggunaan kata keterangan.


Kaidah Kebahasaan dalam Teks Prosedur

Berikut ini adalah kaidah kebahasaan dalam teks prosedur:

  • Menggunakan kata ajakan seperti, sepantasnya, sebaiknya, hendaknya, sebaiknya, seharusnya, dan sebagainya.
  • Menggunakan kata perintah misalnya, tunjukkan, ceritakan, hindari, jadilah, pastikan, dan sebagainya.
  • Menggunakan kata kerja aktif misalnya, memasak, membungkus, menyiram, dan sebagainya.
  • Menggunakan kata teknis yang berkaitan dengan topik bahasan.
  • Menggunakan jenis kata hubung penjumlahan seperti kata, kemudian, setelah, berikutnya, selanjutnya, dan sebagainya. 
  • Mendeskripsikan petunjuk atau cara penggunaan alat seperti bahan atau alat yang dipakai, jumlah, ukuran, warna, dan sebagainya.

Contoh-Contoh Teks Prosedur

1. Judul

Judul biasanya sebagai petunjuk tentang apa yang akan dibuat berdasarkan teks prosedur.

2. Tujuan

Bagian ini berisi tujuan dan merupakan pernyataan pembuka dalam teks prosedur.

3. Alat dan Bahan

Bagian ini berisi alat atau bahan yang dibutuhkan.

4. Langkah-langkah

Bagian ini berisi langkah atau petunjuk yang harus dilakukan dalam melakukan atau membuat sesuatu.

Ciri-Ciri Teks Prosedur

Berikut ciri-ciri teks prosedur:

  • Berisi langkah-langkah atau cara pembuatan.
  • Menggunakan kalimat perintah.
  • Terdapat penjelasan yang sangat detail.
  • Menggunakan konjungsi.
  • Menggunakan kata kerja aktif.
  • Penggunaan kata keterangan.


Kaidah Kebahasaan dalam Teks Prosedur

Berikut ini adalah kaidah kebahasaan dalam teks prosedur:

  • Menggunakan kata ajakan seperti, sepantasnya, sebaiknya, hendaknya, sebaiknya, seharusnya, dan sebagainya.
  • Menggunakan kata perintah misalnya, tunjukkan, ceritakan, hindari, jadilah, pastikan, dan sebagainya.
  • Menggunakan kata kerja aktif misalnya, memasak, membungkus, menyiram, dan sebagainya.
  • Menggunakan kata teknis yang berkaitan dengan topik bahasan.
  • Menggunakan jenis kata hubung penjumlahan seperti kata, kemudian, setelah, berikutnya, selanjutnya, dan sebagainya. 
  • Mendeskripsikan petunjuk atau cara penggunaan alat seperti bahan atau alat yang dipakai, jumlah, ukuran, warna, dan sebagainya.

Contoh-Contoh Teks Prosedur

Contoh Teks Prosedur 1:

(Judul) Membuat Puppet Bobo

(Tujuan) Membuat puppet Bobo untuk perlengkapan mendongeng.

(Alat dan Bahan)

Kita Memerlukan:

  • Lembaran bergambar bobo dan keluarga yang ada di majalah Bobo no 49,50, dan 51
  • Stik es krim, tusuk sate, sumpit, atau sedotan yang kaku
  • Tusuk gigi
  • 4 lembar kertas karton ukuran A4
  • Lem putih
  • Gunting

(Langkah-Langkah) Ini Rahasia Membuatnya:

  1. Olesi kertas karton dengan lem, lalu tempelkan lembaran bergambar Bobo dan keluarganya, serta properti lainnya.
  2. Guntinglah gambar mengikuti garis putus-putus di sekitar gambar.
  3. Guntinglah semua gambar tokoh. Begitu juga properti lainnya.
  4. Tempelkan stik es krim, tusuk sate, sumpit, atau sedotan yang kaku di belakang potongan gambar.
  5. Untuk gambar yang kecil gunakan tusuk gigi yang masih utuh atau yang sudah dipotong dua.

