Peserta didik memahami bentuk dan fungsi pancaindra; siklus hidup makhluk hidup dan upaya pelestariannya; masalah yang berkaitan dengan pelestarian sumber daya alam sebagai upaya mitigasi perubahan iklim; proses perubahan wujud zat dan perubahan bentuk energi; sumber dan bentuk energi serta proses perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari hari; gejala kemagnetan dalam kehidupan sehari-hari, jenis gaya dan pengaruhnya terhadap arah, gerak, dan bentuk benda; peran, tugas, dan tanggung jawab serta interaksi sosial yang terjadi di sekitar tempat tinggal dan sekolah; mengenal letak kota/kabupaten dan provinsi tempat tinggalnya melalui peta konvensional/digital; ragam bentang alam serta keterkaitannya dengan profesi masyarakat; keanekaragaman hayati, keragaman budaya, kearifan lokal, sejarah keluarga dan masyarakat tempat tinggalnya, dan upaya pelestariannya; serta perbedaan kebutuhan dan keinginan, nilai mata uang dan fungsinya
Keterampilan proses
1. Mengamati
Di akhir fase ini, peserta didik mengamati fenomena dan peristiwa secara sederhana dengan menggunakan pancaindra dan dapat mencatat hasil pengamatannya.
2. Mempertanyakan dan memprediksi
Dengan menggunakan panduan, peserta didik mengidentifikasi pertanyaan yang dapat diselidiki secara ilmiah dan membuat prediksi berdasarkan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya.
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan Dengan panduan, peserta didik membuat rencana dan melakukan langkah-langkah operasional untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Menggunakan alat dan bahan yang sesuai dengan mengutamakan keselamatan. Peserta didik menggunakan alat bantu pengukuran untuk mendapatkan data yang akurat.
4. Memproses, menganalisis data dan informasi Mengorganisasikan data dalam bentuk tabel dan grafik sederhana untuk menyajikan data dan mengidentifikasi pola. Peserta didik membandingkan antara hasil pengamatan dengan prediksi dan memberikan alasan yang bersifat ilmiah.
5. Mengevaluasi dan refleksi
Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori yang ada. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan.
6. Mengomunikasikan hasil
Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara lisan dan tertulis dalam berbagai format.
Tujuan Pembelajaran : peserta didik dapat mengetahui kenampakan alam Indonesia
IPAS :
Kenampakan Alam
Kenampakan alam adalah segala sesuatu yang berada pada permukaan bumi, baik di daratan maupun perairan yang dapat dilihat secara alamiah. Kenampakan alam terdiri dari dua bagian pokok, yakni kenampakan alam daratan dan kenampakan alam perairan.
Kenampakan alam merupakan berbagai bentukan muka bumi yang terjadi secara alamiah.
Kenampakan alam banyak memberikan keuntungan berupa kekayaan dari berbagai sumber daya alam. Kenampakan alam suatu wilayah dipengaruhi oleh perbedaan letak ketinggian dari permukaan bumi.
Kenampakan alam dapat terbentuk secara alami melalui proses geologi, seperti erosi, sedimentasi, atau pergerakan tektonik. Selain itu ,kenampakan alam dapat dipengaruhi oleh aktivitas manusia, seperti pertanian, perburuan, atau urbanisasi.
ADVERTISEMENT
Jenis dan Contoh Kenampakan Alam
Perbesar
Ilustrasi jenis dan contoh kenampakan alam. Sumber: PIxabay/15079075
Kenampakan alam merupakan permukaan bumi yang dapat dilihat atau dirasakan oleh manusia atau makhluk hidup lainnya. Kenampakan alam dibagi menjadi dua, yaitu kenampakan alam di dataran dan perairan. Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Kenampakan Alam di Wilayah Perairan
Kenampakan alam di wilayah perairan merupakan kenampakan yang terdiri dari kumpulan air pada wilayah tertentu, baik air yang bergerak atau mengalir dan air yang tergenang. Contoh kenampakan alam di wilayah perairan, yaitu
Sungai
Sungai adalah saluran air yang mengalir dari dataran tinggi ke dataran rendah dan bermuara ke laut, danau, atau sungai lainnya. Air sungai mengandung air tawar dan memiliki bentuk memanjang, berkelok, dan bercabang.
Selat
Selat adalah perairan yang memisahkan dua pulau atau dua daratan. Selat biasanya lebih sempit dibandingkan dengan laut, memiliki arus yang kuat, dan terdapat keberadaan hewan atau tumbuhan yang khas di daerah tersebut.
ADVERTISEMENT
Rawa
Rawa merupakan kenampakan alam wilayah perairan yang identik dengan perairan dangkal, berlumpur, dan banyak tanaman. Rawa memiliki warna air yang cenderung keruh, bagian dasar berupa tanah gambut. Air rawa tidak bisa dikonsumsi karena mengandung asam.
Laguna adalah perairan yang terbentuk di antara daratan dan terhubung dengan laut melalui selat atau muara sungai.
Estuari
Estuari merupakan muara sungai yang berada di dekat laut yang terdiri dari daerah yang berair payau dan daerah yang berair tawar.
2. Kenampakan Alam di Wilayah Daratan
Kenampakan alam di wilayah daratan merupakan kenampakan yang ada di permukaan Bumi dengan tidak digenangi oleh air. Contoh kenampakan alam di wilayah daratan, yaitu
Dataran Tinggi
Dataran tinggi adalah daratan luas yang terletak di daerah tinggi atau pegunungan dengan ketinggian lebih dari 500 meter di atas permukaan laut. Conoth dataran tinggi, yaitu perkebunan teh atau kopi.
ADVERTISEMENT
Dataran Rendah
Dataran rendah adalah daerah berupa tanah datar yang terletak di ketinggian 0 sampai 200 meter dari permukaan laut. Dataran rendah paling banyak dimanfaatkan manusia sebagai tempat tinggal dan pusat aktivitas penduduk.
Pegunungan
Pegunungan adalah jajaran atau rangkaian gunung yang berderet dan berposisi lebih tinggi dibanding kawasan sekitarnya. Umumnya, pegunungan tersusun atas gunung besar dan kecil serta beberapa bukit.
Gunung
Wilayah gunung lebih tinggi daripada dataran tinggi dan lebih rendah dari pegunungan. Umumnya, gunung dibagi lagi menjadi gunung aktif dan gunung mati.
Gunung aktif berarti gunung tersebut sewaktu-waktu masih bisa meletus dan tidak bisa diprediksi. Sedangkan gunung mati berarti gunung tersebut sudah tidak bisa lagi meletus untuk mengeluarkan magma dan abu vulkanik.
ADVERTISEMENT
Sabana
Sebana memiliki ciri padang rumput yang luas diselingi pohon-pohon atau semak-semak di sekitarnya. Di daerah ini memiliki kamarau panjang dan bersuhu panas. Di Indonesia sabana terdapat di Nusa Tenggara, Madura, dan di Dataran Tinggi Gayo, Aceh.
No comments:
Post a Comment
see you