Nah, sekarang kita punya puppet atau wayang!

Teman-teman, kalau tidak punya bahan-bahan seperti di atas, kita bisa menggunakan gambar-gambar Bobo dan keluarganya yang lain yang ada di majalah Bobo.

Contoh Teks Prosedur 2:

(Judul) Membuat Kincir Angin

(Tujuan) Siswa bisa memahami cara membuat kincir angin dan pengetahuan dasar mengenai Pembangkin Listrik Tenaga Angin.

(Alat dan Bahan) Alat dan Bahan:

  • Gunting
  • Penggaris
  • Sedotan minuman
  • Kertas HVS
  • Plastisin
  • Pensil
  • Pembolong kertas
  • Benang kasur 60 cm
  • Uang logam
  • Penjepit kertas

(Langkah-Langkah) Langkah-Langkah Membuat Kincir Angin:

  1. Potong kertas HVS dengan ukuran 15 cm x 15 cm.
  2. Gambar garis diagonal menggambar huruf "X" dari keempat sudutnya.
  3. Gunakan uang logam untuk menggambar lingkaran di bagian tengah kertas yang sudah digambar garis diagonal tadi.
  4. Lubangi sudut-sudut kertas menggunakan pembolong kertas.
  5. Buatlah lubang di bagian tengah lingkaran dengan menggunakan ujung pensil yang runcing.
  6. Potong garis diagonal sampai di tepi garis lingkarang yang sudah kita gambar.
  7. Masukkan sedotan melalui lubang di tengah dan lipat sudut-sudut kertas yang sudah dilubangi ke dalam sedotan hingga menyatu.
  8. Sumbat kedua ujung sedotan menggunakan plastisin. Ini bertujuan untuk menahan kincir angin agar tetap pada tempatnya.
  9. Ikat benang kasur kira-kira 5 cm dari ujung sedotan. Ikat ujung benang yang lainnya ke penjepit kertas.
  10. Kemudian hembuskan kincir angin dan amati apa yang terjadi.
Itulah contoh-contoh teks prosedur. Teman-teman sekarang bisa membuatnya sendiri di rumah.



 Matematika

TP : Peserta didik mampu membandingkan dan mengurutkan antarpecahan dengan pembilang satu

Pecahan dengan Pembilang Satu

Membandingkan pecahan yang dimaksud di sini adalah membandingkan nilai (besar atau kecil) suatu pecahan dengan pecahan lainnya.

Pecahan dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian pembilang (letaknya di atas garis pembagi) dan penyebut (letaknya di bawah garis pembagi.

Pembilang adalah angka atau nilai yang akan dibagi oleh angka atau nilai penyebut. Sedangkan penyebut adalah angka atau nilai yang menjadi pembagi dari angka atau nilai pembilang.

Nah, cara untuk membandingkan pecahan adalah melihat penyebut dan pembilangnya. Berikut kita simak penjelasannya, ya.

Membandingkan Pecahan dengan Penyebut Sama

Untuk pecahan yang memiliki penyebut sama, kita hanya perlu membandingkan pembilangnya saja, Adjarian.

Semakin besar pembilangnya, maka nilai pecahannya akan semakin besar pula.

Coba teman-teman perhatikan gambar pizza berikut ini.

@sketchify via Canva

Kedua pizza di atas sama-sama dibagi menjadi delapan bagian. Artinya, penyebut kedua pecahan atau bagian pizza di atas sama-sama delapan.

Nah, kemudian bandingkan pembilang dari kedua pizza tersebut. Pizza A hanya diarsir satu bagian dan pizza B diarsir empat bagian.

Ini berarti, pizza A (1) lebih kecil dari pizza B (4), atau dapat ditulis dengan 1 < 4.

Jadi, 1/8 lebih kecil dari 4/8, ditulis 1/8 < 4/8.

Membandingkan Pecahan dengan Pembilang Sama

Nah, kalau pecahan dengan pembilang yang sama, dapat dibandingkan dengan melihat penyebutnya.

Semakin kecil penyebutnya, maka nilai pecahannya akan semakin besar (kebalikan).

Coba teman-teman perhatikan gambar di bawah ini.

@sketchify & @vectortradition via Canva

Pizza A dibagi menjadi delapan bagian (berarti penyebutnya adalah 8) dan pizza B dibagi menjadi empat bagian (berarti penyebutnya adalah 4).

Nah, akan tetapi, kedua pizza tersebut sama-sama hanya diarsir satu bagian, artinya, pembilang kedua pecahan adalah sama, yaitu satu.

Sekarang, coba bandingkan penyebutnya. Pizza A (8) lebih besar dari pizza B (4).

Karena 8 > 4, maka 1/8 < 1/4 atau 1/4 > 1/8.

Contoh Soal

Isilah titik-titik di bawah ini dengan bilangan pecahan yang sesuai dengan gambar serta notasi lebih dari ( > ) atau kurang dari ( < ).

Kunci jawaban ayo berlatih Bab 2: Pecahan (halaman 64 - 65)
Buku Matematika Kurikulum Merdeka 2022
Kunci jawaban ayo berlatih Bab 2: Pecahan (halaman 64 - 65)

Jawab:

1. 2/4 > 1/4

2. 2/6 < 4/6

3. 4/6 > 3/6 > 1/6

4.

a. 1/5 < 3/5
b. 2/4 < 3/4
c. 3/8 > 2/8
d. 5/10 > 2/10
e. 11/13 < 12/13

5. 3/6 meter > 2/6 meter, Jadi tongkat Asep lebih panjang dari tongkat Azizah.

Nah, itulah tadi pembahasan tentang cara membandingkan pecahan dengan penyebut sama dan pecahan dengan pembilang sama.

Pendidikan Pancasila

Teman-teman tentu tahu kalau setiap manusia memiliki hak dan kewajibannya masing-masing. Termasuk juga anak-anak seperti kita.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hak adalah kekuasaan untuk berbuat sesuatu (karena telah ditentukan oleh undang-undang, aturan, dan sebagainya).

Hak diartikan pula sebagai kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu.

Sedangkan kewajiban menurut KBBI adalah sesuatu yang diwajibkan, sesuatu yang harus dilaksanakan, atau sebuah keharusan.

Bisa disimpulkan, hak merupakan sesuatu yang harus kita dapatkan dan kewajiban adalah sesuatu yang harus kita kerjakan.

Karena itulah hak dan kewajiban memiliki hubungan yang tak terpisahkan. Kita akan mendapatkan hak, jika kita melaksanakan kewajiban.

Sebagai anak, kita mempunyai dua peran penting, yaitu peran sebagai anak di rumah dan peran sebagai anak/siswa di sekolah.

Berikut ini adalah ringkasan materi hak dan kewajiban anak di rumah dan di sekolah. Yuk, simak!

1. Hak dan Kewajiban Anak di Rumah

Hak:

- Mendapatkan makanan dan minuman

Ini adalah hak dasar anak yang harus didapatkan di rumah. Sebab, makan dan minum adalah kebutuhan dasar anak untuk bertahan hidup.

- Mendapatkan perlindungan dan keamanan

Orang tua atau anggota keluarga lainnya harus memberi perlindungan dan keamanan untuk anak. Misalnya, dengan mencegah anak menggunakan barang di rumah yang bisa membahayakan.

- Mendapatkan kasih sayang

Anak harus mendapatkan kasih sayang baik dari orang tua atau anggota keluarga yang lainnya. Hal ini akan mempererat hubungan anak-anak dengan keluarga di rumah.

- Mendapatkan perawatan dari orang tua

Orang tua memiliki kewajiban untuk merawat anak hingga dewasa. Hal itu menjadikan anak memiliki hak untuk mendapatkan perawatan dan kewajiban untuk menyayangi orang tua.

- Mendapatkan ruang untuk berkomunikasi

Berkumpul dan berkomunikasi bersama keluarga merupakan hak yang juga harus didapatkan oleh anak. Ini membantu agar sesama keluarga bisa saling berdiskusi satu sama lain.

Kewajiban:

- Membersihkan rumah

Sebagai anak kita memiliki kewajiban untuk membantu membersihkan rumah. Bisa dengan melakukan hal sederhana, yaitu merapikan kamar, merapikan mainan, mencuci piring, dan lain-lain.

- Membantu orang tua

Membantu orang tua juga merupakan salah satu kewajiban yang harus dilakukan oleh anak. Kita bisa membantu orang tua dengan menanamkan sikap mandiri, agar tak selalu merepotkan orang tua.

- Menjalankan aturan keluarga yang berlaku

Masing-masing keluarga punya aturannya masing-masing. Kita sebagai anak harus menaati aturan keluarga yang telah disepakati.

2. Hak dan Kewajiban Anak di Sekolah

Hak:

- Menerima ilmu pengetahuan dari guru

Kita sebagai anak-anak berhak mendapatkan ilmu dan bimbingan dari guru agar bisa tumbuh menjadi anak yang cerdas.

- Bertanya pada guru

Terkadang saat belajar, ada beberapa hal yang kurang dimengerti. Kita memiliki hak untuk bertanya pada guru. Tujuannya agar kita bisa memahami pelajaran dengan baik.


- Memanfaatkan fasilitas sekolah

Sebagai siswa, kita memiliki hak untuk menggunakan seluruh fasilitas yang diberikan oleh sekolah. Tentunya dengan catatan, gunakan fasilitas sesuai dengan fungsinya.

Kewajiban:

- Menaati peraturan sekolah

Setiap sekolah punya peraturan yang harus ditaati siswa, guru, dan warga sekolah.

- Selalu hadir tepat waktu ke sekolah

Usahakan untuk selalu hadir tepat waktu ke sekolah. Apabila sakit atau ada keperluan, jangan lupa untuk izin pada pihak sekolah.

- Berperilaku sopan dan santun pada warga sekolah

Berperilaku sopan tidak hanya berlaku untuk siswa pada guru, tapi untuk seluruh warga sekolah.

- Mengikuti seluruh pelajaran dan kegiatan yang ada di sekolah

Mengikuti pelajaran dengan sungguh-sungguh dan aktif dalam berbagai kegiatan sekolah merupakan kewajiban seorang siswa.

Baca Juga: Hubungan Hak dan Kewajiban Asasi Warga Negara dalam Nilai Dasar Pancasila Sila Ke-1 Hingga Ke-5

- Menjaga nama baik sekolah

Tak hanya di sekolah, kita juga harus menjaga sikap di luar lingkungan sekolah. Sebab apabila kita melakukan hal tak terpuji, itu akan mencemarkan nama baik sekolah.

- Memakai seragam yang sudah ditentukan oleh sekolah

Setiap sekolah memiliki aturan penggunaan seragam. Tentunya kita harus mengikuti aturan ini dengan memakai seragam yang sesuai.

- Tidak merusak fasilitas sekolah

Fasilitas sekolah diberikan memang untuk dimanfaatkan oleh warga sekolah. Namun, kita juga harus berhati-hati saat menggunakannya agar tidak merusak fasilitas sekolah.

IPAS 

Pengertian Gaya

Gaya adalah tarikan atau dorongan yang diberikan pada suatu benda. Dengan gaya, benda bisa bergerak, teman-teman.

Apa teman-teman bisa memberikan contoh gaya yang ada di sekitarmu?

Saat kita mengayuh sepeda, kita menggunakan gaya.

Kita juga menggunakan gaya saat menggeser meja.

Bahkan, saat kita menyalakan lampu di rumah untuk penerangan, ini juga memanfaatkan gaya, lo.

Hubungan Gaya dan Gerak

Nah, kalau tadi teman-teman sudah tahu tentang pengetian gaya. Sekarang, kita cari tahu apa itu gerak dan hubungannya dengan gaya, yuk!



Gerak adalah perpindahan tempat suatu benda dari posisi awal ke posisi lainnya karena pengaruh gaya.

Hubungan gaya dan gerak adalah gaya dapat memengaruhi gerak benda.

Ilustrasi pemanfaatan gaya listrik
Photo by Karolina Grabowska from Pexels
Ilustrasi pemanfaatan gaya listrik

Macam-Macam Gaya

Gaya apa saja yang ada di sekitar kita, ya? Coba simak beberapa macam gaya berikut ini:

1. Gaya Otot

Gaya otot ini adalah gaya yang dihasilkan oleh kerja otot manusia.

Kita menggunakan gaya otot untuk mendorong, menarik, atau mengangkat benda.

Misalnya, mobil yang mogok didorong menggunakan gaya otot agar bisa bergerak.

2. Gaya Magnet

Gaya magnet merupakan gaya yang timbul karena adanya daya tarik magnet.

Contohnya, benda yang terbuat dari logam tertentu bisa menempel pada magnet. Misalnya, penggunaan magnet bisa mengangkat paku dan jarum.

3. Gaya Listrik

Gaya listrik merupakan gaya yang timbul karena adanya arus listrik yang mengalir.

Contohnya, bola lampu bisa menyala ketika ada arus listrik yang mengalir.

4. Gaya Gesek

Gaya gesek merupakan gaya yang dihasilkan dari dua permukaan benda yang saling bergesekkan.

Contohnya, saat kita mendorong kursi beroda di lantai, ada gaya gesek sehingga kursi mudah digerakkan.

5. Gaya Gravitasi

Gaya gravitasi merupakan gaya yang timbul karena adanya daya tarik Bumi.

Contohnya, saat kita buah yang sudah matang di pohon jatuh ke bawah karena pengaruh daya tarik Bumi.

6. Gaya Pegas

Gaya pegas merupakan gaya yang dihasilkan oleh karet atau pegas lentur yang diregangkan.

Contohnya, karet pada ketapel yang ditarik bisa memberikan gaya untuk menggerakkan batu.

Busur panah yang bersifat lentur juga bisa menggerakkan anak panah.

Ilustrasi gaya memengaruhi gerak benda
Photo by Jessica Lewis from Pexels
Ilustrasi gaya memengaruhi gerak benda

Contoh Soal Kelas 4 tentang Gaya

1. Sebutkan masing-masing 3 pemanfaatan gaya otot, gaya listrik, dan gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari!

- Contoh pemanfaatan gaya otot: sapi yang menggunakan tenaga otot untuk menarik sapi, kita mengangkat tas sekolah menggunakan gaya otot, pengrajin menggunakan gaya otot untuk membentuk gerabah.

- Contoh pemanfaatan gaya listrik: penggunaan gaya listrik untuk menyalakan bohlam, pengunaan gaya listrik untuk menyetrika pakaian, penggunaan gaya listrik untuk menggerakkan kipas angin.

- Contoh pemanfaatan gaya gesek: gaya gesek antara permukaan kardus korek api dan korek api menghasilkan api, gaya gesek antara tongkat dan senar biola menghasilkan musik, orang yang terjun payung dengan parasut memanfaatkan gaya gesek antara parasut dan udara.

2. Apa perbedaan gaya dan gerak?

Gaya merupakan tarikan atau dorongan yang diberikan pada suatu benda, sehingga benda itu bergerak.

Sedangkan, gerak merupakan perpindahan tempat suatu benda dari posisi awal ke posisi lainnya karena pengaruh gaya.

Jadi, suatu benda bisa bergerak karena adanya gaya.

3. Apa saja pengaruh gaya terhadap benda?

- Gaya dapat membuat benda diam jadi bergerak

- Gaya dapat membuat benda bergerak jadi diam

- Gaya dapat memengaruhi arah gerak benda

- Gaya dapat memengaruhi kecepatan gerak benda

- Gaya dapat mengubah bentuk benda


No comments:

Post a Comment

see you